Pengungsi Rohingya
Orang Rohingya Dipindahkan dari Lokasi Tambak Agar Mudah Mengakses Air
Rohingya yang ditampung di tepi pantai Gampong Batee, Kemukiman Kalee, Kecamatan Muara Tiga (Laweung), Pidie, Aceh hanya pindah 500 meter dari tempat
Orang etnis Rohingya yang berada di Aceh 1.722 orang.
TRIBUNJAMBI.COM, SIGLI - Meski dipindahkan, ternyata etnis Rohingya yang ditampung di tepi pantai Gampong Batee, Kemukiman Kalee, Kecamatan Muara Tiga (Laweung), Pidie, Aceh hanya pindah 500 meter dari tempat asal.
Diketahui, 180 etnis Rohingya yang ditampung sementara di pantai Kalee, mendarat pada Minggu (10/12/2023) di pantai Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga.
Penyebab mereka dipindahkan karena pemilik lahan mengamuk, diduga Rohingya membuang BAB ke tambak.
Pemilik lahan mencabut kayu yang dipasang terpal sebagai tempat berlindung etnis Rohingya.
"Rohingya tidak mengetahui lokasi ini, sehingga membuang hajat atau BAB sembarangan, sehingga kini Rohingya kita pindah ke tempat lebih aman," kata Keuchik Batee, Zakaria.
Sementara, Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali SIK, melalui Kapolsek Muara Tiga, Ipda Efendi, kepada Serambinews.com, Kamis (14/12/2023), menjelaskan, pemindahan Rohingya di tepi pantai yang sama, lantaran di tempat pertama ada tambak sebagai tempat mencari rezeki warga.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Jumat 15 Desember 2023 Meroket, Emas Galeri 24 Naik sampai Rp 30 Ribu per Gram
Baca juga: Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Jadi Tersangka KDRT, Modusnya Membunuh Sebut Akan Menidurkan
Kata Efendi, di lokasi pemindahan Rohingya sekarang ini, akses sumber air lebih mudah.
Sehingga nantinya akan dibangun MCK darurat oleh UNHCR untuk Rohingya.
"Pengamanan Rohingya sangat aman, polisi, TNI dan dibantu warga akan melakukan pengamanan terhadap Rohingya," ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Pidie, Muslim, Kamis (14/12/2023) mengungkapkan, Rohingya dipindah masih di Pantai Gampong Batee.
Saat dipindahkan pemilik tambak sempat marah, karena membuang BAB sembarangan.
"Karena memang tidak ada tempat lain untuk membuang BAB. Nanti di lokasi yang dipindah itu akan dibangun sarana darurat seperti MCK oleh UNHCR. Sebab, sarana itu penting supaya BAB tidak buang sembarangan," sebutnya.
Menurutnya, belum adanya tempat untuk evakuasi Rohingya, sehingga Pemkab belum bisa mengevakuasi Rohingya.
"Awalnya mau dipindah ke Aceh Tengah, tapi warga di sana menolaknya," pungkasnya.
Baca juga: Daftar 33 Desa di Muaro Jambi yang Kadesnya akan dilantik Hari ini
Baca juga: Cuma di Shopee Finest! ERHA Hadirkan Exclusive Launch Acneact Trial Kit, Solusi Kulit Berjerawat!
UNHCR dan IOM Diingatkan Meminta Dana Rp 83,7 M ke OCHA
Badan PBB urusan Pengungsi (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) diingatkan untuk segera meminta dana ke Badan PBB urusan Kemanusiaan (OCHA).
Dana yang berjumlah USD 5,4 juta atau Rp 83,7 miliar nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh.
Diketahui, gelombang kedatangan pengungsi Rohingya masih terus terjadi sejak pertengahan November 2023.
Terbaru, sebanyak 50 pengungsi Rohingya – semuanya laki-laki – mendarat di TPI Idi Cut, Gampong Seneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman Aceh Timur, Kamis (14/12/2023).
Jumlah ini menambah rentetan gelombang kedatangan pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh.
Jika dijumlahkan, sudah ada 9 gelombang kedatangan yang mendarat di berbagai titik di Aceh sejak pertengahan November 2023.
“UNHCR dan IOM segera meminta dana sebesar USD 5,4 juta (Rp 83,7 miliar) untuk memenuhi kebutuhan mendesak dan darurat para pengungsi Rohingya yang diturunkan di Provinsi Aceh,” lapor situs ReliefWeb, di bawah layanan OCHA pada Rabu (13/12/22023).
Layanan itu menyebut, 1,543 pengungsi Rohingya telah mendarat di Aceh sejak 14 November 2023.
Hingga 12 Desember 2023, total pengungsi Rohingya di Aceh, termasuk 179 orang yang turun dari kapal pada awal tahun 2023, berjumlah sekitar 1,722 orang.
Sekitar 700 pengungsi saat ini masih terluntang lantung di Aceh dan belum mendapatkan tempat penampungan.
Baca juga: Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Siapkan 3 Provinsi Tampung Rohingya
Baca juga: Prediksi Skor Nottingham Forest vs Tottenham, Cek Head to Head dan Statistik Tim, Kick off 03.00 WIB
Lebih dari 1.000 orang telah direlokasi ke tempat penampungan yang penuh sesak di Aceh.
OCHA memperingatkan gelombang kedatangan pengungsi Rohingya akan terjadi lebih banyak lagi.
Badan itu melalui layanan situs website-nya, ReliefWeb, menyebutkan bahwa gelombang kedatangan Rohingya ke Indonesia akan terus terjadi hingga Maret 2024.
Hal ini terjadi karena situasi di Myanmar dan Bangladesh yang tidak kondusif, dan mulai memasuki musim kemarau yang panjang.
Tak hanya itu, bulan-bulan tersebut adalah waktu pelayaran yang dimungkinkan karena air lau di kawasan Laut Andaman relatif lebih tenang.
“Mengingat situasi di Myanmar saat ini, berlarut-larutnya pengungsi Rohingya di Bangladesh, dan datangnya musim kemarau dengan kondisi laut yang membaik,”
“maka diperkirakan akan lebih banyak lagi kelompok pengungsi Rohingya yang akan tiba di Aceh pada akhir bulan Maret 2024,” lapor ReliefWeb, diterbitkan pada Rabu (13/12/2023).
Layanan itu melaporkan bahwa, pengungsi Rohingya sangat memerlukan bantuan segera, berkelanjutan, dan menyelamatkan nyawa.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Warga Mengamuk, Rohingya di Gampong Batee Laweung Dipindah, Ini Penyebabnya,
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Ayah yang Bunuh 4 Anak di Jagakarsa Jadi Tersangka KDRT, Modusnya Membunuh Sebut Akan Menidurkan
Baca juga: Menkopolhukam Mahfud MD Sebut Siapkan 3 Provinsi Tampung Rohingya
Baca juga: Ayah Ammar Zoni Malu Anaknya Pakai Narkoba Lagi: Kemarin Baru Terjadi, Ini Terjadi Lagi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.