Kapolres Diduga Pukul 2 Anggota
Profil Kapolres Dairi yang Disebut Pukul 2 Anggota Hingga Masuk RS, Pernah Penjamin Janda Beranak 5
Berikur profil dan biodata AKBP Reinhard Tampubolon, Kapolres Dairi, Polda Sumatera Utara yang disebut pukul dua anggotanya hingga masuk rumah sakit.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Berikur profil dan biodata AKBP Reinhard Nainggolan, Kapolres Dairi, Polda Sumatera Utara yang disebut pukul dua anggotanya hingga masuk rumah sakit.
Dia sebelumnya menjadi sorotan setelah disebut melakukan penganiayaan terhadap dua personil dari Intelkam Polres Dairi.
Kedua anggota Polri itu bahkan harus dirawat di Rumah Sakit akibat pemukulan yang diduga dilakukan sang pimpinan.
Namun belakangan, AKBP Reinhard Nainggolan akhirnya buka suara dan membantah pemukulan tersebut.
Lalu seperti apa profil dan biodata dari Kapolres Dairi itu?
AKBP Reinhard diketahui baru menjabat sebagai Kapolres Dairi pada tanggal 8 Juli 2023 lalu.
Dia menggantikan AKBP Wahyudi Rahman yang pindah tugas ke Polres Tanah Karo.
Baca juga: Kapolres Dairi Bantah Bogem 2 Anggotanya Hingga Masuk RS, Sebut Hanya Tindakan Disiplin
Baca juga: OSO Sebut Koalisi Gemuk Tak Menjamin Kemenangan di Pilpres 2024: Jokowi Kurus, Gak Gemuk Bisa Menang
Baca juga: Politisi Nasdem Sebut Pemerintahan Jokowi Ganggu Perusahaan Surya Paloh, PDIP: Jangan Playing Victim
Baru sebulan menjabat, AKBP Reinhard diduga melakukan pemukulan terhadap anggotanya di ruangan Propam Polres Dairi.
AKBP Reinhard merupakan akademis Kepolisian yang lulus pada tahun 2003 silam.
Dia satu angkatan dengan AKBP Wahyudi Rahman saat berada di Batalyon.
Sebelum tugas di Dairi, AKBP Reinhard sempat bertugas di Polres Nias Selatan.
Selama masa tugasnya di Polres Nias Selatan, AKBP Reinhard sempat menjadi sorotan publik atas keputusannya yang menjadi penjamin seorang janda beranak 5 yang di tahan di Kejari Nisel.
Reinhard mengatakan, pengajuan penangguhan ini agar Erlina Zebua dapat bebas dan merawat kelima anaknya.
"Saya selaku Kapolres Nisel siap menjadi penjamin agar terdakwa EZ bisa ditangguhkan sehingga dapat merawat kelima anaknya tersebut," kata Kapolres Nias Selatan AKBP Reinhard H. Nainggolan, dalam keterangan tertulisnya, dilihat, Senin (22/5/2023).
Polisi menjelaskan, dua anak dari lima bersaudara itu sedang sakit.
Keduanya juga sempat dibawa berobat ke klinik Polres Nias Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kelimanya, sempat menggeruduk Polres Nias diduga mempertanyakan masalah yang dialami ibunya.
Baca juga: BREAKING NEWS Kepala Kanreg VII BKN : Sekda Sarolangun Harus Diberhentikan Tidak Dengan Hormat
"Kami kedatangan tamu tadi dari anak ibu EZ, setelah kami lihat keadaannya ternyata dua dari lima anak ibu EZ dalam keadaan sakit demam, saat ini dua dari kelima anak terdakwa EZ sedang dirawat di klinik Polres Nias Selatan untuk mendapatkan perawatan intensif," imbuh Reinhard.
Kini AKBP Reinhard akan memegang tongkat kepemimpinan Polres Dairi, yang menggantikan AKBP Wahyudi Rahman yang bertugas di Kabupaten Karo.
AKBP Reinhard Nainggolan Bantah Aniaya 2 Anggota
Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan angkat bicara terkait kasus penganiayaan atau pemukulan terhadap dua personil Intelkam Polres Dairi.
Dia menyebutkan bahwa kepada kedua anggotanya itu hanya dilakukan tindakan disiplin.
Sehingga dia menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan penganiayaan terhadap kedua anggotanya itu.
Begini penjelasan Kapolres Dairi AKBP Reinhard Nainggolan terkait kejadian tersebut.
Diruangan lobi, Reinhard menceritakan kejadian tersebut bermula saat dirinya memanggil para petugas yang piket melalui siaran Handy Talky (HT).
"Terkait kejadian semalam, yang mana 04.00 WIB saya cek personil tidak di tempat, yang mana atas nama Bripka AT yan0g tidak melaksanakan piket. Kemudian saya mengecek, dan seharusnya tugas itu bukan cuma saya. Tapi rekan rekan saya semuanya disini. Sebelum saya mengambil tindakan itu, saya apel dulu semua yang piket. Termasuk para kasat, " Ujar Reinhard.
"Setelah itu, setelah berkumpul semuanya, saya sampaikan saya panggil kalian 03.00 WIB (HT). Namun enggak ada yang jawab. Jam 04.00 WIB saya panggil lagi enggak ada yang jawab," Tambahnya.
AKBP Reinhard pun kemudian melakukan apel pergantian petugas piket, dan langsung membariskan para personil yang tidak ia panggil melalui HT.
Baca juga: Prabowo Subianto Usul Wakil Presiden 4 Orang: Tak Mudah Tentukan Cawapres, Beberapa Negara Ada Loh
"Saya apelkan mereka, lalu saya tanya kenapa tidak ada yang menjawab. Jangan sampai terjadi seperti yang kemarin , jam 04.00 WIB saya bunyikan lonceng, ternyata satu orang hilang. Kalau yang hilang tersebut kemana - mana, gimana? siapa yang mau tanggung jawab. Makanya saya mengambil tindakan disiplin, " Tegasnya.
Pada saat giliran David Sitompul, David kemudian bertanya apa salah dirinya dan Reinhard mengaku sudah memberitahu apa salahnya.
"Pada saat saya melakukan tindakan disiplin, yang bersangkutan menyampaikan salah saya apa pak. Salah mu, HT mu itu saya panggil tidak menjawab. Kita cek lah. Kita panggil Citra 1, hidup HT nya. Jadi jangan bilang, salah saya apa pak. Lah saya panggil kamu , kamu enggak jawab. Itu lah klarifikasi dari saya. Jadi jangan tanya salah saya apa, " Bebernya.
Reinhard pun menegaskan tidak ada melakukan pemukulan terhadap tubuh bagian badan saat memberikan hukuman kepada anggotanya.
Dirinya pun sempat menanyakan kepada salah seorang personil yang turut menjadi saksi dari kejadian pagi hari itu.
"Tindakan disiplin saya tidak ada hubungannya ke badan. Ada gak disini yang menyaksikan, ada gak saya memukul di bagian badan? Jujur jujur aja kita," Tanya Reinhard kepada anggotanya.
"Siap tidak ada komandan, " Jawab personil yang menjadi menyaksikan kejadian itu.
"Mungkin yang bersangkutan sedang dalam keadaan sakit. Saya sampaikan, kamu jangan seperti itu jangan melawan. Saya sampaikan dengan sopan kok, yok kita ke ruangan provost dulu, " Lanjut Reinhard.
Reinhard pun mengaku di ruangan Provost tersebut dirinya berbicara baik - baik kepada personilnya untuk tidak melawan terhadap perintahnya.
"Katanya di ruangan provost di pukuli, enggak ada. Saya bilang sama dia, kalau kau sudah melanggar perintah saya, internal saya, " Katanya.
Dirinya pun menyebut aksi tersebut sudah di atur dalam Undang - Undang nomor 2 tahun 2002 tentang disiplin Kepolisian Negara Republik Indonesia.
"itu ada Undang - Undangnya nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara republik Indonesia tentang disiplin Polri. Ada peraturannya, " Sebutnya.
Dirinya pun berharap kejadian tersebut tidak menimbulkan berita hoax di kalangan masyarakat, dan memerintahkan Kasat Reskrim untuk bertindak apabila beredar berita hoax.
"Saya sangat senang di kritik, saya sangat senang masukan yang membangun. Makanya saya mengundang agar menjadi clear agar tidak hoax. Kalau hoax pak kasat reskrim, mainkan, " Jelasnya.
Baca juga: Zulkifli Hasan Melapor ke Jokowi Sebelum Mendukung Prabowo Subianto: Tidak Ada Arahan
Sebelumnya diberitakan, 2 anggota Personil Polres Dairi harus menjalani perawatan medis di RSUD Sidikalang akibat terkena pukul oleh pimpinannya sendiri, Senin (28/8/2023).
Kedua personil tersebut yakni Bripka David Sitompul dan Bripka Hendrik Simatupang yang berasal dari satuan Intelkam Polres Dairi.
Kepada wartawan, Bripka David Sitompul menceritakan kronologi kejadian pemukulan tersebut berawal dari dirinya bersama personil lainnya di bariskan untuk di tampar oleh Kapolres Dairi sekitar pukul 05.00 WIB subuh.
"Pas lagi kebersihan, di kumpulkan Kapolres Dairi. Jadi tiba - tiba memanggil personil Aipda Beni Marbun mempertanyakan kenapa menjawab seperti itu. Lalu kami di tampari semua, " Ujar David yang dalam kondisi lemas.
Tiba saatnya David yang akan ditampar, dirinya kemudian mempertanyakan apa salah dirinya, sehingga di tampar oleh Kapolres Dairi.
"Pas giliran setelah saya di tampar, saya tanya 'apa salah kami komandan' . Lalu pak Nainggolan (Kapolres Dairi) tidak terima dan langsung mau memukul saya," Jelas David.
David pun kemudian di bawa ke ruangan Propam untuk diamankan sementara.
Tak sampai disitu, Kapolres Dairi kemudian mendatangi ruangan Propam dan kembali menghajar David yang hingga akhirnya di rawat di RSUD Sidikalang.
"Saya di amankan Kasi Propam ke ruangan Provost. Lalu kapolres pun masuk lagi ke ruangan (Provost). Disitu saya di jambak, kepala saya di kening di pukul, lalu pipi saya di tampar dua kali di kiri dan di kanan, " Ungkap David.
Akibat dari kejadian itu, David yang saat ini sedang sakit saraf kejepit, langsung drop dan dilarikan ke RSUD Sidikalang.
Dirinya pun sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh pimpinannya tersebut. Pasalnya, selama 17 tahun David bertugas di Polres Dairi, baru kali ini di hajar saat bertanya apa salahnya kepada pimpinannya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Terima Suap dan Terjerat Penganiayaan, Irjen Napoleon Bonaparte Disanksi Demosi 3 Tahun 4 Bulan
Baca juga: Siapa Sebenarnya Praka Riswandi Manik? Profil Tersangka Pembunuh Imam Masykur
Baca juga: KPU Provinsi Jambi Terima 3 Tanggapan Masyarakat Terhadap DCS
Baca juga: Antisipasi Karhutla BPBD Tanjabtim akan Lakukan Modifikasi Cuaca
Artikel ini diolah dari Tribun-Medan.com
Kapolres Dairi
AKBP Reinhard Nainggolan
Polda Sumatera Utara
penganiayaan
Polres Dairi
rumah sakit
Tribunjambi.com
profil
Detik-detik Kapolres Dairi Pukul Bripka David Hingga Masuk RS: Tangan Dipegang Polisi, Lalu Dipukul |
![]() |
---|
Kapolres Dairi Pukul 2 Anggota Polisi, Korban Akan Jalani CT Scanning |
![]() |
---|
Kapolres Dairi Bantah Bogem 2 Anggotanya Hingga Masuk RS, Sebut Hanya Tindakan Disiplin |
![]() |
---|
Kronologi 2 Anggota Polri 'Dibogem' Oknum Kapolres di Sumut Hingga Dirawat ke Rumah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.