KKB Papua

Daftar 10 Tokoh Minta KKB Papua Bebaskan Pilot Susi Air Tanpa Syarat: Keluarga Gusdur Hingga Pendeta

Sejumlah tokoh bangsa, agama, dan masyarakat sipil menyerukan pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Istimewa
Sejumlah tokoh bangsa, agama, dan masyarakat sipil menyerukan pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB Papua. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah tokoh bangsa, agama, dan masyarakat sipil menyerukan pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens dari tangan KKB Papua.

Seruan itu dalam rangka menyikapi penyanderaan pria asal Selandia Baru tersebut sejak satu tahun silam.

Kapten Philip menjadi tawanan kelompok separatis itu sejak 7 Februari 2023 silam.

Salah satu yang menyerukan pembebasan pilot Susi Air itu yakni Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid.

Dia menyerukan pelepasan Kapten Philip dengan segera, tanpa syarat, dalam keadaan sehat dan secara damai.

Usman mengatakan bahwa mereka juga menyatakan prihatin dengan situasi kemanusiaan di Tanah Papua.

Menurut mereka, banyak warga masih mengalami penderitaan akibat pelanggaran hak asasi manusia dan berada dalam pengungsian.

Selain itu, kata Usman, mereka juga memandang banyak yang mengalami ketakutan dan trauma atas tindak kekerasan yang berakibat jatuhnya korban jiwa dan hilangnya kesempatan untuk hidup aman, damai, dan sejahtera.

Baca juga: KKB Papua Kembali Berulah: Tembaki Rumah Anggota Koramil, 2 Prajurit TNI dan Warga Sipil Terluka

Baca juga: Terungkap Benda yang Dibawa Siswa SMK Sebelum Habisi Nyawa Satu Keluarga di Kaltim, Tak Cuma Parang?

Baca juga: Nelayan Curhat Sambil Nangis ke Anies Baswedan, Ternyata Sappe Caleg PKS, Warganet Sebut Kaya Raya

Mereka juga mengaku memahami dan menghormati perjuangan yang dilakukan oleh saudara-saudara di Papua agar hak-hak asasi manusia dihormati, dimajukan, dan dilindungi.

Selain itu, kata dia, mereka juga menghargai suara dari kelompok bersenjata pro-kemerdekaan menyadari pentingnya menghormati hukum yang melarang penyanderaan.

"Kami percaya, Saudara Mehrtens mengalami ketidaknyamanan selama setahun ini, keluarganya pun mengalami kesedihan, kesusahan dan kerinduan yang mendalam," kata Usman saat dikonfirmasi Kamis (8/2/2024).

"Maka, melalui seruan ini, dengan segala hormat pada perjuangan saudara-saudara di Papua, dengan segala rasa solidaritas kami pada penderitaan saudara-saudara di Papua, dan dengan memperhatikan rasa kemanusiaan, kami meminta Saudara Egianus Kogoya dan saudara-saudara di Papua agar segera membebaskan Saudara Mehrtens dalam keadaan sehat dan secara damai," sambung dia.

Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Prof. Dr. Franz Magnis Suseno SJ mengatakan dengan pembebasan itu maka Philip bisa berkumpul kembali dengan keluarga dan saudara-saudaranya di negara asalnya yakni Selandia Baru.

Untuk itu, mereka mendorong pemerintah untuk tetap mengedepankan cara-cara damai melalui dialog dalam upaya pembebasan Philip.

Mereka meyakini jalan kekerasan melalui pengerahan aparat keamanan dan operasi militer harus dihindari.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved