Banjir di Jambi
Kalau Siang Mancing, Kalau Malam Nombak, Kisah Warga di Balik Banjir Kota Jambi
Wati bercerita sejak awal bulan lalu air sudah mulai naik, hingga masuk rumahnya. Sejak saat itu, dia mulai rutin memancing setiap hari.
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Wati bercerita, selama empat tahun terahir baru kali ini air naik setinggi ini.
"Dahulu itu air tidak sampai setinggi ini, tahun ini tinggi sekali," ujarnya.
Meski air terus, mereka tidak melakukan persiapan apa pun.
Hanya, jika beberapa hari lagi air masih naik, dia dan keluarganya akan ambeng di dalam rumahnya untuk tidur.
"Jadi kami tidak ada rencana untuk mengungsi. Palingan kami membuat ambeng yang tinggi agar bisa tidur di malam hari," katanya
Hal senada diungkapkan Habibah, warga setempah halaman rumahnya sudah kemasukan air luapan Sungai Batanghari.
"Saya tidak berencana mau mengungsi, palingan buat ambeng saja," ujar perempuan 71 tahun ini.
Dia tidak khawatir jika air terus naik, karena memang sudah menjadi agenda tahunan di tempat.
Di satu sisi, banjir di rumahnya sudah hampir masuk ke dalam rumahnya. "Insya Allah tidak akan masuk ke dalam rumah," ujarnya. (m yon rinaldi)
Baca juga: Banjir Besar Siklus 20 Tahunan Intai Kota Jambi, Kadis Damkartan: Lima Hari ke Depan
Baca juga: Ikan Tapah, dari Sungai hingga Jadi Batik, Bincang Bareng Iktiolog Unja, Dr Tedjo Sukmono
Tujuh Daerah di Jambi Rawan Banjir, Titik Lokasi Sepanjang Sungai Batanghari |
![]() |
---|
Banjir di Merlung Tanjab Barat, Akses Jalan Jambi-Riau Terhambat, Daftar Desa Terdampak Banjir |
![]() |
---|
Musim Hujan, Al Haris Imbau Satgas Tak Lengah Petakan Lokasi Banjir-Longsor di Jambi |
![]() |
---|
Alternatif Jalan Kampung Jadi Penyelamat saat Banjir di Jalan Lintas Timur Tanjabbar Jambi |
![]() |
---|
Banjir di Jalan Lintas Timur Merlung Tanjabbar Jambi Sebabkan Kemacetan Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.