Kisah Pengemudi Jalanan Baik Hati, Bantu Ambulans Jenazah Jambi-Sarolangun Meluncur Tanpa Lampu

Perjuangan pemulangan jenazah menggunakan ambulans dari Kota Jambi menuju Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, sangat berat.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
TRIBUN JAMBI/ISTIMEWA
Guntur Siahan, pasien yang meninggal dunia (kiri atas), saat berfoto bersama keluarga semasa hidup. 

Pihaknya juga menyayangkan pernyataan pihak RSUD yang menyebut mertuanya dalam kondisi membaik malam itu.

Wiwik mengatakan secara kasat mata, pasien sudah terlihat lemas dan tidak bisa makan.

"Namun tetap disuruh pulang, bukan dirawat," tuturnya.

Namun lantaran pertimbangan tidak ada biaya jaminan perawatan, akhirnya malam itu pasien terpaksa dibawa pulang kembali ke Palmerah, Kota Jambi, tempat tinggal satu di antara anaknya.

Pihak keluarga pasien mengungkapkan ikhlas atas kepergian mertua.

Namun, terkait pelayanan rumah sakit, keluarga Wiwik merasakan kesedihan.

"Seandainya almarhum meninggal dalam perawatan di RSUD, saya benar benar ikhlas. Namun malah disuruh pulang, dengan alasan IGD dibilang penuh. Setidaknya adalah solusi lain yang ditawarkan atau diarahkan ke RS ke mana atau solusi lain selain pulang," bebernya.

"Kita pihak keluarga tidak ada menuntut apa-apa ke RSUD. Hanya saja, kita meminta manajemen di IGD RSUD ini diperbaiki lagi, sehingga ke depan hal seperti ini tidak kembali terulang dan ada perbaikan terutama petugas jaga," bebernya.

"Cukup satu nyawa yang melayang gara gara kelalaian petugas. Kita tidak menuntut macam macam perbaiki lagi manajemennya," tandasnya. (abdullah usman)

Baca juga: Terungkap Penyebab Pasien Meninggal Sepulang dari RSUD Raden Mattaher, Gubernur Al Haris Cek

Baca juga: Detik-detik Tragedi Danau Sipin, Pengemudi Ketek Tewas saat Bersihkan Baling-baling yang Tersangkut

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved