Tinggal Logistik dan Verifikasi Data Akhir, Warga Binaan Lapas Jambi Siap Nyoblos

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jambi melakukan sosialisasi dan simulasi pencoblosan di Lapas Kelas II A Jambi, Senin (12/2/2024).

Sosialisasi ini diikuti oleh lebih kurang 300 perwakilan warga binaan (WB) di Lapas Kelas II A Jambi.

Anggota KPU Provinsi Jambi, Rengki Pirdana mengatakan bahwa persiapan pemilihan di Lapas Kelas II A Jambi sudah final.

Hanya tinggal melakukan cek list akhir ke KPPS yang bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) khusus di Lapas tersebut.

"Saat Bimtek, sebenarnya sudah kita jelaskan soal tugas pokok dan fungsi KPPS. Jadi, sekarang tinggal cek list saja lagi, apa-apa saja item yang ada dalam lingkungan TPS. Serta kelengkapan di kotak suara dan bilik suara, jadi jangan karena tidak mengerti yang seharusnya ada dibilang tidak ada," jelasnya.

Sementara itu untuk logistik kata Rengki, sudah di kroscek ulang sesuai dengan data yang diterima.

Karena di Lapas tidak ada DPK atau daftar pemilih khusus. Yang ada hanya DPTb yang dijadikan DPT.

Oleh karena itu, jumlah kertas suara dipastikan tidak akan ada kekurangan. Karena KPU sendiri tahu, kalau Lapas berbeda dengan TPS lainnya yang akan cepat untuk melakukan mobilisasi saat terjadi kekurangan surat suara.

"Kita Terus lakukan validasi data, jadi besok pas logistik loading kesini dipastikan tidak ada perubahan jumlah. Semua sesuai dengan kebutuhan," tambah Rengki.

Kepala Lapas Kelas II A Jambi, Yunus Maraden Simangunsong berkata bahwa sosialisasi ini merupakan tahap akhir di tempatnya.

Karena mereka sudah memasuki tahapan untuk tehnis persiapan lokasi TPS.

"Ini sosialisasi akhir ya, karena selanjutnya kita lanjut ke tahapan persiapan lokasi TPS. Seperti diketahui bahwa Lapas merupakan lokasi rawan banjir, dan ada TPS kita yang di lapangan rentan akan kondisi itu," ungkapnya.

Namun kata dia pihaknya sudah melakukan mitigasi, jika terjadi banjir sudah ada solusinya.

Ia berharap pada hari H pencoblosan tidak ada kendala berarti yang dihadapi, dan bagi warga binaan bisa menyalurkan hak suaranya.

Sementara itu, Ading Saidhy, Kasi Binadik berkata bahwa mereka sedang melakukan verifikasi data KPU sebelumnya model A dengan Surat undangan model C.