Khazanah Islami

Ini 4 Golongan yang tak Mendapatkan Pahala Puasa Kecuali Lapar Semata

Dalam islam ada beberapa golongan yang tak mendapatkan pahala puasa namun hanya lapar semata.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Freepik.com
Dalam islam ada beberapa golongan yang tak mendapatkan pahala puasa namun hanya lapar semata. 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut penjelasan  golongan yang tak mendapatkan pahala puasa namun hanya lapar semata.

Berikut golongan yang tak mendapatkan pahala puasa namun hanya lapar semata.

1. Mereka yang  Ghibah

Ustaz Wahid Ahmadi, Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah memberikan penjelasan soal Ghibah.

Ghibah saat menjalankan ibadah puasa, maka sama saja dengan menggugurkan pahala berpuasa.

Puasanya dikatakan sah, namun hanya seperti memenuhi kewajiban saja.

Rasulullah SAW sudah menyatakan bahwa dosa ghibah lebih berat dari dosa zina:

Artinya : “’Ghibah itu lebih berat dari zina.’” Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, ‘Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya,’” (HR At-Thabrani).

2.  Mereka yang Melakukan Qaul zur

Qaul zur dapat diartikan sebagai perkataan buruk atau kesaksian palsu.

Perbuatan  ini adalah memperindah suatu kebohongan atau tazyin al-kizb.

Dalam Al-Qur'an QS Al-Hajj ayat 30, ada perintah menjauhi Qaul zyr disampaikan bersamaan dengan menyembah berhala.

"Kesaksian palsu merupakan dosa besar, sama dengan dosa syirik," kata Huzaemah.

3. Mereka yang Melakukan Namimah 

Kategori ini adalah seseorang membawa kabar pada pihak lain bermaksud mengadu domba. Namimah berkait melakukan provokasi atau mengajak orang-orang melakukan tujuan tertentu.

"Sebaiknya kita berhati-hati ketika mendapatkan berita melalui media sosial. Jangan buru-buru men-share berita-berita yang belum diketahui kebenarannya. Jika diketahui kebenarannya perlu ditimbang apakah apakah berita tersebut mendapatkan manfaat atau justru mendatangkan mudarat," jelas salah seorang anggota A'wan (Dewan Pakar) PBNU ini.

4.  Mereka yang Melakukan Sukhriyah 

Dalam surat Al-Hujurat ayat 11, menjelaskan tentang larangan  menjelekkan orang lain.

"Boleh jadi yang diolok-olok lebih mulia di sisi Allah," kata Prof Huzaemah.

 

Baca juga: Peduli Sesama, Ikatan Pengusaha Wanita Kristen Jambi Berbagi di Bulan Ramadhan 1445 H

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved