Anak Ponpes di Tebo Meninggal

Kemenag Tebo akan Evaluasi Ponpes Raudhatul Mujawwidin Buntut Tewasnya Santri

Kemenag Kabupaten Tebo akan mengevaluasi Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, buntut tewasnya seorang santri Selasa (14/11/2023)

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wira Dani Damanik
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tebo H Julan. 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tebo H Julan menyebut pihaknya akan mengevaluasi total Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin Unit 6 Rimbo Bujang, buntut tewasnya satu santri berinisial AH pada Selasa (14/11/2023) lalu.

Langkah itu disampaikan Julan dilakukan kemenag dalam menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan menyikapi persoalan yang terjadi.

Ia mengungkapkan telah melakukan pemanggilan terhadap pihak ponpes setelah adanya peristiwa tersebut.

"Sudah kita panggil kemarin, sudah membuat pernyataan terkait dengan kejadian," kata Julan, Sabtu (18/11).

Pihaknya pun akan menunggu proses hukum yang saat ini sedang berjalan di Polres Tebo.

Namun Julan mengaku tidak mengetahui sudah ada dua kali kejadian santri tewas yang diduga akibat tersengat listrik.

Meski demikian, Kemenag Tebo sebut akan ada sanksi kepada Ponpes Raudhatul Mujawwidin jika proses hukum membuktikan adanya unsur kelalaian pihak ponpes.

"Kalau proses hukumnya nanti menemukan (bukti kelalaian), akan kita laporkan ke pusat yang memberi izin kan pusat. Akan dievaluasi izinnya, bisa dicabut," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pada Selasa (14/11) sekira pukul 17:30 WIB AH ditemukan tewas di lantai tiga atau rooftop asrama An-Nawawi Ponpes Raudhatul Mujawwidin. 

Berdasarkan surat keterangan kematian dari Klinik Rimbo Medical Centre disebut akibat tersengat listrik.

Salim Harahap selaku orangtua korban mengungkapkan sejam sebelum kejadian itu, dirinya dan istri masih berkomunikasi melalui sambungan telepon.

Ia merasa janggal dengan peristiwa itu sebab pihak keluarga tidak dikabari soal kematian anaknya. Selain itu ditemukan bekas luka di bagian bibir, siku tangan dan bagian kaki korban. Pihaknya pun membawa jenazah ke RSUD STS Tebo untuk dilakukan visum ulang.

Ia pun telah melaporkan kejadian ini ke Polres Tebo, bahkan pihak keluarga sudah menyetujui rencana kepolisian untuk melakukan ekshumasi dan autopsi untuk mengusut penyebab kematian.

Di sisi lain, terungkap melalui pengakuan beberapa santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin, bahwa kejadian seperti ini sudah dua kali terjadi. Sekira tiga tahun lalu pernah terjadi satu santri tewas akibat tersengat listrik.

Pihak Ponpes melalui Ahmad Karimuddin mengakui pihaknya tak langsung memberikan kabar kepada Salim Harahap karena tak ingin keluarga mengalami syok.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved