Sampah Plastik Tak Lagi Mendominasi, TPA Talang Gulo Baru Bisa Produksi 5 Ton Kompos per Hari
Jumlah sampah plastik di Kota Jambi berkurang drastis semenjak diberlakukannya larangan penggunaan kantong kresek yang terbuat dari plastik.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Jumlah sampah plastik di Kota Jambi berkurang drastis semenjak diberlakukannya larangan penggunaan kantong kresek yang terbuat dari plastik.
Kasubag Tata Usaha UPTD Pengolahan Sampah TPA Talang Gulo, Mulyono mengatakan saat ini jenis sampah yang paling banyak masuk ke TPA Talang Gulo didominasi oleh sampah organik.
"Sisanya terdiri dari berbagai jenis sampah yang ada di masyakat," ungkapnya Sabtu (26/8). Lebih lanjut Mulyono menjelaskan dalam satu hari TPA Talang Gulo menerima 350-400 ton sampah dari Kota Jambi.
"Daerah yang terbanyak penyumbang sampah berasal dari pasar yang merupakan sampah organik," katanya.
Baca juga: Menerima Orang Rimba dengan Setara
Sementara itu dari sampah yang masuk ke TPA Talang Gulo baru 35 ton yang dilakukan penyortiran dan pemisahan, selebihnya langsung disatukan di shelter.
Di jelaskan Mulyono, hal ini disebabkan keterbatasan tempat sortir yang ada TPA Talang Gulo.
Walaupun banyak sampah organik, namun untuk produksi kompos baru bisa sebanyak 5 ton. Hal ini karena sampah organik tercampur dengan sampah lainnya sehingga dikhawatirkan mengandung bahan berbahaya.
Campuran itu tidak baik untuk tumbuhan bahkan manusia yang memakan dari hasil pertanian yang menggunakan kompos tersebut.
Bahan baku pembuatan kompas di TPA Talang Gulo berasal dari batang pohon yang di tebang pihak DLH. Selain itu juga dari sampah organik yang berasal dari Pasar Talang Gulo.
Baca juga: Jalan Sehat Merdeka Tribun Jambi akan Dimulai Besok, Peserta Sangat Bersemangat
"Baru dari Pasar Talang Gulo yang sampah organiknya tidak tercampur dengan sampah yang lain," ujar Mulyono.
Lebih lanjut dia mengatakan jika setiap pasar sampah organiknya tidak tercampur makan dalam satu hari bisa menghasilkan 15 Ton Kompos.
"Target kita itu 15 ton dalam satu hari, jika setiap pasar sampah organiknya tidak tercampur maka target tersebut akan tercapai," pungkasnya.
Baca juga: Sarang Walet Menjadi Usaha Menggiurkan di Kabupaten Tanjabtim, Ini Alasannya
Sosok Dahlan Dahi Berhasil Dinobatkan sebagai Tokoh Media Berpengaruh di Ajang MTA 2025 |
![]() |
---|
3 Cara Dapat Akun FF Free Fire Legal dan Valid, Awas Banyak Penipuan di Sosial Media |
![]() |
---|
Kapolda Jambi Irjen Pol Krisno H Siregar Menerima Audiensi dari Praeses dan Pendeta HKBP Jambi |
![]() |
---|
Status Siaga Bencana di Kabupaten Muaro Jambi Diperpanjang |
![]() |
---|
UNJA Gelar Wisuda ke-119, Luluskan 1.053 Mahasiswa dari Berbagai Jenjang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.