Penemuan Mayat di Unpri

Unpri Sebut Mayat Ditemukan di Lantai 9 Itu Kadaver, Anggota DPRD Sumut: Penggunaannya Ada Etika

Anggota DPRD Sumatra Utara Hendro Susanto menyebutkan penggunaan mayat sebagai bahan praktek kedokteran (kadaver) memiliki etika.

Editor: Darwin Sijabat
Tribun Medan/Ist/ Kolase Tribun Jambi
Anggota DPRD Sumatra Utara Hendro Susanto menyebutkan penggunaan mayat sebagai bahan praktek kedokteran (kadaver) memiliki etika. 

"Pihak Universitas Prima juga perlu memberikan penjelasan dari masa asal kadaver itu? Dari rumah sakit mana? Apa identitasnya. Mana dokumennya? Itu harus jelas," kata Hendro.

Ia menambahkan bahwa jika kadaver tidak dapat digunakan lagi untuk tujuan belajar, seharusnya segera dikuburkan secara layak.

Baca juga: 6 Pria Pembuat Video Klarifikasi Temuan Mayat di Unpri Medan Dicari Polisi

Sebelumnya diberitakan, pihak Universitas Prima mengakui adanya 5 mayat di Unpri Medan. Wakil dekan menyebut mayat tersebut bukan korban pembunuhan.

Kelima mayat itu adalah kadaver di Unpri Medan.

Sekadar diketahui kadaver merupakan mayat yang digunakan untuk kepentingan praktikum anatomi mahasiswa kedokteran.

Kata pihak Unpri Medan, mayat itu sudah ada untuk keperluan mata kuliah sejak 2005.

Tiga alumni Unpri memperkuat pernyataan kampus perihal keberadaan kadaver itu.

Ini sekaligus menegaskan tudingan bahwa kelima mayat itu korban pembunuhan.

Demikian disampaikan Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Kolonel (Purn) Drg Susanto dalam kanal YouTube PRIMTV.

"Pertama dengan tegas dinyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan seperti yang diisukan di masyarakat," kata Susanto, Rabu (13/12/2023).

"Kedua UNPRI Medan memiliki fakultas kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008 dan memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar.

Baca juga: Anies Baswedan Ogah Tanggapi Kritikan Fahri Hamzah: Suruh Jawab Sendiri, Nggak Level untuk Dijawab

Salah satu lab adalah anatomi atau ilmu urai di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajar adalah cadaver, yaitu tubuh manusia yang diawetkan di laboratorium anatomi FK UNPRI."

"Terdapat lima karakter, 1 perempuan dan 4 laki-laki dan kadaver tersebut telah diadakan oleh Rektor terdahulu pada tahun 2005," lanjutnya.

Pernyataan ini sekaligus menjawab simpang-siur yang beredar di masyarakat tentang kelima mayat itu.

"Dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan," pungkasnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved