Di Jambi Yenny Wahid Ungkap Alasan Dukung Ganjar Mahfud

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Putri Mantan Presiden Gus Dur, Yenny Wahid mengungkapkan alasannya mendukung Pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Prabowo Mahfud MD.

Hal ini ia sampaikan saat Ngopi dan Diskusi Santai bersama mahasiswa dan masyarakat Jambi soal Melihat masa depan Indonesia dari tetesan kopi di Cafe Hello Sapa, Kota Jambi, Kamis (4/1/2023).

Meski dibalik Pasangan Ganjar Mahfud ada Megawati, yang notabenenya melengserkan ayahandanya sebagai Presiden keempat, ia tetap mantap mendukung capres nomor urut 3.

Yenny mengungkapkan dalam menentukan dukungan Capres ia hanya memilih calon presidennya dan bagaimana rekam jejaknya, bukan siapa dibalik ketiga paslon tersebut.

"Di Pilpres yang saya pilih adalah paslon, saya tidak peduli yang lainnya.

Jadi yang saya lihat paslon 1,2,3 seperti apa rekam jejaknya," ujarnya.

Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Mahfud ini menjelaskan kenapa ia tidak mendukung paslon nomor urut 1. Dikarenakan ada sosok Cak Imin yang mencadi Cawapres Anies.

"Pak Anies saya dekat, saya pernah diminta jadi Dosen di Universitas Paramadina, Tapi disana ada Cak Imin, saya kenal lebih dekat lagi," ucapnya.

Ia menceritakan dosa-dosa Cak Imin kepada Gus Dur, yang pernah mengkudeta ayahnya di PKB.

"Cak Imin diminta bantu di PKB pada kursi paling depan, tapi kemudia Gus Dur di kudeta sebagai pendiri partai,
Bagi kami itu catatan besar," tegasnya.

Alasan kedua karena Cak Imin juga banyak tersangkut kasus korupsi di masa lalu.

"Saya tidak Imin ada pemimpin yang tersangkut kasus di masa lalu," ujarnya.

Selanjutnya ia juga menceritakan kenapa berpaling dari capres nomor urut 2, padahal sebelumnya ia sangat dekat dengan Prabowo. Kata dia, Paslon nomor urut 2 Prabowo sebenarnya kenal sangat dekat.

"Saya kenal sangat dekat, eyang saya sama eyang prabowo dulu tetanggaan, dulu pagar halaman jadi satu, jadi saya dekat sekali, orangnya juga baik," ungkapnya.

Namun ada satu catatan pada masa lalu, saat Prabowo diwawancarai media asing dan mengaku malu memiliki presiden seperti Gus Dur.