Gempa Guncang Jepang

Update Gempa Jepang Bermagnitudo 7.6: Tewaskan 30 Orang, Ini Rinciannya

Gempa bumi yang terjadi di Jeoang bermagnitudo 7.6 dilaporkan mengakibatkan 30 orang meninggal dunia.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Gempa bumi yang terjadi di Jeoang bermagnitudo 7.6 dilaporkan mengakibatkan 30 orang meninggal dunia. 

Sebanyak 30 orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Jepang dengan bermagnitudo 7.6.

TRIBUNJAMBI.COM - Gempa bumi yang terjadi di Jeoang bermagnitudo 7.6 dilaporkan mengakibatkan 30 orang meninggal dunia.

Data tersebut disampaikan pejabat prefektur Ishikawa.

Dilaporkan bahwa setidaknya 30 orang dilaporkan meninggal dunia.

Adapun gempa bumi yang mengguncang Jepang itu pada Senin (1/1/2024) kemarin.

Dikutip dari BBC, berikut adalah rinciannya:

a. Di kota Wajima, 15 orang dipastikan tewas.

b. Di Suzu, di ujung Semenanjung Noto, 6 orang tewas

c. Di Nanao lima orang tewas.

Baca juga: KBRI Ungkap 1.315 WNI Terdampak Gempa Jepang Bermagnitudo 7.6

Baca juga: Update Gempa Sumedang: 6 Kali Diguncang, 400 Banguunan Rusak, 500 Orang Mengungsi

Baca juga: Respon Gibran Rakabuming Raka Soal Pemanggilan Bawaslu: Lihat Dulu Suratnya

d. Jumlah korban jiwa - oleh pemerintah Prefektur Ishikawa setempat - juga mencakup:

- satu orang di Hakui

- dua orang di kota Anamizu

- satu di kota Shika

Diketahui, gempa tersebut merusak 1.000 rumah di kota pesisir Suzu.

Gempa tersebut juga merusak sebuah kuil dan beberapa kuburan di kota tersebut.

"Situasinya sangat buruk," ujar Walikota Suzu, Masuhiro Izumiya, Selasa (2/1/2024), dikutip dari Al Jazeera.

Pihak berwenang mengatakan upaya penyelamatan terhambat oleh kerusakan jalan dan sulit memperkirakan dampak yang ditimbulkan.

Namun peringatan awal tsunami, yang kemudian diturunkan, dicabut pada Selasa pagi.

Baca juga: Gempa Terkini Guncang Jepang dengan Bermagnitudo 7.4, Diiringi Gelombang Tsunami

Kantor Meteorologi Jepang mengatakan negara itu telah dilanda 155 gempa bumi sejak gempa pertama terjadi pada hari Senin.

Hampir 100.000 orang di sembilan prefektur dievakuasi dan bermalam di gedung olahraga dan gimnasium sekolah, yang biasa digunakan sebagai pusat evakuasi dalam keadaan darurat di Jepang.

Hampir 33.000 rumah tangga masih mengalami pemadaman listrik di prefektur Ishikawa pada Selasa pagi, menurut situs web Hokuriku Electric Power.

NHK mengatakan sebagian besar wilayah di Semenanjung Noto bagian utara juga tanpa air.

Sekutu terdekat Jepang menyampaikan belasungkawa atas bencana tersebut dan menyatakan siap menawarkan bantuan.

“Sebagai sekutu dekat, Amerika Serikat dan Jepang memiliki ikatan persahabatan mendalam yang menyatukan rakyat kita. Pikiran kami bersama rakyat Jepang selama masa sulit ini,” kata Presiden AS Joe Biden dalam sebuah pernyataan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan “solidaritasnya”, sementara Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyampaikan belasungkawa dan bantuan.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan dia sedang memantau perkembangannya.

“Pikiran saya tertuju pada semua orang yang terkena dampak gempa bumi di Jepang yang telah menyebabkan kerusakan yang sangat parah,” ujarnya.

400 Rumah Rusak Akibat Gempa Sumedang

Sumedang, Jawa Tengah diguncang gempa sebanyak enam kali yang mengakibatkan 400 bangunan rusak dan 500 warga mengungsi.

Gempa tersebut terjadi sejak Minggu (31/12/2023) hingga Senin (1/1/2024).

BMKG mencatakt, enam kali gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Baca juga: Update Oknum Anggota TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud: 6 Prajurit Jadi Tersangka

Data tersebut disampaikan oleh Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, BMKG Daryono.

BMKG menyebutkan terdapat beberapa kali gempa susulan.

“Hingga pukul 21.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi enam kali aktivitas gempabumi di Sumedang,” kata Daryono, Senin.

Adapun gempa bumi itu pertama terjadi pada Minggu atau malam tahun baru dengan kekuatan magnitudo 4,8 dan kedalaman 5 kilometer.

Pada Senin malam, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 4,5 dan kedalaman 10 kilometer.

Akibat gempa susulan yang terus terjadi, sejumlah bangunan rusak sehingga ratusan warga mengungsi.
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan bahwa lebih dari 500 warga mengungsi.

“Ya kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi pada bangunan rumah dan dan total pengungsi 518 orang,” kata Bey di Kabupaten Bandung, Selasa (2/1/2024).

Adapun bangunan yang rusak hampir 500 unit, terdiri dari 303 unit rumah rusak ringan, 92 rumah rusak sedang, 69 rumah rusak berat, serta 14 fasilitas pendidikan, tujuh tempat ibadah dan sarana umum.

Selain itu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan fasilitas lainnya dilaporkan mengalami keretakan struktur bangunan akibat gempa.

Bey mengatakan bahwa para pasien sudah bisa kembali ke ruang perawatan. Namun, tak sedikit pasien yang memiliki dirawat di luar bangunan rumah sakit karena trauma.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang bekerja sama untuk menangani hal tersebut.

Koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga dilakukan sehubungan dengan permintaan tenda standar kesehatan untuk perawatan dan operasi di luar rumah sakit.

“Hari ini Kemenkes akan mengirimkan dua tenda untuk opname dan satu untuk tenda ruang operasi yang memang standarnya kesehatan, bukan tenda pengungsi, digunakan untuk pasien, tenda khusus rumah sakit," ucap Bey.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Mohamed Salah yakin Liverpool Bisa Meraih Gelar Liga Inggris Musim Ini

Baca juga: Hari Pertama Masuk Kerja, Pj Wali Kota Jambi Sidak ASN Secara Virtual

Baca juga: Eva Manurung Sudah 3 Bulan Tak Ditransfer Uang dengan Virgoun karena Pacaran dengan Berondong

Baca juga: James Masukkan Potongan Tubuh Istrinya ke Dalam Ember, Tetangga Lemas saat Isi Ember Diperlihatkan

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved