Analisis Politik, Siapa Calon Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran Menurut Dekan FEB UI
Menteri Keuangan sekelas/level seperti Sri Mulyani Indrawati dapat menjadi patokan dengan kecerdasaan dan juga pengalaman dan networking global.
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Sosok Menteri Keuangan dinilai bakal memiliki peran penting dalam kabinet jika Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka jadi presiden dan wakil presiden.
Pasangan Prabowo-Gibran hampir dipastikan bakal ditetapkan sebagai pemenangan Pilpres 2024.
Pasangan nomor urut 02 itu, berdasarkan real count KPU jauh mengungguli dua rivalnya.
Simak analisis politik menarik berikut ini.
Pemerintahan baru yang komitmen meneruskan program Joko Widodo ini akan menghadapi sejumlah pekerjaan rumah yang tidak mudah.
Pertama, menahan resesi ekonomi global.
Kedua, tensi geopolitik belum mereda terutama di middle east.
Ketiga, IMF menyebut pertumbuhan ekonomi akan melambat menjadi 2,9 persen akibat inflasi tinggi hingga kenaikan suku bunga.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Teguh Dartanto, menilai tim ekonomi presiden terpilih sebaiknya dari kalangan teknokrat yang memiliki kredibilitas dan integritas yang tinggi.
Menurutnya, pos-pos yang sifatnya membutuhkan kemampuan teknis khususnya Kementerian Keuangan harus dapat memberikan keyakinan bagi para pelaku pasar baik domestik maupun internasional.
"Kredibilitas ini sangat penting bahwa perekonomian Indonesia ditangan orang yang benar sehingga dapat memberikan rasa aman dan memberikan kepastian," ucap Teguh kepada Tribun Network, Jumat (8/3/2024).
Teguh tak menampik penyusunan kabinet akan memberi pengaruh besar terhadap kepercayaan kepada pasar, pelaku usaha dan investor.
Presiden terpilih diharapkan dapat memilih kementerian-kementerian mana yang harus dijaga penuh.
Sebaliknya, kementerian mana yang dapat diberikan kepada kalangan parpol pengusung capres dan cawapres pemenang pemilu.
"Dalam konteks saat ini, presiden tidak ada pilihan lain selain mengokomodasi parpol koalisi tetapi harus dilihat kementerian mana yang untuk teknokrat dan kementerian yang hanya untuk kepentingan sesaat," imbuhnya.
Melihat kompleksitas tantangan perekonomian dunia, presiden pun harus memiliki leadership dan arahan yang jelas terkait arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan dengan mempertimbangkan data-data, fakta, sains serta masukan teknokratis dari para ahli.
Kabinet pemerintahan periode 2024-2029 harus melepaskan kepentingan pribadi, kelompok, golongan utamanya dalam penyusunan tim ekonomi.
Penyusunan tim ekonomi mesti memiliki integritas dan visi kenegarawanan untuk berpikir jauh ke depan.
"Terutama menteri keuangan dia harus punya kredibilitas," ujar Teguh.
Menteri Keuangan sekelas/level seperti Sri Mulyani Indrawati dapat menjadi patokan dengan kecerdasaan dan juga pengalaman dan networking global.
Sosok pengelolan keuangan negara tidak bisa patuh terhadap atasan, namun komitmennya kepada bangsa.
"Kita perlu menteri keuangan yang bukan yes man/woman, tetapi orang yang berani untuk memperjuangkan kepentingan masa depan Indonesia,” tukas pria yang meraih gelar Ph.D. di bidang pembangunan internasional dari Nagoya University ini.
Teguh mengaku telah membaca pemberitaan bahwa ada empat calon kandidat Menteri Keuangan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Keempat calon itu Mahendra Siregar, Budi Gunadi Sadikin, Chatib Basri dan Kartika Wiroatmodjo yang mana mereka orang-orang dengan track record sangat baik.
"Pak Budi Sadikin dan Pak Kartiko kuat di level mikro, sedangkan Pak Mahendra dan Pak Chatib memiliki pengalaman dan kuat di aspek makro," ungkap Teguh.
"Semuanya pantas, tetapi melihat tantangan yang ada Pak Mahendra dan Pak Chatib sangat laik dipertimbangkan,” tambahnya.
Misi Asta Cita dengan visi 8 program Indonesia Maju menurut Teguh, hanya sekadar jargon dan sangat sulit diwujudkan terutama janji Swasembada Pangan dan Energi.
Kebijakan populisme tidak akan berjalan atau dijalankan karena banyak program tidak didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
Program populis banyak disusun karena keinginan bukan karena kebutuhan.
Teguh berpendapat agar masyarakat tidak kecewa nantinya maka presiden yang memiliki hak prerogatif memilih menteri perlu melakukan seleksi terbuka terkait kementrian-kementrian sentral yang akan diisi oleh kalangan teknokratis atau professional.
“Saya kira testing the water bagus juga bagaimana respon publik terkait menteri-menteri yang akan mengisi pos strategis di bidang ekonomi,” pungkasnya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, memastikan tidak akan ada transisi kementerian jika Prabowo Subianto ditetapkan sebagai presiden.
Pernyataan itu ditegaskan Muzani sebab, pasangan Prabowo-Gibran mengusung keberlanjutan bukan untuk mengubah susunan kementerian yang ada.
“Pemenangan pasangan Prabowo Gibran adalah kemenangan pasangan yang mengusung tema berkelanjutan. Kemenangan pasangan yg mengusung tema bahwa apa yang dilakukan oleh pak Jokowi akan diteruskan pada berikutnya,” kata Muzani.
Atas hal itu, dia memastikan kalau jikapun Prabowo terpilih tidak akan ada perubahan kementerian di kabinet.
Terlebih, istilah transisi itu seakan menyetujui soal adanya pengalihan kekuasaan dari pemerintahan sebelumnya ke selanjutnya.
“Karena itu, yang saya pahami, pak Prabowo belum berpikir untuk perlunya, tim transisi sebagai sebuah cara untuk transisikan sebuah kekuasaan dari yang lama ke yg baru. Karena menurut beliau, ini kan keberlanjutan,” kata Muzani.
Dengan begitu, Wakil Ketua MPR RI tersebut memastikan kalau pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan akan melanjutkan apa yang sudah dikerjakan saat ini.
Dalam artian, pencapaian yang sudah berhasil dilakukan akan diteruskan, sementara yang belum baik akan disempurnakan.
“Apa yang sudah dicapai, apa yang sudah dilakukan skrg, ya akan diteruskan untuk pencapaian-pencapaian bagi pemerintahan yang akan datang,” tukas dia.
Menteri Anak Muda
Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menyambut baik rencana calon presiden Prabowo Subianto mengajak anak muda berkontribusi sebesar-besarnya dalam pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
Menurutnya satu di antara bentuk pelibatan bisa dengan memasukkan menteri muda di kabinet pemerintahan baru.
Sebab setengah dari penduduk Indonesia adalah anak muda hingga perlu keterlibatan anak muda di pemerintahan agar bisa ikut serta mengawal kepentingan masyarakat, khususnya anak muda.
“Kalau secara rencana tentu menarik karena memang menteri-menteri muda ini bukan hanya soal kebutuhan, karena secara demografi kan memang penduduk kita didominasi anak muda, banyak anak muda,” kata Arifki kepada wartawan Minggu (3/3).
Arifki tidak heran karena selama ini Prabowo identik dan dekat dengan anak-anak muda yang ada di sekelilingnya.
Sehingga pelibatan anak muda di pemerintahan baru nanti adalah langkah tepat, di mana anak muda bisa berperan penting dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan hingga lapangan kerja yang menjadi kebutuhan generasi muda saat ini.
Untuk itu, pelibatan anak muda di kabinet kerja Prabowo-Gibran dipercaya memiliki kecakapan untuk mengurai masalah tersebut.
Selain itu, pelibatan anak muda di pemerintahan baru mampu menjadi jembatan menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Maka dengan adanya segmentasi ini menteri muda ini punya peluang untuk menjadi menteri, apalagi kalau memang Prabowo-Gibran tentu mewakili anak muda harus mewakili juga kabinet anak-anak muda dan menyukseskan Indonesia Emas di 2045 nanti,” ucapnya.
Dijelaskan Arifki, satu di antara bukti perhatian Prabowo Subianto adalah menggandeng anak muda Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya, tongkat estafet pembangunan bangsa ini harus dikawal oleh golongan muda.
“Kalau mengenai anak muda ini memang penting jadi agendanya Pak Prabowo karena memang Pak Prabowo juga cukup konsentrasi dengan dia memilih anak muda. Ada beberapa faktor Prabowo memilih anak muda, dengan dia memilih Gibran itu kan salah satunya ada narasi ke sana, mempersiapkan generasi emas ke depan,” ujarnya.
Menurutnya banyak yang awalnya meragukan kemampuan anak muda, tetapi setelah diberikan amanah terbukti berprestasi dan mampu bekerja dengan baik.
Arifki pun berharap Prabowo konsisten dengan komitmennya dalam mengajak atau melibatkan anak muda dalam pemerintahannya menuju Indonesia Emas di 2045.
Selain itu, Arifki juga berharap anak muda diambil dari kalangan profesional yang bisa bekerja.
“Toh kalau relawan tapi dia punya modal profesional, punya track record dan bukan kalangan politisi parpol karena parpol biasanya sudah punya atau menyodorkan politisi senior sebagai jatah,” ucapnya.
“Mending dipilih yang sangat profesional biar ruang profesionalnya dapat, ruang anak mudanya juga dapat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan memberikan ruang sebesar-besarnya kepada anak muda.
“Pak Prabowo sering sampaikan, kita ini hanya jembatan untuk anak muda menuju Indonesia Emas 2045. Kita persiapkan saat ini untuk anak muda. Anak muda akan diberikan ruang lebih besar, lebih kongkret,” paparnya. (tribun network/reynas abdila)
Baca juga: Misteri Kuda Hitam Pilgub Tebo 2024, Pengamat Ungkap Rivalitas Rimbo vs Aliran Batanghari
Baca juga: PREDIKSI 3 Pasangan Calon Maju Pilgub Jambi 2024, Analisis Politik Golkar Jadi Kuda Hitam
Malunya Prilly Latuconsina Lihat Perangai Rekan Artis yang Duduk di DPR RI: Tidak Masuk Akal |
![]() |
---|
Polda Jambi Gelar Doa Bersama dan Aksi Damai 1000 Lilin Bareng Komunitas Ojol dan Forkompinda |
![]() |
---|
Situasi Terkini Pasca Demo di DPRD Jambi, Sepi dan Dijaga Ketat |
![]() |
---|
Sanksi untuk Polisi di Mobil Rantis yang Lindas Driver Ojol hingga Tewas, Bripka R Terancam Dipecat |
![]() |
---|
Aliansi Cipayung Jambi Serukan Sembilan Tuntutan di DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.