Pengungsi Rohingya
UNHCR Sebut Pengungsi Rohingya akan Lebih Banyak Lagi Mendarat di Aceh: Desember Ini
UNHCR peringatkan Pemerintah Indonesia bahwa akan lebih banyak lagi pengungsi Rohingya yang mendarat di Aceh pada Desember ini.
Hampir 1 juta etnis Rohingya, minoritas Muslim dari Myanmar, kini tinggal di kamp-kamp pengungsi yang luas di Bangladesh timur.
Sebagian besar dari mereka lari dari Myanmar pada tahun 2017 karena terjadi, apa yang disebut PBB sebagai, genosida oleh militer Myanmar.
Baca juga: Kapal Rohingya Matikan Lampu untuk Bisa Mendarat di Pidie Aceh, Warga Sempat Dorong Lagi ke Laut
Sebagian besar dari mereka yang melarikan diri dari kamp dengan perahu mencoba menyeberangi Andaman menuju Malaysia atau Indonesia, keduanya merupakan negara mayoritas Muslim.
Beberapa ratus orang tewas saat mencoba berlayar dengan kapal yang penuh sesak dan tidak layak.
“Saya yakin akan ada lebih banyak orang dalam perjalanan, tapi (jumlah) angka pastinya tidak tahu berapa,” kata Chris Lewa dari Arakan Project, sebuah kelompok yang memantau dengan cermat kapal-kapal tersebut, mengatakan kepada VOA.
“Saya memperkirakan akan ada lebih banyak lagi yang akan datang,” ujar Usman Hamid, direktur Amnesty International untuk Indonesia.
Kelompok bantuan dan advokasi, serta para pengungsi itu sendiri, menganggap peningkatan jumlah tersebut disebabkan oleh kondisi yang semakin memburuk di kamp-kamp Bangladesh.
Sehingga memudarnya harapan bahwa warga Rohingya akan dapat kembali dengan selamat ke Myanmar dalam waktu dekat.
Myanmar pada umumnya menolak kewarganegaraan Rohingya dan memicu perang saudara di seluruh negeri akibat kudeta militer pada tahun 2021.
Sementara itu, di kamp-kamp yang tertutup di wilayah timur Bangladesh, para pengungsi mengeluhkan meningkatnya kekerasan geng, kurangnya lapangan pekerjaan dan sekolah, serta terbatasnya jatah makanan.
Program Pangan Dunia PBB, sumber utama bantuan pangan bagi para pengungsi, memotong nilai uang bulanan di kamp-kamp pada Juni 2023, untuk kedua kalinya tahun ini, menjadi rata-rata USD 8 per orang.
Baca juga: Dua Kapal Pengungsi Rohingya Kembali Tiba di Aceh, Bawa 200 Orang
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Capres dan Cawapres Pilpres 2024: Unggul Muhaimin, Gibran, atau Mahfud?
Badan itu telah menyalahkan kurangnya dukungan para donatur.
“Semua hal ini mendorong orang-orang Rohingya untuk melakukan perjalanan laut yang berbahaya,” kata Mohammed Rezuwan Khan, seorang pengungsi Rohingya dan advokat yang tinggal di kamp-kamp.
Dia mengatakan bahwa saudara perempuan dan keponakannya melarikan diri dari kamp dengan perahu tahun lalu, menuju Indonesia, dan mereka semua tahu risikonya.
“Tetapi ketika orang-orang tidak punya pilihan lain, ketika orang tidak dapat melakukan perjalanan dengan paspor seperti orang-orang lain di dunia,”
Viral Pengungsi Rohingya Tiba di Pekanbaru, Warga Jambi Jadi Was-was |
![]() |
---|
Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh Kebakaran, 7.000 Orang Terlantar |
![]() |
---|
9 Pengungsi Rohingya di Aceh Berusaha Kabur dengan berjalan Kaki ke Dumai Riau |
![]() |
---|
TNI AU Halau Kapal Pengangkut Etnis Rohingya di Perairan Weh Sabang, Tercatat 1.669 Rohingya di Aceh |
![]() |
---|
AJI: Media Jangan Mengamplifikasi Narasi Kebencian saat Memberitakan Pengungsi Etnis Rohingya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.