LIPUTAN KHUSUS

Menapo Parit Duku Akhirnya Tersibak, Terjepit Akar Pohon Ratusan Tahun di Percandian Muara Jambi

Menapo Parit Duku berdiri di atas tanah uruk yang sengaja ditinggikan oleh arsitek pada zamannya. Lokasinya dikelilingi parit yang berguna untuk

Penulis: A Musawira | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/MUSAWIRA
DI ATAS MENAPO - Pohon duku yang besar tumbuk di atas menapo di kompleks Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Selasa (26/12). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Peningggalan berharga "permata" dari abad ke-9 Masehi itu terjepit di antara akar pohon-pohon duku di kompleks Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi.

Itulah menapo atau gundukan tanah membukit berupa batu bata reruntuhan bangunan atau peninggalan purbakala yang belum dipugar.

Reruntuhan itu merupakan bagian struktur candi-candi di kompleks Percandian Muara Jambi di Kabupaten Muarojambi.

Tercatat ada 121 objek cagar budaya, di antaranya sembilan candi telah dibuka dan dilakukan penanganan pelestarian.

Kawasan percandian agama Buddha yang terluas se-Asia Tenggara itu memang menarik perhatian para ahli.

Arkeolog dan sejarawan sampai kini masih menelisik kemegahan peninggalan kebudayaan yang berusia ribuan tahun itu.

Semisal struktur candi yang berada di sisi barat dari Candi Gedong, yakni Menapo Parit Duku.

Ada keindahan menapo di sana.

Dalam bahasa lokal, menapo diartikan warga setempat sebagai lokasi yang menyimpan struktur bata kuno.

Di Menapo Parit Duku terdapat sekira 18 struktur candi, satu di antaranya Candi Induk yang memiliki ukuran terbesar dibanding struktur lainnya.

Candi Muaro Jambi
Candi Muaro Jambi (Tribunjambi.com)

Sementara yang berukuran lebih kecil dari candi induk, disebut candi perwara.

Keberadaan struktur itu diketahui setelah ada penggalian arkeologi pada 2022 lalu.

Penggalian arkeologi yang bertujuan untuk temu-kenali bentuk struktur Candi Parit Duku itu masih terlihat hingga kini.

Pantuan Tribun Jambi di lokasi pada Senin (25/12), terlihat fondasi yang terdiri dari beberapa lapis bata. Kondisi fondasi masih berdiri kokoh, meski bagian atasnya sudah hilang.

Bata-bata bekas penggalian di lokasi masih tersimpan secara baik.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved