Kisruh di Pulau Rempang

Bahlil Ungkap Ada Pihak yang Main di Kisruh Rempang Batam: Saya Tahu Siapa, Dalam dan Luar Negeri

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada pihak yang ikut bermain dalam kisruh yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri)

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kolase Tribunnews
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada pihak yang ikut bermain dalam kisruh yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). 

Presiden Jokowi meminta permasalahan atau kisruh yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) agar diselesaikan secara kekeluargaan.

Arahan Jokowi tersebut disampaikan Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia.

Hal itu disampaikannya usai rapat terbatas yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Menteri Bahlil Lahadalia menyebutkan bahwa Presiden Jokowi mengarahkan menteri-menterinya untuk mengedepankan hak dan kepentingan masyarakat setempat dalam proyek Rempang Eco City di Batam.
Presiden Jokowi juga kata Menteri Bahlil, menekankan pentingnya koordinasi lintas kementerian terkait kisruh di Rempang.

"Arahan rapat pertama adalah untuk penyelesaian masalah Rempang harus dilakukan secara baik, secara betul-betul kekeluargaan. Dan tetap mengedepankan hak-hak dan kepentingan masyarakat di sekitar di mana lokasi itu diadakan," kata Bahlil, Senin (25/9/2023).

"Kedua, kami diberikan tugas langsung oleh Pak Presiden, dan tugas ini sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa hari yang lalu untuk menyelesaikan persoalan ini dengan baik dengan melibatkan kementerian lain," lanjutnya.

Bahlil Lahadalia menambahkan, dari sekitar 17 ribu hektare area Pulau Rempang terdapat 7-8 ribu wilayah yang bisa dikelola karena pulau itu dikelilingi hutan lindung.

Dia menyebutkan, kawasan industri pabrik kaca dan panel surya di Pulau Rempang akan dibangun di atas lahan seluas 2.300 hektare.

Politikus Partai Golkar itu mengaku telah turun langsung ke Pulau Rempang dan menemui tokoh-tokoh masyarakat.

Dia menyebutkan telah menghabiskan waktu bersama masyarakat di Pulau Rempang selama dua hari.

Bahlil pun menolak istilah "penggusuran" atau "relokasi" untuk menyebut kasus Rempang.

Dia beralasan, warga Rempang akan dipindah ke tempat lain di pulau yang sama sehingga ia menyebutnya "pergeseran".

"Kalau relokasi, dari pulau A ke pulau B. Tadinya kita mau geser, relokasi dari Rempang ke Galang, tetapi sekarang hanya dari Rempang ke kampung yang masih ada di Rempang," kata Bahlil Lahadalia.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Baru Satu Parpol yang Laporan Rekening Dana Kampanye ke KPU Tanjab Barat

Baca juga: Diselimuti Debu Jalanan, Kondisi Pasar Rawasari Kota Jambi Semakin Sepi

Baca juga: Dituduh Jadi Pelakor, Dinar Candy Minta Ko Apex Tanggung Jawab: Kamu Ngejar-ngejar Aku

Baca juga: Fraksi Gerindra Pertanyakan Progres Pembangunan Program Multiyears 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved