Advertorial
Kemiskinan Makro di Batanghari Menurun, BPS Nilai Ada Peningkatan Kesejahteraan pada Petani
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Batanghari, pada tahun 2023 angka kemiskinan makro di Kabupaten Batanghari berjumlah 25.880 jiwa atau jik
Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Batanghari, pada tahun 2023 angka kemiskinan makro di Kabupaten Batanghari berjumlah 25.880 jiwa atau jika di persentasekan 9,45 persen.
Angka tersebut mengalami penurunan dari tahun 2022, dimana pada tahun 2022 angka kemiskinan makro di Kabupaten Batanghari sebanyak 26.240 jiwa atau 9,63 persen.
Kepala BPS Batanghari Hartono mengatakan, penurunan angka kemiskinan makro di Kabupaten Batanghari terjadi secara berkala sejak tahun 2021 sampai dengan 2023.
"Pada tahun 2021 angka kemiskinan makro di Kabupaten Batanghari sebanyak 27.240 jiwa, kemudian turun di Tahun 2022 menjadi 26.2040 jiwa dan kembali turun tahun 2023 menjadi 25.880 jiwa atau jika di persentasekan 9,45 persen," jelasnya.
Ia menilai, penurunan angka kemiskinan makro di Kabupaten Batanghari disebabkan oleh adanya program peningkatan kesejahteraan petani. Seperti infrastruktur jalan di daerah pertanian dan lain sebagainya.
"Kalau kita lihat, pemerintah condong ke sektor pertanian. Seperti pembangunan infrastruktur pertanian dan pemberian bantuan bibit petani. Saya rasa itu menjadi salah satu faktor," jelasnya.
Lebih lanjut, Hartono menjelaskan bahwa perhitungan angka kemiskinan makro ini adalah data masyarakat di Kabupaten Batanghari yang pendapatannya per kapita perbulannya Rp540.168.
Sebelumnya, Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan perkebunan, pihaknya akan fokus pada pembangunan jalan pada sentra produksi pertanian dan perkebunan.
"Agar masyarakat membawa hasil kebunnya lebih efektif dan juga lebih hemat biaya dan lebih cepat," ujar Fadhil.
Dimana diketahui, bahwa sektor pertanian menjadi sektor utama yang banyak menyerap tenaga kerja dan menjadi sektor penyumbang peningkatan pertumbuhan di Kabupaten Batanghari.
Fadhil mengatakan, untuk mengantisipasi agar pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batanghari tetap stabil maka pihaknya akan lebih menggenjot sektor pertanian.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: PT Tebo Indah Pakai Pola Kemitraan Kebun Sawit, Pengurus Koperasi Diberi Insentif Setiap Bulan
Baca juga: Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Jambi Edukasi dan Sosialisasi Cek Klik di Desa Muaro Pijoan
Baca juga: Kades Rangkiling Memohon Maaf ke Keluarga Korban, Siap Bawa Pelaku ke Polres Sarolangun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.