LIPUTAN KHUSUS

Menapo Parit Duku Akhirnya Tersibak, Terjepit Akar Pohon Ratusan Tahun di Percandian Muara Jambi

Menapo Parit Duku berdiri di atas tanah uruk yang sengaja ditinggikan oleh arsitek pada zamannya. Lokasinya dikelilingi parit yang berguna untuk

Penulis: A Musawira | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/MUSAWIRA
DI ATAS MENAPO - Pohon duku yang besar tumbuk di atas menapo di kompleks Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Selasa (26/12). 

Perencanaan pemugaran akan dilakukan pada 2024.

"Ya, tahun depan kita melakukan Pemugaran di Candi Koto Mahligai dan Candi Parit Duku. Selain pemugaran, pemerintah pusat juga melakukan penataan lingkungan di lima lokasi," katanya.

Pada 2022 lalu, pihaknya sudah berhasil menyelesaikan pemugaran Candi Teluk I dan melanjutkan pemugaran Candi Gedong I.

“Candi Teluk I itu bertahun-tahun terbengkalai, saat ini sudah dipugar,” katanya, beberapa waktu lalu.

Untuk memugar satu candi, Agus Widiatmoko mengatakan membutuhkan waktu 4-7 bulan, tergantung volume ukuran dari candi.
Misalnya Candi Koto Mahligai dan Parit Duku itu luasannya cukup besar.
“Kalau diitung dari kebutuhan tenaga yang terlatih, itu bisa dua candi. Karena pemugaran candi ini tidak sembarangan butuh tenaga yang terlatih,” ujarnya.

Pohon Seratusan Tahun

Abdul Haviz, tokoh pemuda setempat yang aktif terlibat pelestarian Candi Muara Jambi, menuturkan keberadaan pohon duku di atas menapo kemungkinan sudah seratusan tahun.

Menurutnya ada sekira 113 menapo yang ditumbuhi pohon duku di atasnya.

"Sekitar 95 persen menapo mungkin," ujarnya.

Dalam sepengetahuannya, 40 tahun lalu, pada 1980-an, pohon duku yang tumbuh sudah berukuran besar.

Dari situ, lelaki yang akrab disapa Ahok itu menduga pohon-pohon itu telah berusia seratusan tahun.

"Kalau banyaknya di sana duku dan durian. Kalau soal pohon itu endemi asli sana atau bukan, ada penelitian itu," lanjutnya.

Menurut Ahok, kondisi batu bata menapo yang ditumbuhi pohon duku itu kondisinya masih bagus kisaran 60 persen.

"Kalau untuk dipugar lagi masih bisa, karena bata yang in take masih bagus," tuturnya.

Sementara itu, Pemandu Wisata KCBN Muaro Jambi, Rafsanjani, menuturkan vegetasi di lingkungan menapo saat ini rerata ditumbuhi pohon duku.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved