LIPUTAN KHUSUS

Menapo Parit Duku Akhirnya Tersibak, Terjepit Akar Pohon Ratusan Tahun di Percandian Muara Jambi

Menapo Parit Duku berdiri di atas tanah uruk yang sengaja ditinggikan oleh arsitek pada zamannya. Lokasinya dikelilingi parit yang berguna untuk

Penulis: A Musawira | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/MUSAWIRA
DI ATAS MENAPO - Pohon duku yang besar tumbuk di atas menapo di kompleks Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Selasa (26/12). 

Di tiap tumpukan bata, dituliskan pengodean khusus yang diberikan para peneliti.

Menapo Parit Duku berdiri di atas tanah uruk yang sengaja ditinggikan oleh arsitek pada zamannya.

Lokasinya dikelilingi parit yang berguna untuk pengendalian banjir di tempat suci itu.

Di masing-masing struktur, di bagian atas candi, berdiri tegak pohon duku.

Dari bekas penggalian yang telah dilakukan, terlihat jelas akar-akar batang duku sudah terangkat ke permukaan tanah.

Dugaan sementara Tribun, penamaan Menapo Parit Duku diselaraskan dengan banyaknya pohon duku di lokasi tersebut, sehingga candi itu diberi nama Menapo Parit Duku.

Pemugaran 2024

Kondisi peninggalan di KCBN Muarojambi masih terawat secara baik.
Tinggalan purbakala dari masa Kerajaan Sriwijaya dan Melayu Kuno itu telah ada sejak abad ke-7 hingga ke-13 Masehi.

Sedikitnya ada 121 objek cagar budaya, di antaranya sembilan candi telah dibuka dan dilakukan penanganan pelestarian.

Seperti Candi Gumpung, Candi Gumpung II, Candi Tinggi, Candi Tinggi I, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Kedaton, Candi Kembar Batu, Candi Astano dan Candi Teluk I.

Informasi itu merujuk terhadap berkas pendaftaran satuan ruang geografis Muara Jambi sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional, Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseum 2013.

Secara umum, satuan ruang geografis Muarojambi dapat dikelompokkan menjadi struktur candi, menapo, struktur kolam, kanal, danau, sungai dan artefak.

Satuan ruang geografis KCBN Muarojambi merupakan yang terluas di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara.

Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V bakal melakukan proses rehabilitasi dengan pemugaran di candi.

Kepala BPK Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Agus Widiatmoko, mengatakan hingga kini dari ratusan objek cagar budaya berupa candi masih berbentuk menapo, yaitu gundukan sisa-sisa struktur yang belum dipugar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved