Cara Pendukung ISIS Ini Samarkan Kepemilikan Senjata Api Terungkap, Punya Marketplace

DE terduga teroris yang merupakan karyawan BUMN di PT KAI (Persero) itu, ternyata memiliki akun marketplace untuk menyamarkan kepemilikan senjata api

Editor: Duanto AS
Tribunnews/Tribunwow/ Kolase Tribun Jambi
Karyawan BUMN yang diamankan Densus 88 Antiteror Polri ternyata gabung ke ISIS dan gunakan senjata asal Rusia untuk latihan menembak. 

Kombes Aswin Siregar mengatakan DE baru bergabung di PT KAI pada tahun 2016 lalu.

“Jadi setelah dia awal tadi pertama dia bergabung dengan MIB di Bandung menjadi jamaah di WM yang sudah ditangkap itu, kemudian 2014 dia menyatakan baiat tunduk kepada amir ISIS kemudian 2016 baru dia terdaftar sebagai karyawan PT KAI,” kata Aswin.

Aswin mengatakan setelah WM tertangkap kala itu, anggotanya bubar dan berpencar.

Tidak sedikit pula yang terus melakukan aksi terorisme secara individu termasuk DE.

Meski begitu, Aswin mengatakan saat ini pihaknya masih menelusuri terkait latar belakang DE hingga akhirnya yang bersangkutan terpapar paham radikal.

"Tapi mungkin nanti penyidik punya dokumen-dokumen yang akan membuktikan itu semua," ucapnya.

Petugas Langsir

PT KAI mengungkapkan salah satu pegawainya yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri terkait kasus terorisme berinisial DE (28) bertugas sebagai petugas langsir di Stasiun Jakarta Kota.

"Bertugas di bagian operasional sebagai petugas langsir di Stasiun Jakarta Kota," kata Vice President Public Relation KAI, Joni Marthinus saat dihubungi Tribun.

Dalam kesehariannya, kata Joni, DE merupakan orang yang suka berbaur dan berinteraksi dengan teman seprofesinya.

"Dalam kesehariannya, DE pembawaannya selalu berbaur dan berinteraksi dengan rekan-rekan kerja, dan tidak tertutup," ucapnya.

Di sisi lain, Joni mengatakan DE juga disebut tidak pernah bermasalah dalam kedinasannya.

"Dalam kedinasannya, DE selalu berdinas sesuai prosedur , tidak pernah ada masalah kedinasan. Selalu tertib dan tidak pernah meninggalkan kedinasan tanpa keterangan," jelasnya.

Lalu, bagaimana proses rekrutmen PT KAI sendiri hingga bisa meloloskan tersangka kasus terorisme tersebut?

Joni Martinus menyebut ada beberapa proses rekrutmen yang profesional yang diterapkan kepada calon pegawai.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved