Pemerintahan

16 Desa di Tanjung Jabung Timur Masih Blank Spot dan Bertahap Mulai Diatasi

Kadis Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanjab Timur, Hermantoni menyatakan masih ada 16 desa di Tanjab Timur dalam kawasan blank spot.

Penulis: anas al hakim | Editor: Rohmayana
tribunjambi.com
petugas pemerintah saat memperhatikan peralatan salah satu BTS yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur 


TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Masih banyaknya titik kawasan yang belum tersentuh jaringan telekomunkasi (blank spot) di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Akibatnya komunikasi ini pun menjadi terganggu dan masyarakat mengalami kesulitan.

Terkait hal tersebut pemerintah daerah Kabupaten Tanjab Timur terus berupaya agar wilayah-wilayah di beberapa titik terbebas dari blank spot.

Kadis Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tanjab Timur, Hermantoni menyatakan hingga saat ini masih ada 16 desa di Tanjab Timur dalam kawasan blank spot. Sehingga 16 desa ini masih cukup sulit untuk melakukan komunikasi via seluler.

"Terkadang ada signal tapi hanya di titik-titik tertentu saja, dan itupun cukup lemah terkadang bisa hilang timbul," jelasnya, Rabu (31/1).

Blank spot ini akan teratasi secara bertahap, seperti tahun ini di tiga kecamatan bakal di banguan tower oleh provider. Dengan demikian di tiga desa tersebut dipastikan akan hilang dari masalah blank spot.

"Lokasinya nanti di tiga desa yakni Desa Lagan Tengah, Kecamatan Geragai, Sungai Ular, Alang-alang, Kuala Simbur di Kecamatan Sabak Timur dan desa Rantau Indah dan desa Sido Mukti, Kecamatan Dendang," ucapnya.

Saat ini pembangunan tower oleh provider ini tengah dalam proses pengurusan izin. Jika proses pengurusan izin selesai maka tiga tower ini akan mulai di bangun dan akan aktif.

"Tiga tower yang di bangun ini, nantinya bisa mensuport desa tetangga yang sinyalnya lemah. Artinya wilayah blank spot di Kabupaten Tanjab Timur akan berkurang," ujarnya.

Bangun Menara Kombet

Pemerintah daerah sendiri berupaya semaksimal mungkin untuk desa-desa lain yang masih blank spot. Mulai dari pengajuan proposal hingga menjalin komunikasi dengan pihak-pihak provider dan pengurusan izin.

"Salah satunya proses pengurusan izin di tempat kita jelas. Siapapun yang ingin berinvestasi perizinan di permudah," terangnya.

Untuk mengatasi blank spot pihak Kominfo juga bekerjasama dengan pihak telkomsel membangun sejumlah menara kombet. Menara kombet ini berfungsi untuk memperkuat signal. Ada sejumlah desa yang di bantu oleh menara kombet.

"Menara kombet ini sifatnya tidak permanen. Dan berlaku hanya 1 setengah tahun saja," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved