Ahok Tak Terima Disebut Berkhianat ke Jokowi dan Prabowo, Bongkar Awal Mula Jadi Cawagub DKI Jakarta

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak terima disebut berkhianat dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Jokowi dan Ahok di Pilkada DKI - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak terima disebut berkhianat dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. 

Saat berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ahok menceritakan bagaimana dia menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Jokowi dan membantah berkhianat ke Jokowi dan Gerindra.

TRIBUNJAMBI.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak terima disebut berkhianat dengan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Seperti diketahui bahwa sebelum menjadi kader PDI Perjuangan, eks Komisaris Utama PT Pertamina itu merupakan kader Gerindra.

Kemudian di Pilkada DKI Jakarta, dia berpasangan dengan Joko Widodo (Jokowi) sebelum menjadi Presiden RI.

Belakangan pernyataan Ahok viral yang menyebutkan bahwa Presiden Jokowi dan anaknya, Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

Terkait pernyataan itu, Ahok kemudian menjelaskan maksudnya tersebut dengan menyebutkan cita-cita Nawacita Indonesia.

Namun, atas penyataannya yang dianggap menyerang itu disebut berkhianat dengan Presiden Jokowi yang menempatkannya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.

Kemudian Partai Gerindra yang mengusungnya di Pilkada DKI Jakarta.

Saat berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Ahok menceritakan bagaimana dia menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Jokowi.

Baca juga: Ahok Sebut Tak Bisa Kerja, Gibran Nilai Kinerja Ahok sebagai Gubernur DKI dan Komut Pertamina Baik

Baca juga: Warga di Sarolangun Ramai-ramai Kumpulkan KTP, Caleg Janjikan Bayaran hingga Rp 250 Ribu

Baca juga: Daftar 10 Tokoh Minta KKB Papua Bebaskan Pilot Susi Air Tanpa Syarat: Keluarga Gusdur Hingga Pendeta

Awalnya Ahok menyampaikan bahwa dia tidak ingin membuka cerita bagaimana dia bisa menjadi calon wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Jokowi.

Dia menyampaikan bahwa awalnya Jokowi tidak menginginkan dirinya sebagai wakil gubernur.

Sebab dalam urutan survei elektabilitas, Ahok berada di urutan 12.

Sementara yang berada di urutan pertama yakni Dedy Mizwar dan kemudian nama Sandiaga Uno.

"Aku nggak mau buka ini ya, aku jelasin ya, Pak Jokowi itu tidak pernah mau saya jadi wakil dia kalau mau anda buka."

"Hasil survei, kenapa seorang Sandiaga Uno berani diamjukan Gerindra? karena hasil survei itu nomor paling top, pertama jadi wakil Pak Jokowi itu Deddy Mizwar, nomor dua nya ada Sandiaga Uno, saya di survei itu nomor 12," kata Ahok dalam video yang dilansir akun TikTok @post_times, Kamis (8/2/2024).

Ahok menjelaskan bahwa dari hasil survei itu nantinya yang akan diusung itu diseleksi dari dua nama sebelum dikeluarkan surat rekomendasi.

"Sampai kemudian masukin dua nama, ini boleh tanya sama orang Gerindra kok kita buka-bukaan rekomendasinya,"

"Orang Gerindra sudah telepon saya kok 'mohon maaf pak' emang Gerindra bisa nyalonin gua belum tujuh kursi (DPRD DKI Jakarta)?," ujar Ahok.

"Itu cuma sekedar mau sampaikan mau nyalonin Ahok ni kalau mau buka-bukaan ya."

Baca juga: Penjelasan Lengkap Pernyataan Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

"Siapa bilang Pak Prabowon anti China, Mei 98, ini bukti mencalonkan Ahok keturunan China di Ibu Kota," sambung Ahok.

Ahok kemudian menjelaskan bahwa saat itu dari Gerindra menyampaikan bahwa tidak bisa dicalonkan dan harus berpasangan dengan PDI Perjuangan.

Dia juga mengungkapkan bahwa rekomendasi yang dikeluarkan bukan atas nama Ahok, sebab hasil survei menginginlkan Deddy Mizwar.

"Bikin rekomendasi Jokowi-Deddy Mizwar, Ibu Mega minta dua, oh ini telepon saya 'masih ada harapan' ternyata pak Jokowi nggak mau Jokowi-Sandiaga Uno, maunya Jokowi-Ahok. Nah kok bisa? survei paling bawah kok, karena Pak Jokowi sebetulnya maunya Pak Deddy Mizwar."

"Tapi Buk Mega putusinnya saya. Makanya ada yang bilang begini tim nya kali 'apes juga nih dapat turunan cina, kristen pula jadi wakil, gimana mau menang melawan Foke yang betawi."

"Kenapa baju kotak-kotak? itu baru beli di tengah jalan. Karena yang disiapkan itu baju ondel-ondel. Kalau Ahok dipasangi Betawi kan lucu juga nih,"

"Jadi mana saya khinatin (Jokowi dan Prabowo)," tanya Ahok.

Penjelasan Ahok Soal Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjelaskan pernyataannya yang menyebutkan Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan bahwa masyarakat tidak memahami pernyataannya itu.

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah: Tembaki Rumah Anggota Koramil, 2 Prajurit TNI dan Warga Sipil Terluka

Hal itu karena apa yang diucapkan itu kata eks Komisaris Utama PT Pertamina itu telah dipotong-potong.

Sehingga masyarakat tidak mendengarkan secara utuh dari pernyataannya.

"Jangan dipotong konteksnya apa. Ini kan ada nenek-nenek 82 tahun. Dia bilang sama saya harus pilih Prabowo dan Gibran. Saya bilang sorry, saya pilih Pak Ganjar nih. Kenapa?."

"Saya enggak mungkin cerita Nawacita sama itu nenek. Mana ngerti Nawacita? Saya bilang hati-hati, Pak Jokowi sudah kerja 10 tahun, mesti dilanjutkan. Ini bukan pilih Jokowi, tapi pilih Prabowo,” kata Ahok, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Rabu (7/8/2024) malam.

Menurutnya, jika Prabowo Subianto yang menjadi presiden, maka konsep pembangunan Nawacita yang sudah dirintis oleh Presiden Jokowi belum tentu dilanjutkan.

"Emang Gibran bisa kerja? Tahu enggak maksudnya apa? Lu wakil presiden mana bisa nerusin Nawacita si? Yang berkuasa kan Pak Prabowo."

"Kemudian, saya bilang apa Pak Jokowi bisa kerja? Maksudnya apa? Kalau Pak Jokowi sudah enggak jadi Presiden, emang dia bisa jalanin kerjaan Nawacita? Itu konteksnya. Jadi dipotong,” kata Ahok.

"Seolah-olah lu kira gua gila selama 10 tahun gue kerja sama Jokowi, emang gue gila. Gue masih waras bos," sambung dia.

Ahok menegaskan bahwa dia juga pikir-pikir jika ingin menyerang kinerja pejabat tertentu.

"Kalau saya dibilang gila pun dan mau menyerang Jokowi dan Gibran saya juga tidak bego-bego amat menyerang seperti itu. Harusnya menyerang yang lain kek."

"Masa sebut tidak bisa kerja di depan umum itu gila apa," tambah Ahok lagi.

Ahok menegaskan bahwa dia sudah lama mengenal dan bekerja bersama dengan Presiden Jokowi.

Sehingga ia tidak mungkin mengeluarkan pernyataan sembarangan di depan umum untuk menyerang Presiden Jokowi.

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: 5 Potret Ria Ricis Liburan ke Eropa Usai Gugat Cerai Teuku Ryan

Baca juga: Download MP3 Lagu Dangdut Nella Kharisma Terbaru dan Didi Kempot Full 2024 Nonstop, Pakai Spotify

Baca juga: Bincang dengan Anggota Ombudsman RI, Ungkap Masalah Sektor Pertanahan Hingga Perizinan

Baca juga: Warga di Sarolangun Ramai-ramai Kumpulkan KTP, Caleg Janjikan Bayaran hingga Rp 250 Ribu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved