40 Kasus Kekerasan Anak di Batanghari, Dinas PPKBP3A Sebut Pelaku Kebanyakan Orang Dekat Korban

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Batanghari, sejak Januari hingga November telah menerima laporan kekerasan terhadap anak sebanyak 40 kasus.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DPPKBP3A Kabupaten Batanghari, Riza Susanti mengatakan bahwa kekerasan yang diterima anak berupa kekerasan fisik, seksual hingga penelantaran.

Dimana dijelaskan Riza bahwa kejadian kekerasan pada anak kebanyakan terjadi di lingkungan tempatnya tinggal.

"Lingkungan masyarakat tempat tinggal. Kekerasan pada anak kebanyakan disekitar tempat ia tinggal, kalau di sekolah jarang," sebutnya.

Riza mengatakan bahwa pelaku kekerasan pada anak, khususnya kasus kekerasan seksual bahkan dilakukan oleh orang-orang terdekat korban.

"Untuk kekerasan seksual, itu kebanyakan diwilayah mereka tinggal. Banyak orang tua bekerja, dititipkan anak ke om atau tetangganya. Jadi mem pelaku kenal dekat dengan korban. Karena biasanya orang disekitar lingkungan," jelas Riza.

Ia mengungkapkan, bahwa wilayah terbanyak terjadi kasus kekerasan anak berada di Kecamatan Muara Bulian, Pemayung dan Batin XXIV.

Sebagai upaya penekanan angka kasus kekerasan anak di Kabupaten Batanghari. Riza mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah memiliki kader-kader di desa.

"Kalau upaya kita PPA kita lakukan sosialis dan baliho untuk pencegahan. Sosialisasi ke anak, masyarakat dan kader. Jadi setiap desa ada kader untuk mensosialisasikan bagaimana kekerasan pada perempuan dan anak agar tidak terjadi," pungkasnya.