Perjalanan Syarif Fasha, Mulai Tak Ada Biaya Sekolah Hingga Jadi Wali Kota Jambi Dua Periode
Syarif Fasha telah mencatatkan kesuksesan dengan menjadi Wali Kota Jambi dua periode dan berhasil membangun Kota Tanah Pilih Pseko Betuah lebih maju.
Penulis: Danang Noprianto | Editor: Teguh Suprayitno
Pada tahun 1999, dan sudah berdomisili di Jambi, dari konsultan Syarif Fasha sudah beralih ke Kontraktor.
Dan untuk meningkatkan kompetensinya, ia belajar manajemen dan berkuliah S1 manajemen di Jambi.
Selanjutnya ia mengembangkan usahanya sendiri di tahun 1999 saat reformasi ada dampak ekonomi saat itu Fasha menjadi salah satu yang terkena dampaa.
"Karena saya waktu itu coba-coba, ya jadi kepingin membesarkan usaha saya waktu itu ternyata saya salah satu terkena dampak, sehingga waktu itu saya betul-betul miskin boleh dikatakan begitu. Saya punya mobil tiga dijual semua, hutang saya banyak saat itu," jelasnya.
Hingga akhirnya ia kembali bangkit karena masih memiliki relasi-relasi di Tanjung Jabung yang memberikannya pekerjaan.
Tahun 2004 2005 ia sudah beranjak lumayan besar saat itu dan ia juga menjadi ketua Asosiasi di provinsi Jambi.
Ingin mengembangkan lagi kompetensinya dengan kuliah S2 ekonomi pembangunan di Jambi. Sehingga total ia sudah 4 kali kuliah, namun jurusannya tidak ada yang sama, terakhir ia berkuliah di IPDN pada 2014.
"Di IPDN banyak sekali di sana itu, ada Pak Ridwan Kamil sama-sama dengan saya Waktu mendaftar kuliah Tapi beliau enggak selesai, dan teman-teman Bupati termasuk Pak Haris juga Gubernur Jambi sama-sama saya, ada Walikota Bupati Jadi kami kuliahnya Sabtu Minggu di kampusnya nanti kalau tidak di Cilandak kami kuliah di Jatinangor selama hampirĀ 3 tahun tahun setengah," jelasnya.
Setelahnya, ia juga menceritakan awal mula terjun ke partai politik dan menjajal maju di Pilwako Jambi.
Pada tahun 2010 sudah sukses menjadi pengusaha dan kontraktor nasional, ia berfikiran agar dapat bermanfaat.
Karena ia sudah mapan secara ekonomi, maka ia berkeinginan terjun ke dunia politik.
"Jadi saya mapan dulu ekonomi baru saya terjun ke politik bukan terbalik ya," ungkapnya.
Masuk ke dunia politik, ia menimbang partai yang cocok untuk dirinya, ia juga meminta pendapat sang Istri untuk menentukan yang tepat.
"Istri mengasih gambaran partai politik a b c dan d, kita harus cari partai yang sistem, jangan partai figur. kemudian dari semua partai dievaluasi ada satu partai yang kami lihat itu adalah partai sistem, siapapun ketuanya siapapun sistemnya akan berjalan sampai ke akar rumput nah berlabulah saya di partai itu," jelasnya.
Berlabuh di partai tersebut ia belum menjadi pengurus Partai, tapi menjadi ketua organisasi sayap untuk anak-anak mudanya.
Lirih Tukang Becak usai Lihat Rumah yang Ia Tempati 51 Tahun Ludes Terbakar: Saya Pasrah |
![]() |
---|
Pria 22 Tahun Hilang Nyawa dengan Dua Luka Tembak dan Banyak Tusukan Dini Hari Tadi |
![]() |
---|
Wali Kota Jambi Pastikan Harga Beras Premium yang Dioplos Sudah Turun |
![]() |
---|
Wali Kota Jambi Sidak Gudang Beras, Satgas Temukan 8 Merek Premium Terindikasi Oplosan |
![]() |
---|
NASIB Salin Istri Hilang Mendadak Telpon Minta Tolong, Rupanya Dipaksa Jadi Wanita Penghibur: Kaget |
![]() |
---|