Berita Sarolangun
Disdik Sarolangun Gelar FGD Muatan Lokal Pendidikan Budaya
Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sarolangun melaksanakan kegiatan Forum Group Doscussion (FGD) Muat
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sarolangun melaksanakan kegiatan Forum Group Doscussion (FGD) Muatan Lokal Pendidikan Budaya Sarolangun, Pendidikan Anti Korupsi dan Pendidikan Anti Narkoba, Selasa (2/4/24).
Kegiatan, tersebut dibuka langsung oleh Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri, dihadiri Kadisdik Arsyad, Sekdin Kasat Narkoba Polres dan pihak lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun Arsyad mengatakan, kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting dimana di akhir akhir ini dampak sistemik korupsi di negara Indonesia sudah menjamur, begitu juga kasus narkoba.
"Maka dalam dunia Pendidikan dasar perlu adanya kegiatan kita lokal yang berkaitan dengan budaya Sarolangun, anti korupsi dan anti narkoba," kata Arsyad, Selasa (2/4/24).
Ia juga menyebut, dampak dari narkoba itu sangat luas kemudian juga kita tahu anak-anak kita secara nalar berpikir akan kita berikan bekal untuk mereka mengathui wawasan dampak buruk dari tindakan korupsi maupun narkoba itu sendiri.
Bulan Mei mendatang akan dipresentasikan ke kemendagri terkait muatan lokal pendidikan budaya Sarolangun, pendidikan antikorupsi dan pendidikan anti narkoba.
"Semoga kegiatan ini nantinya dapat berjalan dengan lancar, dimana peserta kegiatan ini terdiri dari polres Sarolangun, Kejari Sarolangun, Korwas dan Pengawas pendidikan, para camat, kepala sekolah SD," ujarnya.
Sementara Penjabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri juga menyebut, kegiatan ini penting bagi pendidikan, berupa muatan lokal di SD dan SMP.
Berupa pendidikan budaya Sarolangun, pendidikan anti korupsi dan pendidikan anti narkoba. Untuk mata pelajaran budaya Sarolangun dan anti narkoba, kami melihat kondisi di Sarolangun bahwa kita harus membudayakan dan memberikan pengetahuan mengenai budaya Sarolangun untuk melestarikan budaya bagi para generasi muda.
"Begitu juga narkoba, bahwa ancaman yang serius bagi generasi bangsa yang akan menjadi penerus bangsa kedepannya. Kita selama ini juga ada muatan lokal berupa ngaji 15 menit sebelum belajar dimulai, tapi sifat yang muatan lokal tiga hal ini," ujarnya.
Bachril Bakri mempertanyakan kenapa tidak dibuat modul kurikulum ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para peserta didik SD dan SMP terkait sosial budaya Sarolangun, upaya pencegahan korupsi dan penyalahgunaan narkoba
"Kita juga ini melestarikan budaya Sarolangun, menanamkan nilai-nilai karakter pencegahan tindakan korupsi dan penyalahgunaan narkoba. Harapannya nanti dengan adanya muatan lokal ini angka Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Negara Indonesia mengalami kenaikan," tutupnya.
Bupati Sarolangun Sabet Panitrana Award dari Gubernur Jambi, Unggul di BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Viral Nasabah BPR di Sarolangun Jambi Kehilangan Uang Puluhan Juta di Rekening |
![]() |
---|
Pemerintah Sarolangun Fokus Ubah Mindset Masyarakat untuk Pemberdayaan Suku Anak Dalam |
![]() |
---|
KTP dan BPJS Lengkap, Warga SAD Sarolangun Jambi Tetap Sulit Berobat |
![]() |
---|
Suara SAD Sarolangun Jambi yang Terabaikan, Hadapi Tantangan Kesehatan dan Kesenjangan Sosial |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.