Transformasi Digital ala Classic Barber's, Terus Berinovasi dan Jaga Kualitas
Classic Barber's menjadi satu di antara usaha yang menawarkan jasa pangkas dan salon rambut yang populer dengan menerapkan digital marketing.
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
TRIBUNJAMBI.COM - Semakin banyaknya mode rambut mendorong bertambahnya barbershop, termasuk di Kota Jambi. Classic Barber's menjadi satu di antara usaha yang menawarkan jasa pangkas dan salon rambut yang populer dengan menerapkan digital marketing.
Satu di antara pemilik Fortunato Classic Barber's, Satrio Pratama menjelaskan, penerapan strategi pemasaran digital itu mereka lakukan guna menarik pelanggan. Di antara cara yang mereka lakukan adalah, terus memperbarui informasi serta mengunggah aktivitas dan konten menarik di media sosial.
"Karena kita menjual inovasi," kata Rio, beberapa waktu lalu.
Pihaknya terus memberikan promo menarik melalui media sosial, seperti Facebook, Instagram, hingga TikTok. "Kita selalu update," imbuhnya.
Tentu, selain menawarkan promo menarik, soal kualitas juga menjadi yang nomor satu. Satrio bilang, barbershop yang dia kelola selalu mendorong untuk memberikan kualitas terbaik untuk gaya rambut pria.
Classic Barber's mulai didirikan sejak 2015 lalu dan masih bertahan, bahkan setelah gempuran pandemi Covid-19 melanda. Bagaimana mereka bisa bertahan? Itulah yang Satrio maksud dengan inovasi.
Seperti pada masa pandemi, bisnis potong rambut pria yang dia kelola menerapkan sistem pemesanan secara daring atau booking online guna mencegah antrean dan kerumunan. Selain itu, para pelanggan bisa datang sesuai jadwal yang sudah mereka sepakati.
Layanan itu masih bisa pelanggan dapatkan hingga sekarang. Bahkan, mereka juga melayani pertanyaan melalui akun media sosial di Facebook dan Instagram.
Bagaimana Classic Barber's Berkembang?

Usaha yang mereka dirikan sejak 2015 ini dimulai dari nol. Awalnya, Rio memanfaatkan bekas garasi rumah. Namun, kini Fortunato Classic Barber's telah memiliki empat cabang: Arizona, Mayang, Kebun Handil, dan Paal Merah.
Inovasi dan standar kualitas yang tinggi menjadi pedoman yang terus mereka taati guna menjaga loyalitas konsumen.
Meski inovasi dan kualitas menjadi hal yang paling ditonjolkan, perkembangan bisnis yang dikelola Satrio tak terlepas dari modal. Pada 2017 lalu, pihaknya sempat mengajukan pinjaman KUR BRI yang, menurutnya, bermanfaat untuk memulai atau mengembangkan bisnis.
Bunga yang ringan dan proses pencairan yang mudah sangat mendukung para wirausaha untuk menjalankan bisnis. Itu pula yang membuatnya merasa terbantu.
"Karena kita dari nol, kan? Bunganya ringan, tidak terlalu besar seperti (bank) konvensional lain. Kita juga di-support," jelas Satrio.
Satrio mengingat, modal usaha dari pinjaman saat itu dia manfaatkan untuk membeli peralatan, seperti kursi, mesin cukur, dan lainnya.
Kini, Classic Barber's sudah memiliki empat cabang yang tersebar di Kota Jambi. Lokasinya ada di Jalan Sunan Giri, kawasan Mayang, Kebun Handil, serta di Paal Merah.
Dengan tarif sekitar Rp60 ribu, kurang-lebih ada 1000 hingga 1500 pelanggan memanfaatkan jasa salon rambut itu setiap bulannya.
Mengikuti Volume Usaha
Pemimpin BRI Kantor Cabang Jambi, Tommy Irawan menjelaskan, pemberian pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini diberikan berdasarkan volume usaha yang dikelola.
Kucuran dana ini diberikan secara bertahap, menyesuaikan kebutuhan pemilik usaha tersebut. Adapun nominal
"Bila usaha sudah berjalan dan settle tapi masih kurang modal," dia menjelaskan.
Sebagai informasi, dilansir dari laman BRI, untuk KUR ini sendiri saat ini melayani pinjaman hingga Rp500 juta per debitur.
Layanan Digital hingga Pelatihan
Bisnis yang dikelola Satrio kian pesat. Fortunato Classic Barber's terus mengikuti transformasi digital dengan menerapkan pembayaran melalui QRIS dan pembayaran digital lainnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga telah membuka pelatihan untuk barber pemula. Kursus ini telah mereka jalankan sejak 2018 dan terbuka untuk yang mau belajar memotong hingga menata rambut, bahkan mulai dari nol sekalipun.
"Dari nol kita jamin dan kita kasih garansi," ujar Satrio.
Ketika peserta kursus belum berhasil, maka bisa mengulang sampai bisa. Bahkan jika peserta merasa gagal, pihaknya siap memberikan jaminan uang kembali.
Rata-rata, peserta kursus ini adalah remaja yang baru lulus SMA atau dewasa muda dengan rentang usia sekitar 20-an. Lulusan kursus tersebut sebagian besar telah bekerja di Classic Barber's, bekerja di tempat lain, atau membuka usaha sendiri.
Baca juga: Kisah Wahidin Bantu Pedagang Kecil Lepas dari Jerat Utang Rentenir dengan Holding UMi
Baca juga: Beri Apresiasi! BRI Bagikan Mobil Kepada Agen BRILink Berprestasi
Baca berita dan artikel tribunjambi.com lainnya, kini bisa melalui Google News
Ke Mana Dwi Hartono dan Istri Setahun Terakhir, Misteri Jejak Pengusaha Asal Tebo Terungkap |
![]() |
---|
Siapa Eras Mantan Atlet Kickboxing Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Warga Tebo Kecewa kepada Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab BRI Cempaka Putih |
![]() |
---|
Dwi Hartono Terduga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Pernah Mau Maju jadi Bupati Tebo |
![]() |
---|
Mantan Kabareskrim Bocorkan Motif Dwi Hartono Orang Kaya di Rimbo Bujang Tebo Bunuh Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.