Anak Ponpes di Tebo Meninggal
Hasil Autopsi Santri di Tebo Jambi, Meninggal Karena Benda Tumpul Bukan Sengatan Listrik
AH (13) santri di Tebo Jambi yang meninggal di pondok pesantren di Tebo, sempat disebutkan meninggal karena tersengat listrik,
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Suci Rahayu PK
Salim Harahap mengungkapkan sejam sebelum kejadian itu, dirinya dan istri masih berkomunikasi melalui sambungan telepon.
Ia merasa janggal dengan peristiwa itu sebab pihak keluarga tidak dikabari soal kematian anaknya.
Selain itu ditemukan bekas luka di bagian bibir, siku tangan dan bagian kaki korban.
Senin (20/11/2023) lalu, makam AH dilakukan pembakaran dan kemudian diautopsi untuk menyelidiki penyebab kematian.
Baca juga: Fakta Penemuan 5 Mayat di Unpri Medan, Sempat Ada Perintah Mengosongkan Kampus
Baca juga: Jelang Kedatangan Anies Baswedan, Bandara Sultan Thaha Jambi Dipenuhi Emak-Emak
Sementara Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta Ariawan mengatakan pihak kepolisian akan membuka kasus ini seterang terangnya.
"saat ini anggota masih terus melakukan penyelidikan penyelidikan sesuai dengan hasil autopsi dan saat ini anggota satreskrim sudah berkoordinasi dengan tim jaksa guna menetapkan tersangkanya," ucapnya singkat.
Kasat Reskrim Polres Tebo Iptu Yoga, sehari sebelumnya saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya baru selesai melakukan pemeriksaan terkait hasil autopsi tersebut.
Dia mengatakan akan secepatnya berkomunikasi dengan pihak keluarga terkait hasil autopsi.
"Kemarin baru memeriksa dan hari ini masih dalam perjalanan. Berkaitan dengan rilisnya, rencana kita mau rilis akhir tahun sekaligus waktu pas pengungkapan. Secara lisan nanti disampaikan ke keluarga," ujarnya.
Dia mengatakan hasil autopsi yang diterima keluarga tidak ada permasalahan bila disampaikan ke publik.
"Sah-sah aja, aman bang, kalau itu aman. Nanti kita sampaikan juga ke keluarga," ujarnya.
Kemenag Tebo Akan Evaluasi
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tebo H Julan menyebut pihaknya akan mengevaluasi total Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, buntut tewasnya satu santri berinisial AH pada Selasa (14/11/2023) lalu.
Langkah itu disampaikan Julan dilakukan kemenag dalam menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan menyikapi persoalan yang terjadi.
Ia mengungkapkan telah melakukan pemanggilan terhadap pihak ponpes setelah adanya peristiwa tersebut."Sudah kita panggil kemarin, sudah membuat pernyataan terkait dengan kejadian," kata Julan, Sabtu (18/11).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.