Kisruh di Pulau Rempang
Kapolresta Minta Personil Hadapi Aksi Soal Pulau Rempang Batam dengan Senyuman Walau di Caci Maki
Personil yang mengamankan aksi soal soal Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dengan senyuman walau di caci maki.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kapolresta Barelang Kombes Pol Nugroho Tri Nuryanto meminta personil yang mengamankan aksi soal soal Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) dengan senyuman.
Permintaan satu komando tersebut disampaikannya saat pimpin Apel Gelar Pasukan Persiapan Pengamanan aksi unjuk rasa oleh Aliansi Mahasiswa Se-Provinsi Kepri di Kantor DPRD Kota Batam, Jumat (15/9/2023).
Aksi sejumlah mahasiswa itu masih terkait rencana relokasi warga di Pulau Rempang.
Nugroho meminta agar semua anggota tidak ada yang membawa peluru tajam dan sejata api.
Dia juga mengingatkan anggota agar tetap melakukan pendekatan yang persuasif tetapi tetap tegas.
Bahkan dia meminta personil dalam pengamanan tersebut tetap tersebut walaupun dicaci maki.
"Semua dalam satu komando. Tidak ada yang melakukan tindakan masing-masing dan hadapi pendemo dengan senyuman walaupun dicaci maki ataupun diumpat oleh pengunjuk rasa. Jangan mudah terpancing emosi," tegasnya.
Baca juga: Update Kisruh Pulau Rempang Batam, Menteri Bahlil Ungkap Ada Negara yang Tak Suka Indonesia Maju
Baca juga: Ridwan Kamil Rebutan, Dirayu yang Lain Agar Tak Jadi Cawapres Ganjar, Airlangga Usul Gubernur Lagi
Baca juga: Kronologi Penangkapan Anggota KKB Papua yang Diduga akan Serang Aparat: Terpojok di Pagar dan Mobil
Kapolresta juga meminta anggota agar tidak terpisah dari kelompok atau regu masing-masing.
"Utamakan keselamatan diri dan objek yang kita amankan," katanya.
Nugroho melanjutkan, apabila situasi sudah kontijensi dan tidak terkendali, maka dibutuhkan Tim Anti Huru Hara dari Sat Brimob dan gabungan TNI.
"Bagi personel yang akan melakukan pengamanan pahami betul tugasnya sebagai apa. Seperti pemakaian perlengkapan dan sebagainya," kata Nugroho.
Dalam apel persiapan tersebut, Kapolresta Barelang itu didampingi Danmen Kor Brimob Mabes Polri KBP Wahyu, Dansat Brimob Polda Kepri KBP M Faisal, Dirsamapta Polda Kepri KBP Dudus Harley Davidson, Dandim 0316/Batam Letkol Inf Galih Bramantyo, Wakapolresta Barelang AKBP Syafrudin Semidang Sakti, Kasi Ops Korem 033 WP Kolonel Mahmud.
Turut hadir juga dalam apel tersebut Sat Brimob Polda Kepri, Danyonif RK 136/TS Mayor Inf Gede Agus Dian Pringgana, Danyon Mar 10/SBY Mayor Mar Aris Wibiyatmoko, Kasat Pol PP Pemko Batam Imam Tohari, Kasubdit Pengamanan Aset dan Obyek Vital AKBP S.A. Kurniawan, Kabagops Polesta Barelang Kompol Anjar Yogota Wododo, dan PJU Polresta Barelang.
Mahasiswa Datangi DPRD
Sejumlah mahasiswa menggelar unjuk rasa di DPRD Batam, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: Polisi Dalami Kasus Pembakaran Rumah Nakes di Papua oleh KKB, 1 Terduga Pelaku Tewas Ditembak
Baca juga: Menteri Bahlil Ungkap 3 Permasalahan Utama Kericuhan di Pulau Rempang Batam, Ada Peran Negara Lain?
Sejumlah mahasiswa yang mendatangi DPRD Batam terkait rencana relokasi warga di Pulau Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Kedatangan mereka disambut oleh Ketua DPRD Batam, Nuryanto.
Kepala Badan Pengusahaan Batam, Muhammad Rudi tampak hadir dalam audiensi itu.
Kedatangan mahasiswa menyoroti rencana relokasi dampak dari rencana pembangunan kawasan Rempang Eco City.
Terkait polemik di Rempang ini, bentrok antara warga dengan aparat keamanan tak terhindarkan.
Bahkan puluhan orang sudah ditetapkan sebagai tersangka karena merusak gedung BP Batam, Senin (11/9/2023).
Jurnalis TribunBatam.id, Roma Uly Sianturi melaporkan hingga berita ini diturunkan, audiensi di DPRD Batam masih berlangsung.
TribunBatam.id akan mengupdate informasi terkait ini.
Ada Negara yang Risih
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada negara yang tidak suka dengan Indonesia jika maju.
Pernyataan itu disampaikannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI terkait kisruh yang terjadi di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan RIau (Kepri).
Baca juga: KPK Edukasi Nakes di RSUD Raden Mattaher Jambi
Bahlil menyebutkan dalam tiga faktor utama yang menjadi penyebab konflik di kawasan tersebut.
Dalam rapat bersama anggota dewan dan Forkompimda, Bahlil mengungkapkan kericuhan itu juga terjadi akibat peran dari negara lain.
Bahlil Lahadalia mengungkapkan adanya sentimen dari negara lain yang tidak suka melihat proyek Rempang Eco City berjalan.
Sehingga Bahlil Lahadalia mengungkapkan ada banyak faktor yang menyebabkan kericuhan di Pulau Rempang Batam itu.
Menteri Bahlil mengungkapkan bahwa tidak semua negara senang jika Indonesia membangun dan maju.
"Tidak semua negara senang dengan Indonesia kalau ini (proyek Rempang Eco City Batam) jalan," ujarnya dilansir dari KompasTV, Jumat (15/9/2023).
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Ada Celah Peluang Korupsi, KPK Soroti Penataan Aset Pemerintah Daerah
Baca juga: Ketua DPD PDIP Jambi Tegaskan Pecat Oknum Caleg Sarolangun Positif Narkoba
Baca juga: Perpanjangan Kontrak Bintang Arsenal Martin Odegaard Akan Diumumkan Minggu Depan
Baca juga: Ridwan Kamil Rebutan, Dirayu yang Lain Agar Tak Jadi Cawapres Ganjar, Airlangga Usul Gubernur Lagi
Artikel ini diolah dari TribunBatam.id
Kapolresta
kericuhan
unjuk rasa
Rempang
Batam
Kepulauan Riau
TNI
Brimob
Tribunjambi.com
Bahlil Lahadalia
Bahlil Ungkap Ada Pihak yang Main di Kisruh Rempang Batam: Saya Tahu Siapa, Dalam dan Luar Negeri |
![]() |
---|
Warga Minta Presiden Jokowi Turun Tangan Kisruh di Rempang Batam: Jangan Dibawa ke Ranah Politik |
![]() |
---|
Presiden Jokowi ke Menteri Bahlil Soal Kisruh Pulau Rempang Batam: Selesaikan Secara Kekeluargaan |
![]() |
---|
Update Kisruh Pulau Rempang Batam, Menteri Bahlil Pastikan Ini ke Warga Selama Geser Kampung |
![]() |
---|
Asal Nama Pulau Rempang dan Orang Darat yang Merupakan Penduduk Asli Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.