Mahasiswa UGM Cipta Alat yang Bikin Lele Asap Rendah Polusi dan Panjang Waktu Simpan

Proses tersebut menyebabkan durasi pengasapan lele asap menjadi lama yakni 8 jam dengan kapasitas 5 Kg sekali produksi

Editor: Duanto AS
tribunjogja.com/istimewa
TEKNOLOGI - Mahasiswa UGM menciptakan teknologi pengasapan lele rendah polusi dan perpanjang umur simpan produk. 

TRIBUNJAMBI.COM - Anda penyuka lele asap? Sebaiknya menggunakan alat berikut.

Lele asap yang menjadi satu diantara kuliner primadona di berbagai daerah.

Selain cita rasa, teknik pengasapan pada lele asap juga dipilih sebagai cara pengawetan tradisional dan tidak berbahaya karena bebas bahan pengawet.

Cara pengasapan lele secara konvensional membutuhkan durasi cukup lama, padahal permintaan dari masyarakat cukup tinggi.

Dilatarbelakangi hal tersebut, lima mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) menciptakan inovasi teknologi.

Lima mahasiswa itu menciptakan alat pengasapan ikan lele yang rendah polusi, namun mampu memperpanjang umur simpan produk.

"Alat ini dibuat untuk membantu meningkatkan produksi, kualitas, umur simpan, serta pengurangan polusi udara saat pengasapan lele," terang Ketua pengembang alat, Dinda Iffana Silma, Selasa (3/10) di UGM.

Mahasiswa Teknik Kimia UGM itu menjelaskan pengembangan alat berawal dari keprihatinannya dan tim akan persoalan yang dialami oleh Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Wono Mina Sari, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

Kelompok tersebut membudidayakan lele sekaligus memproduksi olahan lele, salah satunya lele asap.

"Lele asap ini permintaan cukup tinggi. Sayangnya pokdakan di Magelang ini melakukan pengasapan dengan cara konvensional dan alat seadanya yang membutuhkan durasi pengasapan lama," ujarnya.

Dari keresahan tersebut Dinda bersama dengan keempat rekannya, yaitu Ademas Alam Pangestu (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol), Rakha Naufal Flazui Handoko (Teknik Mesin),

Irvan Gibran (Teknik Kimia) dan Nabila Hasna Karimah (Teknik Industri), berusaha mencari solusi dengan membuat alat pengasap lele untuk mengatasi persoalan tersebut.

Alat dikembangkan di bawah bimbingan Dr Ir Widya Rosita, ST, MT, melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbudristek 2023.

Dinda mengungkapkan proses pengasapan pokdakan Magelang tersebut menggunakan serabut kelapa dan kayu sebagai bahan bakar untuk menghasilkan asap.

Alat yang digunakan pun berupa drum bekas dengan tutup yang kurang rapat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved