Tafsir Mimpi

Arti Mimpi Orang yang Kita Sukai Dalam Islam Pertanda Baik atau Buruk? Ini Jawabannya

Arti mimpi seseorang yang kita sukai dalam Islam bisa jadi orang yang kamu mimpikan tersebut memiliki ikatan denganmu

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
Ist
Arti mimpi seseorang yang kita sukai dalam Islam bisa jadi orang yang kamu mimpikan tersebut memiliki ikatan denganmu 

TRIBUNJAMBI.COM - Dalam Islam, mimpi bisa jadi petunjuk atau hanya bunga tidur semata.

Jika mimpi itu termasuk mimpi yang tidak disukai maka jangan menceritakannya pada orang lain dan hendaknya bangun kemudian salat.

Arti mimpi seseorang yang kita sukai dalam Islam bisa jadi orang yang kamu mimpikan tersebut memiliki ikatan denganmu. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci dalam Islam, namun orang yang kamu pikirkan tersebut terbawa ke alam mimpi.

Berikut adalah beberapa arti mimpi seseorang yang kita sukai dalam Islam:

Pertanda baik

Mimpi bertemu orang yang kita sukai bisa menjadi pertanda baik bahwa kita akan mendapatkan kabar gembira atau keberuntungan.
Mimpi bertemu orang yang kita sukai juga bisa menjadi pertanda bahwa kita akan segera bertemu dengan orang tersebut di dunia nyata.
Mimpi bertemu orang yang kita sukai dan melakukan hal-hal yang menyenangkan, seperti berkencan atau menikah, juga bisa menjadi pertanda bahwa kita akan segera mendapatkan jodoh.

Pertanda buruk

Mimpi bertemu orang yang kita sukai dalam keadaan yang buruk, seperti sakit atau meninggal, bisa menjadi pertanda bahwa kita akan mengalami kesulitan atau masalah.
Mimpi bertemu orang yang kita sukai dan melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan, seperti bertengkar atau berpisah, juga bisa menjadi pertanda bahwa hubungan kita dengan orang tersebut akan mengalami masalah.
Namun, perlu diingat bahwa arti mimpi hanyalah sebuah pertanda. Kita tidak bisa mengetahui dengan pasti apa yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu, kita harus tetap berusaha dan berdoa agar mendapatkan hasil yang terbaik.

Mimpi Sebagai Petunjuk

Tidak semua mimpi yang dialami oleh seseorang bisa dijadikan sebagai petunjuk, sebab ada kemungkinan mimpi yang dialami bukan berasal dari petunjuk Allah, tapi karena bisikan setan.

Mimpi bisa juga disebabkan tersibukkannya seseorang memikirkan suatu objek tertentu hingga objek itu terbawa dalam mimpinya.

Dalam Islam, mimpi yang dapat dijadikan pijakan adalah mimpi yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah.  

Nabi Muhammad menjadikan dasar penetapannya pada sebuah mimpi yang dialami para sahabat. 

Dalam menentukan pensyariatan adzan yang berdasarkan mimpi Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab. Hal ini merupakan salah satu contoh dari mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah.

Untuk membedakan antara mimpi yang benar-benar petunjuk dari Allah dengan mimpi yang berasal dari bisikan setan, salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved