Banjir di Jambi

Banjir Berdampak Luas, Ini Kata Pj Bupati Sarolangun

Bencana banjir di Kabupaten Sarolangun pada tahun 2024 memiliki dampak yang cukup luas kepada masyarakat Kabupaten Sarolangun.

|
Tribunjambi.com/Hasbi
Banjir di Sarolangun 

TRIBUN JAMBI.COM, SAROLANGUN-Bencana banjir di Kabupaten Sarolangun pada tahun 2024 memiliki dampak yang cukup luas kepada masyarakat Kabupaten Sarolangun.

Dimana genangan banjir ini awalnya dari luapan sungai Batang Asai, Limun, Batang Tembesi hingga memasuki wilayah pelawan, Sarolangun, Batin VIII, Pauh dan Mandiangin dan merendami 7,508 rumah penduduk 7.758 KK dan 49 Desa kelurahan.

Pejabat Bupati Sarolangun Bachril Bakri saat meninjau kondisi genangan banjir di Kecamatan Mandiangin mengatakan, kondisi banjir di Mandiangin masih berlangsung, karena disana merupakan bagian terbawah mendapatkan dampak banjir di kabupaten Sarolangun tahun 2024 ini.

Sebelumnya, genangan banjir ini dari arah Batang Asai, Cermin Nan Gedang, Limun, Pelawan, Sarolangun, Batin VIII, Pauh dan Mandiangin yang digenangan banjir saat ini masih berlangsung dari arah kecamatan yang ia sebutkan diatas.

"Saya hari ini melihat kondisi banjir di Mandiangin, karena dampak banjir yang terjadi di Sarolangun adalah siklus banjir 14 tahunan, dimana 14 tahun yang lalu banjir sudah terjadi pada tahun 1986, dan luar biasa tinggi air nya, dan tahun 2010 banjir kedua, sekarang tahun 2024 terulang kembali, artinya ini adalah banjir 14 tahunan di Kabupaten Sarolangun," kata Bachril Bakri, Selasa (16/1/2024).

Ia juga menyebut, untuk penanganan banjir di Kecamatan Mandiangin ini ada dua pos yang dibangun, pertama pos untuk dapur umum dan pos bantuan. Bantuan tersebut akan dibagikan keseluruh masyarakat yang terkana dampak.

Diri juga sudah perintahkan kepala desa untuk mendata jumlah masyarakat yang terdampak dan dilakukan pemberian bantuan oleh Dinas Sosial.

"Saya imbau kepada masyarakat yang terdampak banjir kita doakan segera berlalu dan kami Pemkab Sarolangun kedepan melakukan langkah perbaikan agar banjir ini bisa ditangani agar tidak berdampak terlalu besar, dan perbaikan lingkungan, penanaman dan reboisasi saluran drainase dan jangan buang sampah sembarangan," tutupnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: 44 Ribu Jiwa Terdampak Banjir, BPBD Tebo Sebut Kondisi Saat Ini Masih Darurat

Baca juga: Buka Forum Konsultasi Publik, Pj Bupati Muaro Jambi Harap Dongkrak Kemudahan Usaha

Baca juga: Korban Asusila Ayah Tiri di Kutai Timur Dirudapaksa Kuli Bangunan di Panti Sosial

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved