KKB Papua

KKB Papua Kembali Berulah, Tembaki Pesawat yang Ditumpangi Pj Bupati Nduga

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua kembali berulah dengan menembaki pesawat yang ditumpangi Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribun Papua
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua kembali berulah dengan menembaki pesawat yang ditumpangi Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge. 

Negosiasi dengan KKB Pimpinan Egianus Kogoya dipercayakan kepada Pj Bupati Nduga.

TRIBUNJAMBI.COM - Berita KKB Papua hari ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Papua kembali berulah dengan menembaki pesawat yang ditumpangi Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge.

Saat itu dia dipercayakan sebagai negosiator pembebasan pilot Susi Air, Kapten Mark Mehrtens.

Adapun helikopter yang digunakan Edison Gwijangge ditembak oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Penembakan itu dibenarkan Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno saat dihubungi Tribun-Papua.com, Sabtu (27/1/2024).

"Penjabat Bupati Nduga (Edison Gwijangge) hampir mati ditembak anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya," ujarnya.

Dia mengaku, peristiwa seperti ini, kerap terjadi dan bahkan sudah berulang kali.

Sementara terkait pembebasan pilot Susi Air, dirinya mengatakan, negosiasi dengan KKB Pimpinan Egianus Kogoya dipercayakan kepada Pj Bupati Nduga.

Baca juga: 4 KKB Papua Tewas Ditembak saat Kontak Senjata, Aksi Beruntun Sejak Pekan Lalu

Baca juga: Update Kabar Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi: Direstui Megawati dan Sudah Temui Mensesneg

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Sebut Salam 4 Jari Bentuk Kepanikan Kubu Sebelah: Usaha Boleh Saja

Hal tersebut dilakukan, lantaran Pj Bupati Nduga, Edison Gwijangge punya hubungan keluarga dekat dengan Egianus Kogoya.

Namun, menurutnya hingga kini upaya negosiasi didapati banyak kendala, karena pilot Susi Air, Kapten Philips Marthen, diketahui dikawal dengan ketat oleh anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Pilot masih belum bisa kita selamatkan, karena posisinya dijaga ketat oleh Egianus Kogoya," ujarnya

Meski demikian, Bayu memastikan Kapten Philips dalam kondisi sehat dan hingga kini pihaknya masih berusaha untuk membebaskan Pilot Susi Air tersebut.

Bayu juga mengaku, Pj Bupati Nduga telah intens berkomunikasi dengan Egianus Kogoya dalam upaya melakukan negosiasi.

"PJ Bupati Nduga yang intens (berkomunikasi), Egianus Kogoya hanya percaya ke Pj Bupati karena ada hubungan keluarga," ujarnya.

Bayu menjelaskan, Pj Bupati Nduga kerap juga mendapatkan ancaman bahkan serangan dari anggota KKB yang diduga diperintahkan Egianus Kogoya.

Baca juga: Tabung Gas Meledak dan Satu Unit Mobil Hangus Terbakar, Dua Kejadian di Kelurahan Selamat Kota Jambi

"Sudah sering. Hampir mati juga karena helikopter bupati ditembakkan KKB," jelasnnya.

Bayu menegaskan, pihaknya tetap akan mengedepankan negosiasi dalam upaya pembebasan Kapten Philips.

"Apabila upaya itu gagal, maka kami akan lakukan upaya hard approach. Namun harus benar-benar diperhitungkan dengan baik agar tidak jatuh korban dari sandera maupun dari masyarakat sipil lainnya," tambahnya.

Sekadar diketahui, pilot Susi Air Kapten Philips Marthen merupakan warga negara Selandia Baru yang disandera oleh KKB Pimpinan Egianus Kogoya setelah pesawat yang dipilotinya mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023 lalu.

Setelah pilot disandera, pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY itu dibakar oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Hingga kini TNI-Polri masih terus berusaha melakukan upaya penyelamatan tanpa mengorbankan banyak korban jiwa.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Rabu 31 Januari 2024 Makin Mahal, Emas Antam Rp 1.171.000 Per Gram

Baca juga: Renungan Harian Kristen 30 Januari 2024 - Mengenal dan Percaya bahwa Yesus adalah Mesias

Baca juga: Resep Putu Ayu, Hasilnya Mengembang dan Lembut

Baca juga: Update Ledakan di RS Semen Padang, 18 Orang Mengalami Luka-luka, Tim Gegana Sisir Lokasi

Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved