Bentrok Antar Desa di NTB, Seorang Pegawai Honorer Tewas Tertembak

Bentrok sekelomok warga Desa Cenggu dan Desa Renda di Kecamatan Belo tersebut, satu orang warga Desa Renda bernama Julasi (30), tewas tertembak

Editor: Herupitra
Ist/Kolase Tribun Jambi
Ilustrasi bentrok dan korban. 

TRIBUNJAMBI.COM – Bentrok antar desa terjadi di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (23/12/2023) malam.

Bentrok sekelomok warga Desa Cenggu dan Desa Renda di Kecamatan Belo tersebut, satu orang warga Desa Renda bernama Julasi (30), tewas akibat terkena tembakan senjata api rakitan pada bagian dada.

Camat Belo, Ruyani mengatakan, bentrokan warga dua desa ini mulai terjadi sekitar pukul 23.00 Wita.

"Iya, ada bentrok tadi malam. Lokasinya di batas wilayah Desa Cenggu dan Renda," kata Ruyani mengutip Kompas.com, Minggu (24/12/2023).

Ruyani mengungkapkan, bentrokan ini berawal dari kasus pelemparan rumah warga Desa Cenggu.

Pelaku dicurigai berasal dari Desa Renda yang saat itu tengah melintas di pertigaan Desa Cenggu.

Baca juga: Pasca Bentrok Dua Desa di Kerinci, Warga Penawar dan Pondok Beringin Sepakat Berdamai

Baca juga: Komnas HAM Surati Polda Kepri dan BP Batam Buntut Bentrok Warga Vs Tim Terpadu di Pulau Rempang

Keberatan atas hal itu, sekelompok warga Desa Cenggu kemudian melakukan aksi blokade jalan raya, bahkan nekat menghadang dan melempar kendaraan warga Desa Renda yang melintas.

Warga Desa Renda yang mendapat informasi kejadian tersebut sontak geram, lalu berupaya melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam.

Namun, saat tiba di batas Desa Cenggu dan Renda terjadi penembakan yang menyebabkan salah seorang warga tewas.

"Kita tidak tahu pelaku penembakan, tapi korbannya itu warga Desa Renda. Dia meninggal saat dalam perjalanan menuju puskesmas," jelasnya.

Korban meninggal Julasi merupakan pegawai honorer pada UPT Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Bima.

Warga Desa Renda itu tewas setelah menderita luka tembak pada bagian dada kanan yang menembus rongga dadanya.

"Iya, korban yang meninggal saat bentrok tadi malam itu pegawai kita di UPT DP3AP2KB," kata Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bima, Nurdin saat dikonfirmasi, Minggu (24/12/2023).

Nurdin mengaku tidak mengetahui secara pasti kronologi tertembaknya Julasi ketika bentrokan terjadi.

Namun, setelah menerima laporan dari pegawai UPT DP3AP2KB Kecamatan Belo, ia langsung meminta anggota UPT melayat ke rumah duka sekaligus memberikan santunan bagi keluarga korban.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved