Berita Jambi

Perjalanan Kampung Berseri Astra KBA Penyengat Rendah Kota Jambi - TK hingga Joudah Kito

Berawal dari Kampung Bantar (bersih, aman dan pintar), 5 RT di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi menjadi

Penulis: Suci Rahayu PK | Editor: Suci Rahayu PK
ist
Kampung Berseri Astra (KBA) di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi 

TRIBUNJAMBI.COM - Berawal dari Kampung Bantar (bersih, aman dan pintar), 5 RT di Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, Provinsi Jambi menjadi Kambung Berseri Astra (KBA) pada 2017.

Kampung Bantar merupakan program dari Pemerintah Kota Jambi yang tujuannya mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan.

Dan Abdul Rahman, dialah penggerak KBA di Kelurahan Penyengat Rendah Kota Jambi.

Kegiatan Masyarakat Kampung Berseri Astra (KBA) Penyengat Rendah
Kegiatan Masyarakat Kampung Berseri Astra (KBA) Penyengat Rendah (Tribunjambi.com)

KBA yang menekankan pada empat pilar, yakni ; pendidikan, lingkungan, kesehatan dan kewirausahaan.

KBA Penyengat Rendah juga menyandang predikat Kampung Keluarga Berencana (KB) dan juga Kampung Siaga Bencana.

Bidang Lingkungan

Pada 2018 dan 2022, Astra membagikan bibit tanaman buah untuk ditanam di pekarangan rumah.

Dengan memanfaatkan ban bekas, Abdul Rahman dan KBA Penyengat Rendah membuatnya pot kembang, tong sampah hingga kursi.

Selain itu, warga di Penyengat Rendah juga menanam melon secara hidroponik.

"Kalau dulu itu nutrisinya didatangkan dari Jawa, sekarang sudah bisa meracik sendiri. Bukan hanya untuk jenis tanaman sayur, tapi juga tanaman buah," kata Rahman.

Baca juga: Potensi Daerah Diangkat ke Pusat, Grup Astra Berkunjung ke Kantor Tribun Jambi

Baca juga: Berapa Modal Nyaleg di Jambi? Di Tingkat Kota Kisaran Rp 300-500 Juta, Tanjabbar Lebih Besar

Pendidikan

Di bidang pendidikan KBA Penyengat Rendah sudah membuka Taman Kanak-kanak Al Fadhl.

Layanan pendidikan non formal ini diberikan secara gratis.

Latar belakang Rahman mendirikan sekolah TK di kampungnya karena sekolah pada jenjang itu sangat jauh.

Sehingga masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah kesulitan untuk mengakses sekolah.

TK Al Fadhl sudah terakreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional.

Berkat dukungan dari Astra, sekolah yang awal mula berdirinya belum memiliki WC itu, kini sudah terbangun, dan untuk keamanan sekolah, juga sudah berpagar.

Siswa yang sekolah di sana, juga mendapat makanan tambahan.

Sekolah ini memiliki tenaga pengajar 6 orang guru.

Kesehatan

Di bidang kesehatan, Rahman bersama pegiat lainnya fokus pada pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Kampungnya juga aktif menggelar Posyandu. Bahkan ada Posyandu khusus warga Lanjut Usia (Lansia).

"Biasanya warga mulai mendatangi Posyandu tanggal 20 tiap bulannya," kata Rahman.

Baca juga: Kampung Berseri Astra Jambi, Destinasi Wisata Edukasi Dengan Sejuta Manfaat

Kewirausahaan

Di bidang ini, Abdul Rahman mendirikan koperasi yang diberi nama "Aku Bisa Maju Berseri".

"Modal awal dulu Rp 25 juta, itu juga dibantu dari Astra. Sudah 3 tahun berdiri dan sekarang makin berkembang, dan sudah berbadan hukum," kata Rahman.

Koperasi Aku Bisa Maju Berseri mempunyai visi dan misi membantu anggota dalam hal pemasaran produk, branding produk, penyediaan bahan baku produksi dan peningkatan kapasitas anggota.

Salah satu produk UMKM di KBA Penyengat rendah yakni Joudah Kito.

Melalui brand ini, warga Penyengat rendah memproduksi beragam kue.

Mereka juga menerima pesanan kue basah untuk hantaran pernikahan, seperti Kue Engkak, Maksuba, Putri Kandis, Lapis Legit, Lapis Kojo, dan lainnya.

"Kue-kue tradisional ini memiliki makna dan simbolis tersendiri. Tak jarang, kue-kue seserahan ini menyimpan makna dan doa yang dipanjatkan kedua keluarga untuk para calon pengantin. Ini juga merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya," kata Rahman.

“Joudah ini bahasa Jambi, artinyo kue atau makanan,” imbuhnya.

Camilan ini selain dipasarkan di minimarket ada pula yang sudah dipesan oleh konsumen di luar Provinsi Jambi.

Pada masa pandemi Covid-19 lalu, KBA Penyengat Rendah juga berhasil meracik hand sanitizer sendiri.

Berbekal ilmu pelatihan yang diberikan pada pertemuan regional Astra se Sumatera di Kota Pekanbaru.

"Kami menerima pesanan lebih dari seribu Handsanitizer pada waktu Covid-19 melanda. Alhamdulillah ditengah pandemi, kami masih bisa berkreasi dan produktif," kata Rahman.

Wisata Edukasi di KBA Penyengat Rendah

Sebagai destinasi wisata edukasi, pengunjung cukup banyak mulai dari lembaga lembaga pendidikan dan instansi pemerintah dalam berbagai moment, seperti saat panen melon gold hidroponik.

" Banyak warga yang berkunjung untuk membeli buah dengan memetik secar langsung," ujarnya.

Tak hanya KBA, tapi tujuan utamanya adalah mendorong pelestarian budaya dengan tema merawat tradisi meleatarikan budaya, terutama pelatarian budaya Bebaso.

" Memang mingkin hanya langkah kecil tapi kami terus melanjutkan program ini terutama melalui lembaga PAUD kecil yang kami bina, dengan melaksanakan pembiasaan Bebaso pada anak paud paling tidak 2 hari dalam satu Minggu selasa dan kamis," pungkasnya. (*)

 

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pengumuman Pembukaan PPPK Ditunda. BKD Muaro Jambi Sebut Berlaku Secara Nasional

Baca juga: Berapa Modal Nyaleg di Jambi? Di Tingkat Kota Kisaran Rp 300-500 Juta, Tanjabbar Lebih Besar

Baca juga: Hasil Klasemen MPL ID S12, Onic Esports Tim Pertama Lolos ke Playoff, Evos Legends dan Aura Terancam

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved