Diselimuti Debu Jalanan, Kondisi Pasar Rawasari Kota Jambi Semakin Sepi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pedagang kenang masa jaya Pasar Rawasari, setiap weekend dan hari raya selalu menjadi hal yang dinanti. Tiga tahun berlalu momen seperti itu tak lagi terjadi. 

Uni Rida (40) satu dari pedagang Pasar Rawasari yang masih bertahan hingga saat ini menuturkan, banyak dari rekan rekannya yang dulu berdagang di sini memilih untuk beralih atau pindah lokasi karena sepinya pembeli.

"Ada yang pindah ke pasar kalangan, pindah ke tempat lain ada juga yang dak jualan lagi. Setiap tahun bukan kembali normal malah semakin ilang pembelinya," tuturnya.

Dirinya sendiri banyak kenangan manis selama berdagang di sini, terlebih saat jelang Idul Fitri ataupun liburan lainnya selalu ramai akan pembeli.

"Kadang jadi rindu pulo masa masa itu kalau diingat ingat," tuturnya.

Diakuinya, saat bulan puasa atau mendekati hari raya merupakan momen paling dinanti bagi para pedagang. Karena biasanya di sana lah waktu yang paling ramai.

"Biaso bulan puaso paling enak cari duit, sekarang bulan puasa malah paling susah cari duit," bebernya.

Lanjutnya, saat ini beberapa pedagang yang bertahan disini ada yang karena memang tidak ada pilihan lain, ada juga yang menghabiskan stok ataupun masa sewa mereka.

Pantauan tribunjambi.com di lapangan, kondisi kios ataupun ruko di pasar tersebut terkesan usang dan diselimuti debu tebal. Sehingga menimbulkan kesan suram meskipun di waktu siang.