Pelajar di Medan Dianiaya Kakak Kelas dan Alumni Sekolah Karena Tolak Masuk Geng Motor

Seorang pelajar di Kota Medan dianiaya kakak kelas dibantu alumni, karena menolak jadi anggota geng motor. Selain itu, diduga pelaku juga tak senang k

Editor: Suci Rahayu PK
TRIBUN MEDAN/HO
Siswa di MAN 1 Kota Medan menjadi korban pembullyan dan penyiksaan oleh teman-temannya dan viral di sosial media. Tak terima anaknya disiksa makan sendal berlumpur dan makan daun, orang tua di Medan minta Menteri turun tangan di kasus bully anaknya. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pelajar di Kota Medan dianiaya kakak kelas dibantu alumni, karena menolak jadi anggota geng motor.

Selain itu, diduga pelaku juga tak senang karena korban MH (14) berteman dengan siswa SMA lain yang dianggap menjadi musuh dari geng di MAN 1 Medan.

Dikatakan Khairani Anwar, ibu korban, anaknya dianiaya sekitar 20 anak.

Selain digebuki, korban juga dipaksa makan sendal berlumpur. Bahkan korban juga disundut besi kunci kendaraan yang dipanaskan dengan korek api dengan bentuk huruf PA.

Informasi yang diterima Khairani, penyiksaan ini dialami korban karena menolak gabung dengan geng motor.

Selain itu, MH juga berteman dengan siswa SMA lain yang dianggap musuh.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dekat dengan Dinar Candy, Ko Apek Besok Jalani Sidang Gugatan Cerai

Baca juga: Nur Agus Resmi Gantikan Budiman Busro sebagai Anggota DPRD Muaro Jambi

Padahal, kata pembina rumah Tahfizh Quran Anwar Saadah, anaknya berteman dengan pelajar sekolah lain lantaran pelajar itu alumni tahfizh nya, dimana itu muridnya.

Baca juga: Geng Motor di Sukabumi Makin Brutal, Seorang Gadis Muda Diseret dan Dilindas Sepeda Motor

"Anak saya kan baru masuk kelas 1 dan anak sekolah SMA negeri 6 ada mantan anak didik saya, itulah kawan MH," kata Khairani Anwar, Sabtu (25/11/2023).

"Mereka nggak senang habib berteman dengan anak SMA Negeri 6," imbuhnya.

Sebelum dianiaya, menurut Khairani anaknya juga sempat diancam akan dibunuh.

Namun ada opsi lain selain ancaman itu, lanjur Khairani yakni mejebak rekannya agar datang ke lokasi.

Namun dua opsi ini ditolak korban, sehingga korban disiksa hingga mengalami luka-luka.

"Karena anak saya tidak tega, dari hatinya dia nggak mau karena takut kawannya mati," ucap Khairani.

Usai mengalami dugaan penyiksaan, MH mengalami sejumlah memar di kepala, luka di bibir dan melepuh di tangan sebelah kanan akibat disundut besi panas.

Baca juga: KPU Batanghari Jelaskan Boleh Kampanye di Kampus Hanya di Hari Sabtu dan Minggu

Baca juga: Mendapat Respons Positif Masyarakat, Yenny Wahid Sebut Ganjar-Mahfud Bisa Meneruskan Legacy Jokowi

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved