LIPUTAN KHUSUS
Bertaruh Nyawa Demi Anak Didik, Kisah Guru di Daerah Terpencil Tanjab Barat dan Tanjab Timur Seri 1
Menurut Hadi, suka duka yang saat mengajar di wilayah terpencil seperti Sadu, selain lokasi jauh, juga terkendala sinyal. "Sehingga, ketika ada
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Budi Teguh Haryanto harus berjalan kaki sekira lima kilometer untuk menjemput anak didiknya supaya sekolah, ketika masa panen kelapa sawit tiba.
Penyebabnya, sang murid meliburkan diri dari sekolah untuk membantu orang tua panen.
Itulah secuil gambaran perjuangan guru di Desa Sungsang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, dalam kegiatan belajar-mengajar, Jumat (24/11).
Setiap kabupaten di Provinsi Jambi, dari ujung timur hingga barat, memiliki kisah unik dunia pendidikan.
Tribun Jambi secara khusus menyajikan kisah-kisah perjuangan para guru, untuk memperingati Hari Guru yang jatuh pada Sabtu, 25 November.
Seperti yang dialami Budi Teguh, guru SMP Satap 7 Pengabuan di Desa Sungsang.
Guru yang berstatus aparatur sipil negara (ASN), itu mengatakan ada 59 anak didik di sekolahnya.
Dari jumlah itu, ada sebagian orang tua murid yang menganggap pendidikan sebagai hal penting, namun ada yang sedikit mengabaikannya.
"Tidak semuanya seperti itu, ada satu atau dua orang, bahkan ada juga yang sampai ke perguruan tinggi. Dan kami pihak sekolah menfasilitasi, kita cari perguruan tinggi mana yang bisa masuk," kata guru yang mengajar di daerah terpencil itu.
Budi bercerita kesulitan anak-anak belajar ke sekolah lantaran kurangnya motivasi dari orang tua bahwa pendidikan sangat penting bagi individu dan masyarakat. "Memandang pendidikan bukan suatu prioritas," tuturnya.
Sebagian dari siswa meliburkan diri demi ikut membantu orang tua pada musim panen kelapa sawit dan kelapa. "Itu untuk pekerjaan ya, mereka meliburkan diri," terangnya.
Libur Saat Pesta
Cerita lain di daerahnya, saat ada hajatan atau pesta keluarga atau tetangga, anak didiknya juga meliburkan diri.
Padahal, waktu hajatan itu dua hingga tiga hari, tentunya mereka akan tertinggal pelajarannya.
"Saya sering kasih motivasi juga. Ketika kamu rajin ke tempat budemu, apakah ketika kamu sudah besar nanti, apakah kamu minta duit kepada budemu? Jika kamu tidak kerja dengan layak, kan tidak bisa," kata ujar Budi.
Warga 4 Daerah Tolak Pembangunan Stockpile Batu Bara PT SAS di Aur Duri Kota Jambi, Hanya Sejengkal |
![]() |
---|
Raffi Tak Jadi Operasi Plastik, Anak di Jambi Kena Stevens-Johnson Syndrome, Virus Tak Masuk Daging |
![]() |
---|
Ketua DPRD Kota Jambi Minta Wako Panggil Dokter Puskesmas dan Kadis, Anak Kena Sindrom Langka |
![]() |
---|
Ustaz Agus Nyaris Menangis Lihat Kondisi Anak di Jambi Kena Sindrom Langka Kulit Mengelupas |
![]() |
---|
Anak di Jambi Kena Sindrom Langka, Kulit Raffi Lepas Jika Tidur di Kasur, Terpaksa Alas Daun Pisang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.