Pilpres 2024
Anies Baswedan Ogah Tanggapi Kritikan Fahri Hamzah: Suruh Jawab Sendiri, Nggak Level untuk Dijawab
Anies Baswedan ogah menanggapi kritikan yang dilayangkan politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah. Bahkan dia meminta Fahri untuk menjawab sendiri.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Anies Baswedan minta Fahri Hamzah menjawab sendiri kritikannya.
TRIBUNJAMBI.COM - Calon presiden Anies Baswedan ogah menanggapi kritikan yang dilayangkan politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah.
Bahkan capres dari Koalisi Perubahan itu menyebut ogah untuk menanggapi kritikan yang disampaikan Fahri.
Anies juga menyebutkan bahwa Fahri bukan levelnya.
Sebelumnya Anies Baswedan mengritisi Ibu Kota Nusantara (IKN) dan revisi Undang-undang korupsi yang dianggap melemahkan KPK.
Seperti diketahui bahwa Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem masih ada di Kabinet Indonesia Maju yang dikomandoi oleh Presiden Jokowi dan Maruf Amin.
Sementara, pasangan nomor urut 1 Anies-Muhaimin mengusung perubahan dan mengkritik kebijakan pemerintahan saat ini.
Kritikan itu pun dikritik balik oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah yang kini merapat ke kubu pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran menuding bahwa partai pendukung Anies-Muhaimin akan keluar dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca juga: Sekjen Gerindra Tepis Ucapan Anies Soal Prabowo Tak Tahan di Oposisi: Omongannya Tak Berdasar
Baca juga: Gempa Hari Ini Jumat 15 Desember 2023 di Jayapura Papua
Baca juga: Polda Metro Jaya Ungkap Ada Fakta Pemerasan Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Ini Alurnya
"Baru mendengar kabar baik bagi demokrasi kita bahwa calon presiden no. 1 akan mengumumkan bahwa seluruh partai pendukungnya akan mundur dari kabinet pekan ini. Katanya ini dalam rangka memantapkan posisi sebagai oposisi di Pemilu nanti. (Info ini perlu ditanyakan kepada ybs)," tulis Fahri di media sosial X (Twitter) pada Kamis (14/12/2023).
Anies Baswedan pun ogah menanggapi pernyataan Fahri Hamzah.
Bahkan menurut Anies Baswedan, tanggapan Fahri Hamzah enggak level untuk ditanggapinya.
“Suruh dia jawab sendiri. Menurut saya, enggak level untuk dijawab,” kata Anies singkat seperti dikutip Kompas TV.
Anies Bersyukur dan Bangga dengan Cak Imin
Di sisi lain, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan menggelar debat kedua pada Jumat (22/12/2023).
Debat kedua itu diperuntukkan para cawapres, yaitu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Tema dalam debat kali kedua itu akan membahas soal Ekonomi Kerakyatan, Ekonomi Digital, Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.
Jelang debat itu, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengungkapkan lawan berat dirinya pada debat nanti adalah Cak Imin.
Terkait hal itu, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, buka suara soal.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku bersyukur dan bangga.
"Persiapan untuk debat itu bukan persiapan belajar dua jam tiga jam. Persiapannya adalah perjalanan kariernya, karena semua yang nanti akan ditanyakan di dalam acara debat nanti itu menjawabnya," kata Anies usai menghadiri acara diskusi santai disabilitas se-jabodetabek di Islamic Center, Jalan Ahmad Yani, Marga Jaya, Kecamatan, Bekasi Selatan, Jumat (15/12/2023).
"Bekalnya ya perjalanan karier dan hafalan. Dan enggak tahu juga nanti ditanya apa. Jadi, kalau Pak Mahfud tadi menyampaikan begitu, ya kami terima kasih," ujar Anies.
Baca juga: Cara Anies, Prabowo dan Ganjar Atasi Lonjakan Harga Pangan Jika Terpilih di Pilpres 2024
Anies menyebut Cak Imin adalah cawapres yang memiliki kompetensi yang lengkap.
Dia bahkan berbicara mengenai sepak terjang Cak Imin yang telah aktif sejak masa kuliah.
"Gus Imin itu adalah cawapres yang memiliki kompetensi dan cawapres yang bukan muncul mendadak. Tapi cawapres yang sudah menjadi bagian dari perjuangan sejak muda, jadi ketika beliau muda, aktif di mahasiswa," jelas Anies.
"Jadi ketua pergerakan mahasiswa Islam Indonesia, ketua nasional pula, walaupun beliau berasal dari keluarga yang sangat dihormati di kalangan Nahdlatul Ulama, tapi beliau tidak lompat, mendadak langsung posisinya tinggi, beliau berjuang dari bawah sejak mahasiswa sampai sekarang," tutur Anies.
Suami Fery Farhati itu mengaku tak heran bahwa memang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin memang sudah teruji.
Bahkan, Anies optimistis Cak Imin bakal memberikan hasil terbaik dalam debat yang diselenggarakan oleh KPU RI mendatang.
Politisi Partai Gerindra Tepis Soal Prabowo Subianto Tak Tahan Jadi Oposisi
Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menepis pernyataan Anies Baswedan soal Prabowo Subianto tidak tahan menjadi oposisi dan bergabung dengan pemerintah.
Dia menyebutkan bahwa pernyataan capres nomor urut 1 terkait ketua umum Partai Gerindra itu tidak memiliki sumber yang jelas.
Muzani menyebutkan, tidak pernah mendengar Menteri Pertanahan itu menyatakan tak tahan menjadi oposisi.
Baca juga: Kampus Digeledah Terkait Mayat, Unpri Medan Minta Kapolda Tindak Polisi yang Geledah Tanpa Surat
"Menurut saya itu yang diomongin Mas Anies tidak bersumber, yang saya enggak pernah dengar," katanya di Jakarta, Jumat (15/12/2023), seperti dikutip dari YouTube Kompas TV.
Dia menjelaskan, dirinya sangat dekat dengan Prabowo Subianto.
Meski demikian, dia tidak pernah mendengar pidato atau pernyataan Prabowo yang bilang tidak tahan menjadi oposisi.
Wakil Ketua MPR itu juga mengaku tahu frekuensi pertemuan Anies BVaswedan dengan Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo enggak pernah pidato seperti itu, Pak Prabowo enggak pernah ngomong seperti itu. Saya bisa hitung kapan Pak Anies ketemu Pak Prabowo, ngomongnya di mana, apa segala macam, saya enggak pernah dengar," katanya.
Dalam debat capres pertama yang berlangsung pada Selasa (12/12/2023) malam lalu, Anies menyebut proses demokrasi di Indonesia saat ini tidak berjalan baik.
Menanggapi hal tersebut, Prabowo menilai pernyataan Anies tersebut berlebihan.
“Mas Anies, Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies ini agak berlebihan,” kata Prabowo.
“Mas Anies mengeluh tentang demokrasi ini dan itu. Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa.”
Prabowo kemudian mengungkit dirinyalah yang mengusung Anies untuk bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2017.
“Saya yang mengusung Bapak,” tegasnya.
“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi gubernur. Kalau Jokowi diktator Anda tidak mungkin jadi gubernur. Saya waktu itu oposisi, Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih,” beber Prabowo.
Anies lalu menanggapi Prabowo dengan menyebut pemerintah dan oposisi memiliki posisi yang sama-sama terhormat. Namun, tidak semua orang tahan menjadi oposisi.
"Sayangnya tidak semua tahan untuk berada menjadi oposisi. Oke? Seperti yang disampaikan Pak Prabowo. Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi. Apa yang terjadi? Beliau sendiri menyampaikan bahwa tidak berada dalam kekuasaan membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Karena itu harus berada dalam kekuasaan," ungkapnya.
Usai debat, Anies menjelaskan, dirinya tidak berniat mengungkit pernyataan Prabowo yang kini telah menjadi bagian dari pemerintah.
Dia mengaku hanya ingin menegaskan bahwa peran oposisi sangat penting dalam mengontrol kekuasaan.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu memberi contoh, minimnya oposisi membuat rancangan undang-undang dapat lolos dengan mulus tanpa perdebatan di lembaga legislatif.
Semisal Undang-Undang (UU) Cipta Kerja Omnibuslaw. Setelah disahkan DPR, UU tersebut digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam putusannya, MK mengabulkan untuk sebagian permohonan uji formil.
MK menilai UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja atau UU Cipta Kerja cacat secara formil, sehingga menyatakan UU tersebut inkonstitusional bersyarat.
Tanpa ada oposisi, sambung Anies, demokrasi dan kebebasan berpendapat juga terhambat karena tidak ada yang mengingatkan dan memonitor kekuasaan.
"Banyak UU yang meluncur begitu saja namun tidak dibahas. Itu artinya tidak ada proses yang demokratis, tidak ada perdebatan yang dilakukan terbuka," ujar Anies.
"Nah makanya kualitas ini yang mau kita perbaiki. Kita sampaikan jadi oposisi sama-sama terhormat. Cuma ada yang enggak tahan jadi oposisi dan yang enggak tahan itu saya sampaikan, yang itulah berkontribusi dalam demokrasi kita," sambungnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Free Fire MAX MOD APK, Item Diamond dan Uang Unlimited 99999+
Baca juga: Gempa Hari Ini Jumat 15 Desember 2023 di Jayapura Papua
Baca juga: Jelang Nataru, Pemprov Jambi Bangun Sinergisitas Lintas Sektoral
Baca juga: Ammar Zoni Konsumsi Sabu dan Ganja Sehari Sebelum Ditangkap Polisi
Artikel bersumber dari WartaKotalive.com
Anies Baswedan
Anies-Muhaimin
Partai Gelora
Fahri Hamzah
kritik
Ibu Kota Nusantara
Komisi Pemberantasan Korupsi
Prabowo-Gibran
Tribunjambi.com
Presiden Jokowi
Luhut Beri Pesan ke Prabowo Subianto: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan Anda, akan Merugikan |
![]() |
---|
Surya Paloh dan Prabowo Subianto Sepakat Kerja Sama: untuk Kepentingan Rakyat Indonesia |
![]() |
---|
Senyum Anies Baswedan Dikomentari Prabowo Subianto: Berat Sekali |
![]() |
---|
Prabowo Subianto Sambangi Kantor DPP PKB, Disambut Muhaimin Iskandar |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka yang Ditetapkan sebagai Wakil Presiden Terpilih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.