Temuat Mayat di Unpri Medan
Pihak Unpri Medan Buka Suara Soal Temuan 5 Mayat di Kampus, Itu Cadaver untuk Praktek Mahasiswa FK
Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan akhirnya buka suara terkait temuan 5 mayat di lantai 15 kampus
TRIBUNJAMBI.COM - Pihak kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan akhirnya buka suara terkait temuan 5 mayat di lantai 15 kampus.
Melalui akun media sosialnya, pihak kampus Unpri Medan menyebutkan jika 5 mayat yang ditemukan merupakan Cadaver yang digunakan untuk praktek mahasiswa.
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia Kolonel (Purn) Drg. Susanto menyebutkan jika tidak ada kasus pembunuhan di Unpri.
Berikut pernyataan lengkapnya.
"Saya salah satu pimpinan universitas, menjelaskan berita yang sedang simpang siur tentang ditemukannya dua mayat korban pembunuhan di lingkungan kampus Unpri. Pertama dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan masyarakat," ujarnya dalam video yang beredar, Rabu (13/12/2023).
Dikatakannya bila memang ada terjadi tindak pembunuhan di lingkungan Unpri, maka ia sebagai salah satu pimpinan adalah orang pertama yang akan melaporkan tindak pidana tersebut kepada pihak yang berwajib.
Dijelaskannya, Unpri Medan memiliki Fakultas Kedokteran yang berdiri sejak tahun 2008, dan di fakultas kedokteran tersebut memiliki beberapa laboratorium untuk menunjang proses belajar mengajar salah satunya adalah laboratorium anatomi.
Baca juga: Mahasiswa Perekam Mayat di Lantai 9 Unpri dapat Peringatan dari Kampus, Polisi Temukan di Lantai 15
Baca juga: Pelaku Asusila Anak di Bawah Umur Diamankan Unit PPA Satreskrim Tanjab Timur
"Di dalam laboratorium anatomi salah satu media belajarnya adalah Cadaver yaitu tubuh manusia yang diawetkan. Di laboratorium anatomi fakultas kedokteran Unpri terdapat lima Cadaver, 1 perempuan dan 4 laki-laki," jelasnya.
Cadaver tersebut, telah diadakan oleh rektor terdahulu, Prof Jakobus Tarigan, pada tahun 2005.
"Kami sangat yakin, disetiap Fakultas Kedokteran di Indonesia, memiliki Cadaver sebagai media pembelajaran dan peraturan tentang Cadaver telah diatur oleh undang-undang," katanya.
Setelah memberikan pernyataan bahwa temuan 5 mayat tersebut adalah Cadaver, pihak kampus menyayangkan penggeledahan yang dilakukan kepolisian.
"Ketiga, kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari polrestabes medan yang kurang koordinasi, karena pimpinan universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi," ungkapnya.
Pada video tersebut menjelaskan rincian kejadian penggeledahan yang dilakukan pada tanggal 11 Desember 2023.
Disebutnya beberapa oknum yang mengakui polisi mendatangi Unpri pada malam hari, mendesak untuk melakukan penggeledahan di kampus.
"Untuk diketahui pada malam hari tidak ada petugas yang bisa mendampingi tetapi mereka memaksa untuk masuk dan satpam akhirnya memberikan izin untuk menggeledah, dan tidak didapati apapun pada saat itu," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.