Mahasiswa Asal Medan Tewas di Bali

Kata Polisi Soal Aldi Nababan Ditemukan Tewas di Kamar Kos Bali: Tewas Terlilit Tali, Tapi Kaki

Pihak kepolisian buka suara terkai kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan (23) di kamar Kos nya di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Editor: Darwin Sijabat
Tribun Bali/ Tribun Medan/ Kolase Tribun Jambi
Pihak kepolisian buka suara terkai kasus kematian warga Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) di kamar Kos nya di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. 

Selain itu, hidung korban dikatakan mengeluarkan darah, adanya proses pembengkakan, dan kulit korban mengeluarkan cairan.

Baca juga: Kasus Dugaan Pembunuhan Aldi Sahilatua Nababan di Bali, Ibu Histeris di RS Bhayangkara

“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai. Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” jelasnya.

Surat Pernyataan Tak Autopsi

Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Losa Lusiano Araujo, mengatakan saat ini kasus kematian korban telah dilakukan pemeriksaan autopsi oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap jenazah Aldi, yaitu toksikologi dan patologi.

"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim Dokter Forensik RS Bhayangkara Medan menunggu hasil pemeriksaan autopsi,” kata Kompol Losa Lusiano.

Saat awal penanganan pihak kepolisian, kata Kompol Losa Lusiano, orangtua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk autopsi jenazah.

Keluarga hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban serta pengiriman jenazah ke kampung halaman.

"Hal itu dituangkan dalam surat pernyataan dari orang tua korban. Selain itu juga orang tua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari," ujarnya.

Baca juga: Lukaku Membawa Bek Belgia Lebih Dekat bergabung Dengan AS Roma

Namun, saat jenazah korban sampai di Medan orang tua korban mencabut surat pernyataan tersebut, dan meminta dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Medan.

Keterangan Keluarga

Kakak korban, Monalisa Nababan, menuturkan, pihak keluarga mendapatkan kabar duka tersebut pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.

Setelah melihat jenazahnya, pihak keluarga menduga Aldi tewas dibunuh.

"Alat kelamin pecah dan mengeluarkan darah, sekujur tubuh lebam, mulut dan hidung mengeluarkan darah, engsel siku tangan bergeser. Darahnya mengalir sampai ke teras kamar kosnya," kata Monalisa kepada Tribunmedan.com, Rabu (22/11/2023) siang.

Lebih lanjut, dia menceritakan alasan jasad adiknya itu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk autopsi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved