Modus Mobil Box Isi Solar 3.000 Liter di SPBU, Sogok Petugas Rp 30 Ribu hingga Tunjukkan Barcode

Sebuah mobil box di Bogor kedapatan isi BBM subsidi di SPBU Kota Bogor hingga 3.000 liter, sopir mobil box suap petugas SPBU sebesar Rp 30 ribu

Editor: Suci Rahayu PK
Capture CCTV
Sebuah mobil box di Bogor kedapatan isi BBM subsidi di SPBU Kota Bogor hingga 3.000 liter. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sebuah mobil box di Bogor kedapatan isi BBM subsidi di SPBU Kota Bogor hingga 3.000 liter.

Saat beraksi, sopir mobil box suap petugas SPBU sebesar Rp 30 ribu untuk sekali pengisian.

3 pelaku yakni LL (50), NA (27) dan FA (26) diciduk Poresta Bogor.

LL berperan sebagai sopir truk berisikan toren, sedangkan NA dan FA merupakan salah seorang operator SPBU

Dikutip dari TribunBogor, perwakilan pertamina Regional Jawa bagian Barat (JBB), Dodi Waspodo menyebutkan jika ada aksi kongkalingkong antara pelaku dengan operator SPBU.

"Jadi tersangka ini kongkalikong dulu. Sesuai yang disebutkan saat pengungkapan kasus, operator SPBU ini mendapat upah 30 ribu rupiah sekali pengisian," kata Dodi saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Jelang Pemilu 2024, Bawaslu Batanghari Tertibkan Ratusan APK yang Melanggar Aturan

Baca juga: Viral Pengakuan Wanita yang Sudah 12 Kali Selingkuhi, Beruntung Kini Tetap Dinikahi Pacarnya

Baca juga: Download Lagu MP3 DJ Remix Mixtape Dutch Indo 2024 Full Bass, Pakai Spotify Lebih Praktis

Sopir mobil yang akan mengisi dalam jumlah banyak, biasanya melakukan pengisian berulang atau lebih dari sekali.

Sekali pengisian toren atau tempat penampungan yang disimpan dalam mobil modifikasian, bisa memakan waktu 30 menit.

Satu toren itu diketahui berisikan 1.000 liter. Sopir bisa mengisi sampai 3 toren yang jika dijumlahkan berisi 3.000 liter.

"Satu toren itu bisa lama mengisinya. Nah, dia liat situasinya dulu. Kalau ramai dia maju dulu kemudian masuk lagi ke antrean. Jadi tergantung situasinya," tambahnya.

Untuk pengisiannya memang normal. Operator memasukan selang bensin ke lubang tangki mobil.

Namun, dari tangki pengisian solar, sopir memodifikasi. Ternyata di dalam truk itu ada alat untuk menyambungkan solar ke truk.

Alat itu berbunyi kencang, namun oleh operator tidak dihiraukan karena sudah kongkalikong dengan sopir.

"Alat itu untuk mempercepat pengisian ke toren. Suaranya itu berisik. Tapi, kan sudah kongkalikong," ungkapnya.

Untuk menyakinkan, sopir ternyata memiliki barcode My Pertamina.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved