Mahasiswa Asal Medan Tewas di Bali

Sosok Aldi Sahilatua Nababan, Mahasiswa asal Tapanuli yang Tewas di Bali, Korban Pembunuhan?

Sosok Aldi Sahilatua Nababan (23), mahasiswa asal Tapanuli, Sumatera utara (Sumut) yang ditemukan tewas di kamar kos di Bali.

|
Editor: Suci Rahayu PK
Kolase Tribun Trends/Ist
Sosok Aldi Sahilatua Nababan (23), mahasiswa asal Tapanuli yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya di Bali. 

TRIBUNJAMBI.COM - Sosok Aldi Sahilatua Nababan (23), mahasiswa asal Tapanuli, Sumatera utara (Sumut) yang ditemukan tewas di kamar kos di Bali.

Aldi Sahilatua Nababan ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan By Pass Ngurah Rai Nomor 23, Benoa, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (18/11/2023).

Pihak keluarga menilai meninggalnya Aldi Sahilatua penuh kejanggalan, untuk itu pihak keluarga menuntut keadilan.

Sementara itu, pihak Polda Bali menyebut bahwa pihak keluarga korban sempat menolak autopsi ketika jenazah masih berada di Bali.

Sosok Aldi Sahilatua Nababan

Aldi Sahilatua Nababan adalah mahasiswa asal Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.

Selama ini, Aldi Sahilatua Nababan sedang menjalani pendidikan di Elizabeth International Bali.

Menurut Monalisa Nababan, Aldi Sahilatua Nababan merupakan sosok yang tidak memiliki masalah dengan siapapun.

Selama ini, kata Monalisa, adiknya itu tidak pernah bercerita memiliki musuh.

Baca juga: Yosef Bongkar Kebohongan Danu di Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Saat Rekonstruksi

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 135, Khutbah Jum’at Dikelompokkan Menjadi 2 Bagian. Sebutkan!

Padahal, Aldi Sahilatua Nababan dikenal sebagai sosok yang terbuka pada keluarga sepanjang hidupnya.

"Kalaupun dia ada masalah selalu cerita," kata Monalisa pada Rabu (22/11/2023), dikutip dari Tribun-Medan.

"Karena selalu sebelumnya dia juga pernah ada masalah belanja terlalu banyak jadi harus banyak yang dibayar, itu pun jujur," sambungnya.

Selain itu, Aldi juga dikenal sebagai sosok yang tidak pernah menyembunyikan masalah dan peduli terhadap orang tuanya.

"Nggak pernah menyembunyikan masalah karena anaknya pun suka berteman, anaknya hemat bahkan sangking mikirkan orang tua," kata Monalisa.

"Pihak kampus juga bilang kalau korban ini anaknya baik, sopan di kelas nggak pernah ada masalah di kampus," lanjutnya.

Monalisa menyebut, selama ini Aldi berteman baik dengan anak pemilik kosnya.

"Kalau teman dekat di sana cuma anak bapak kostnya.

Anak bapak kostnya ditanya juga banyak diam alasannya masih syok," bebernya.

Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Akhir Pekan di Sekitar Kota Jambi, Ada Taman Hutan hingga Wisata Alam

Baca juga: Terpilih Sebagai Rektor Unja, Prof Helmi Akan Kaji Pengembangan Fakultas Baru

Monalisa juga menceritakan momen terakhir sebelum adiknya ditemukan tewas mengenaskan di kamar kosnya.

Aldi Sahilatua Nababan sempat meminta uang jajan kepada Monalisa empat hari sebelum ditemukan tewas, tepatnya pada Rabu (15/11/2023).

"Hari Rabu seperti biasa dia minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis," kata Monalisa.

Ia menjelaskan, menurut pengakuan anak pemilik kost korban sempat meminjam sepeda motor untuk berbelanja makanan, setelah dikirimkan uang jajan.

"Yang saya pikir setelah melihat struk pengiriman uang, barulah dia belanja-belanja," ujar Monalisa.

"Karena pengakuan anak pemilik kost juga, adik saya meminjam motor untuk ke tempat belanja, kalau ada hal yang aneh kenapa harus belanja dulu," terangnya.

Penjelasan Polresta Denpasar

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, awalnya korban yang bernama Aldi Sahilatua Nababan alias ASN (23) itu ditemukan dalam kondisi terlilit tali tampar ikat.

Menurutnya, setelah petugas kepolisian datang ke kamar kos, dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam.

"Saat ditemukan, korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya,” ungkap AKP Sukadi, Rabu (22/11/2023).

Tubuh korban ditemukan tergantung dengan posisi bersandar di pintu kamar. Kedua kakinya menyentuh lantai.

Hidung korban mengeluarkan darah, ada proses pembengkakan, dan kulit mengeluarkan cairan.

“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai."

"Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” jelasnya.

AKP Sukadi pun menerangkan, saat penanganan awal oleh polisi, keluarga korban sempat membuat surat pernyataan tidak menyetujui autopsi.

Pihak keluarga, kata Kasi Humas, hanya mengizinkan jenazah mendapat tindakan suntik formalin.

“Pada saat penanganan awal pihak kepolisian, orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah dan hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban,” ungkapnya.

Keluarga korban juga dikatakan setuju bahwa jenazah dibawa ke kampung halamannya di Medan, yang tertuang dalam surat pernyataan.

“Serta pengiriman jenazah ke kampung halaman yang dituangkan dalam surat pernyataan dari orangtua korban, juga orangtua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari,” imbuh AKP Sukadi.

Namun, setibanya jenazah korban di Medan, orangtua korban justru mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah.

AKP Sukadi menerangkan, keluarga korban meminta dilakukan autopsi terhadap korban di RS Bhayangkara Medan.

“Dan saat jenazah korban sampai di Medan, orangtua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan orangtua korban meminta dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Medan,” jelas AKP Sukadi.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ibu Aldi Sahilatua Nababan Histeris Lihat Kondisi Jasad Anaknya, Korban Sempat Hubungi Sang Kakak, 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Nama-nama Onderafdeling dan Marga di Jambi yang Dibentuk Belanda pada Tahun 1931

Baca juga: Mediasi Irish Bella dan Ammar Zoni Batal

Baca juga: Yosef Bongkar Kebohongan Danu di Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Saat Rekonstruksi

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved