Khazanah Islami

Jelang Ramadhan 1445 Hijriah, Begini Tata Cara Ziarah Kubur yang Dianjurkan

Ramadhan 1445 hijriah tradisi ziarah kubur menjadi salah satu amalan yang banyak dilakukan umat Islam.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI/MAREZA SUTAN AJ
Warga sedang melakukan ziarah kubur jelang Ramadan 

TRIBUNJAMBI.COM -Ramadhan 1445 hijriah, bulan penuh berkah dan ampunan, kian dekat.

Di momen istimewa ini, tradisi ziarah kubur menjadi salah satu amalan yang banyak dilakukan umat Islam.

Lebih dari sekadar mengunjungi makam, ziarah kubur merupakan momen untuk merenungkan arti kehidupan, mendoakan orang tua dan kerabat yang telah tiada, serta mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih.

Berikut tata cara ziarah kubur yang benar sesuai tuntunan Rasulullah SAW:

Materi ini dikutip dari buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah, karya Ustaz Syukron Maksum:

- Berwudhu

Tata cara ziarah kubur yang pertama dengan berwudhu.

Sebelum pergi untuk ziarah hendaknya kita berwudhu terlebih dahulu untuk menyempurnakan dan mensucikan niat kita dalam menjalankan ziarah kubur.

- Mengucap salam

Pada waktu masuk pintu gerbang pemakaman, hendaknya mengucap salam.

Bacaan salam bisa seperti yang diajarkan Rasulullah, yakni:

Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimiin. Yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta'khiriin. Wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. Wa as alullooha lanaa walakumul 'aafiyah.

Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."

- Tidak menduduki kuburan

- Tidak boleh bernazar dengan niat tertentu yang berkaitan dengan takziah, karena nazar hanya ditujukan kepada Allah

- Tidak boleh mencium atau menyapu dengan tangan untuk minta berkah, karena hal itu menjurus ke arah kemusyrikan

- Berdoa

Hendaknya menyampaikan doa kepada Allah SWT yang berisi mohon ampunan, rahmat, dan keselamatan.

Sementara itu, dalam materi Ziarah Kubur yang pernah ditulis oleh dr Ahmadi dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, inilah tata cara ziarah kubur:

- Waktunya yang lebih utama adalah pada Jumat, Sabtu, Senin, dan Kamis.

- Saat di hadapan kuburan lebih baik dalam keadaan berdiri.

Begitu juga saat membacakan doa bagi mereka sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah saat berziarah ke Bagi'.

- Bacaannya bagi peziarah adalah membaca Surat Yasin atau membaca apa yang mudah dari Alquran, surat al-Fatehah atau lainnya, awal surat Al-Baqarah hingga al-Muflihhun, Ayat Kursi, Aamana Rasul, surat Al-Mulk, surat at-Takatsur, al-Ikhlas

Kemudian di akhir dengan membaca:


"Allahumma aushil tsawaba maa qara'naahu ilaa fulan [menyebut nama yang diziarahi] au ilaihim."

Artinya: Ya Allah, sampaikanlah pahala apa yang telah kami baca kepada fulan atau mereka.

- Baik bila dia dapat bersedekah diniatkan pahala bagi saudara-saudaranya yang telah meninggal dunia.

- Dianjurkan untuk membacakan sholawat untuk Nabi SAW karena berkat beliau kita dikeluarkan oleh Allah SWT dari kejahilan pada tauhid.

- Membuka alas kaki saat memasuki pekuburan, untuk tempat yang bersih atau suci

Bila tempatnya tidak bersih dan suci, alas kaki tidak perlu dilepas

Tuntunan Ziarah Kubur

Berikut penjelasan Buya Yahya tentang tradisi berziarah yang dilakukan masyarakat.

Buya Yahya kanal YouTube Al-Bahjah TV memberikan penjelasan.

Buya Yahya menjelaskan jika ziarah kubur kini  diperkenankan.

Dasar hukumnya sunnah, itu sudah menjadi kesepakatan para ulama dan tidak ada perbedaan di dalamnya.

Intinya  ziarah kubur untuk mengingatkan akan adanya akhirat dan melembutkan hati.

Bagaimana hukum membaca Surat Yasin saat ziarah kubur?

Dilansir dari Bincangsyariah.com, Imam Syafii dan ulama Syafiiyah sepakat terkait anjuran membaca sebagian surah-surah Al-Quran ketika kita melakukan ziarah kubur.

Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmu berikut;

Ulama kami (ulama Syafiiyah) berkata; Disunnahkan bagi peziarah untuk mengucapkan salam pada ahli kubur, mendoakan mayit yang hendak diziarahi dan juga semua ahli kubur. Yang paling utama adalah salam dan doa yang sudah ada dalam hadis Nabi Saw. Dan disunnahkan membaca Al-Quran dan setelah itu berdoa. Ini ditegaskan oleh Imam Syafii dan disepakati ulama Syafiiyah.

Bagaimana dengan Surat Yasin?

Surat Yasin dibaca ketika ziarah kubur bisa menjadi sebab dosa-dosa ahli kubur diampuni oleh Allah.

Dalam sebuah riwayat yang disebutkan oleh Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni berikut;

Diriwayatkan dari Nabi Saw bahwa barangsiapa melakukan ziarah ke kuburan kedua orang tuanya atau salah satunya kemudian dia membaca di samping kuburannya atau kuburan kedua orang tuanya surah Yasin, maka akan diampuni. Amin ya robbal ‘alamin.

Membaca Surat Yasin juga mendatangkan pahala bagi yang membacanya.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Segala sesuatu memiliki jantung. Jantungnya Al-Qur’an adalah surah Yasin. Siapa yang membaca surah Yasin, maka Allah akan mencatat baginya seperti membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (HR. Tirmidzi, no. 2887)

(Bincangsyariah/Tribunnews.com)

Baca juga: Tuntunan Mandi Junub Jelang Puasa Ramadhan 1445 Hijriah Disertai Manfaatnya

Baca juga: Berikut Harga Tiket Kuala Tungkal-Tanjung Balai Karimun Jelang Ramadhan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved