Khazanah Islami
Kumpulan Ucapan Sambut Datangnya Ramadhan 1445 Hijriah
Berikut beberapa ucapan menyambut Ramadhan 1445 Hijriah yang dapat Anda bagikan kepada keluarga, sahabat, dan orang terkasih
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
"Itu tergantung dari masing-masing kebijakan takmir masjid. Karena sekarang situasinya relatif longgar. Dan sekarang sudah memperbolehkan berpergian dengan kendaraan umum. Pertemuan yang melibatkan massa juga sudah diperbolehkan," ucap Abdul di Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jalan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/3).
Abdul mengatakan Muhammadiyah hingga saat ini belum mengeluarkan fatwa terbaru mengenai shaf salat. Namun, Muhammadiyah menyerahkan keputusan mengenai shaf salat kepada takmir masjid.
"Muhammadiyah sampai saat ini belum ada fatwa baru mengenai saf salat itu. Tapi semuanya diserahkan kepada takmir masjid," ucap Abdul.
Pihak yang menentukan situasi sudah aman atau tidak untuk menggelar salat jemaah tanpa jarak, menurut Abdul, adalah takmir masjid. "Kalau situasi sudah dirasa aman enggak apa-apa dilaksanakan (dirapatkan). Tapi kalau belum aman kita utamakan keamanan dan keselamatan," pungkas Abdul.
Sebelumnya, Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menyatakan aktivitas ibadah salat berjamaah juga dapat dilaksanakan dengan merapatkan shaf, tanpa berjarak. Langkah ini menyusul pelonggaran aktivitas masyarakat sebagai tindak lanjut atas kondisi wabah yang sudah menunjukkan tren menurun.
“Fatwa tentang kebolehan perenggangan shaf ketika shalat, itu merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah. Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktifitas sosial, termasuk aturan jaga jarak di dalam aktifitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang. Dengan demikian, shalat jamaah kembali pada aturan semula, dirapatkan. Merapatkan shaf saat berjamaah dengan tetap menjaga kesehatan”, ujar Asrorun.
Asrorun mengatakan, fatwa tentang kebolehan perenggangan shaf ketika salat merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah. Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktifitas sosial termasuk aturan jaga jarak di dalam aktifitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang.
"Dengan demikian, salat jamaah kembali pada aturan semula, dirapatkan. Merapatkan shaf saat berjamaah dengan tetap menjaga kesehatan," ujarnya.
Tidak hanya itu aktifitas pengajian di masjid dan perkantoran juga dapat kembali dilaksanakan dengan tetap disiplin menjaga kesehataan. Untuk itu, tambah Niam, umat Islam diminta mengoptimalkan persiapan pelaksanaan ibadah Ramadhan dengan khusyu' dan semarak, tetapi tetap disiplin dalam menjaga kesehatan. "Sebentar lagi kita akan memasuki Bulan Ramadhan, untuk itu umat Islam perlu mempersiapkan diri lahir batin sebaik-baiknya," katanya.
Menurutnya, Ramadhan sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan syiar keagamaan serta membangun solidaritas sosial. Dia mengajak optimalkan syiar Islam. "Kita optimalkan syiar tetapi tetap waspada dan disiplin menjaga kesehatan," katanya. (TRIBUNJAMBI.COM/HERI PRIHARTONO).
Baca juga: Aktivitas Mandi Wajib atau Mandi Junub: Panduan Lengkap untuk Muslim dan Muslimah
Amalan Mustajab di Malam Jumat, Sholawat Nabi hingga Membaca Surat Yasin |
![]() |
---|
Keistimewaan Sholat Tahajud, Jalan Menuju Surga dan Ketenangan Jiwa |
![]() |
---|
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025, Bacaan Niat dan Cara Mengerjakannya |
![]() |
---|
Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram 2025 Bisa Menghapus Dosa Setahun yang Lalu |
![]() |
---|
Besok Sabtu 5 Juli 2025 Puasa Apa? Simak Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.