Pileg 2024

Cara Caleg Kota Jambi Agar Dikenal Masyarakat Dari yang Gratis Hingga Keluar Biaya untuk Alat Peraga

Mulai dari calon legislatif DPRD tingkat kabupaten/kota, Provinsi, DPR RI hingga DPD RI ramai-ramai sudah melakukan sosialisasi

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rahimin
tribunjambi/danang noprianto
Alat peraga calon legislatif mulai banyak dipasang di Kota Jambi. Berbagai cara dilakukan caleg untuk melakukan sosialisasi, dari alat peraga hingga langsung turun ke masyarakat. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menjelang digelarnya Pemilu 2024, bakal calon legislatif (bacaleg) semakin intensif sosialisi.

Mulai dari calon legislatif DPRD tingkat kabupaten/kota, Provinsi, DPR RI hingga DPD RI ramai-ramai sudah melakukan sosialisasi diri ke masyarakat.

Berbagai cara dilakukan calon legislatif tersebut untuk sosialisasi agar dikenal masyarakat.

Sosialisasi dengan mengeluarkan biaya atau tanpa menggunakan biaya alias gratis.

Dalam melakukan sosialisasi ini, sejumlah bakal calon legislatif memiliki cara dan metode masing-masing untuk memperkenalkan diri.

Metode sosialisasi yang umum digunakan seperti memasang alat peraga sosialisasi di sepanjang jalan, turun bertemu masyarakat hingga di media sosial.

Seperti Joni Ismed, bakal calon legislatif DPRD Kota Jambi dari Partai Golkar ini.

Walau sebagai petahana, dalam sosialisasi ia lebih mengutamakan untuk turun langsung ke masyarakat.

Selain pemasangan alat peraga juga penting dilakukan, namun hanya sebagai informasi ke masyarakat bahwa dirinya akan kembali maju.

"Tetap turun ke masyarakat yang lebih utama, baliho tetap penting untuk pengenalan diri kalau kita petahana memberi info bahwa kita maju lagi," katanya, Minggu (8/10/2023).

Selain itu sosialisasi melalui media sosial juga dilakukan, namun yang sifatnya tidak berbayar dengan memanfaatkan akun pribadi di media sosial seperti Instagram, Facebook dan juga Tiktok.

Sebagai petahana tentu posisi Joni Ismed selangkah lebih maju daripada calon legislatif baru, mengingat ia sudah memiliki modal popularitas.

Saat masa sosialisasi ini, Joni mengaku pembuatan alat peraga ini lebih menyita banyak sumber dana.

Selain spanduk dan baliho ia juga menyiapkan kalender dan juga kartu nama.

Dana yang sudah ia keluarkan dalam masa sosialisasi ini lebih kurang Rp 20 juta untuk cetak alat peraga, dana operasional pemasangan dan sebaran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved