Berita Batanghari
Sensus Pertanian Subsektor Padi Menurun, BPS Sebut Akibat Peralihan Petani ke Sawit
Kepala BPS Batanghari Hartono mengatakan bahwa dari hasil sensus pertanian yang dilakukan 10 tahun sekali ini ada peningkatan usaha pertanian di Kabup
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Badan Pusat Statistik (BPS) Batanghari telah merilis hasil sensus pertanian di Kabupaten untuk tahun 2023.
Kepala BPS Batanghari Hartono mengatakan bahwa dari hasil sensus pertanian yang dilakukan 10 tahun sekali ini ada peningkatan usaha pertanian di Kabupaten Batanghari.
Dimana pada tahun 2013 usaha pertanian di Kabupaten Batanghari berjumlah 37.846 bertambah ditahun 2023 menjadi 50.542 atau jika di presentasikan naik sebesar 33,55 persen.
"Berdasarkan hasil sensus pertanian, sektor pertanian ini masih menjadi idaman masyarakat Kabupaten Batanghari untuk menjadi tumpuan dan tempat untuk mencari penghasilan," ujarnya.
Meski usaha pertanian di Kabupaten Batanghari mengalami peningkatan, Hartono menjelaskan bahwa jika dilihat ada penurunan pada subsektor pertanian di Kabupaten Batanghari. Khususnya pada komoditi padi dan juga ikan.
Dimana berdasarkan data sensus pertanian di Kabupaten Batanghari pada tahun 2023, komoditi padi turun dari 7.333 ditahun 2013 menjadi 6.202 ditahun 2023. Dan Budidaya ikan yang sebelumnya 964 ditahun 2013 menjadi 817 di tahun 2023.
Lebih lanjut, Hartono mengatakan bahwa menurunnya subsektor pertanian pada komoditi pada bisa jadi akibat banyaknya petani yang beralih menjadi petani sawit.
"Padi adalah sesuatu yang penting karena berkaitan dengan ketahanan pangan tapi kita juga melihat realitanya perkebunan itu lebih menjanjikan bagi petani. Karena pertama merawatnya mudah kemudian hasilnya juga menjanjikan berbeda dengan tanaman pangan yang baru bisa dinikmati hasilnya tiga atau empat bulan," jelasnya.
Oleh sebab itu, Hartono meminta kepada Pemerintah Kabupaten Batanghari agar lebih memfokuskan pada sektor ketahanan pangan khususnya komoditi padi.
"Ketahanan pangan ini berkaitan dengan perut dan juga berkaitan dengan inflasi. Dan ketersediaan di pasaran dan berpengaruh pada kemiskinan jika tanaman pangan mahal, orang-orang secara ekonomi menengah tidak mampu membeli. Jadi di upayakan agar ditingkatkan karena sesuatu yang penting, jika bisa disubsidi pupuk dan benihnya," pungkasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Polda Jambi Apresiasi Masyarakat Turut Partisipasi Menciptakan Kamtibmas Saat Natal
Baca juga: Download FR Legends MOD APK Terbaru 2023, Ada Pajero, Fortuner hingga Jazz Full Modifikasi
Baca juga: Tinjau Pelaksanaan Natal, Pj Bupati Tebo Pastikan Berjalan dengan Aman dan Lancar
Ingat Guru Pramuka di Batang Hari Jambi Cabuli 9 Siswi SMP? Kini Divonis 18 Tahun dan Denda Rp1 M |
![]() |
---|
Eks Guru Pramuka di Batanghari Divonis 18 Tahun karena Pelecehan Seksual 9 Anak |
![]() |
---|
Warga Sekitar Lapas Muara Bulian Gembira, Bisa Dapat Beras Harga Murah |
![]() |
---|
Identitas Anggota DPRD Batang Hari yang Digerebek Bareng Wanita, Diakui sebagai Stafnya |
![]() |
---|
556 Surat Tilang Dikeluarkan Dalam Operasi Patuh Siginjai 2025 Batang Hari Jambi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.