Profil dan Biodata Tokoh
Profil dan Karya Rocky Gerung, Akademi yang Dilaporkan ke Polisi Diduga Hina Presiden Jokowi
Berikut profil dan karya Rocky Gerung, akademisi yang dilaporkan ke polisi atas ucapannya yang diduga menghina Presiden Jokowi.
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut profil dan karya Rocky Gerung, akademisi yang dilaporkan ke polisi atas ucapannya yang diduga menghina Presiden Jokowi.
Video ucapanya yang disebut melakukan penghinaan terhadap kepala negara itu viral dan menuai banyak komentar.
Tanggapan itu berupa dukungan dan ada juga yang menyayangkan dengan menyebut tidak mewakili kaum intelektual.
Kini dia dilaporkan ke polisi untuk mempertanggungjawabkan ucapannya.
Lalu seperti apa profil Rocky Gerung?
Apa saja yang menjadi karyanya dalam bidangnya di akademisi?
Berikut profil Rockky Gerung.
Dikutip Tribunjabar.id dari TribunnewsWiki.com, Rocky Gerung merupakan kelahirian Manado pada 20 Januari 1959.
Baca juga: Rocky Gerung Ditantang Benny Rhamdani: Jika Berani, Jangan Berlindung Dibalik Kebebasan Berpendapat
Baca juga: Jusuf Kalla Kaitkan Elektabilitas Anies Baswedan dengan Kemenangan Donald Trump, Ini Kata Pengamat
Baca juga: Siapa Cawapres Potensial Ganjar Pranowo di Pilpres 2024? Sandiaga Uno Unggul dari 5 Kandidat
Rocky Gerung merupakan alumni Ilmu Filsafat, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.
Diketahui, ia lulus dari Universitas Indonesia pada 1986.
Dia dikenal sebagai seorang filsuf, akademisi, hingga pengamat politik.
Rocky Gerung kerap kali menjadi narasumber di berbagai acara televisi.
Termasuk menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) di TV One.
Ia sempat menjadi dosen tidak tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Tak hanya itu, Rocky Gerung merupakan peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D).
Pada 2007, Rocky Gerung ikut mendirikan SETARA Institute, sebuah perkumpulan yang didedikasikan bagi pencapaian cita-cita dimana setiap orang diperlukan setara dalam menghormati keberagaman.
Nama Rocky Gerung semakin mencuat, setelah kritikan-kritikan tajamnya kepada pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Karya Rocky Gerung
Dikutip dari TribunKaltim.co, Rocky Gerung sudah menelurkan sejumlah karya, berupa buku dan jurnal.
Adapun karya-karya Rocky ini, meliputi:
Baca juga: Langkah PDIP Soal Ucapan Rocky Gerung Dianggap Hina Presiden Jokowi, Mulai Maaf Hingga Opsi Hukum
Buku:
1. Teori Sosial dan Praktik Politik. Jakarta: Penerbit Grafiti (1991).
2. Hak Asasi Manusia: Teori, Hukum, Kasus. Depok: Filsafat UI Press (2006).
3. Demokrasi dan Kekecewaan, Centre for the Study of Islam and Democracy (2009).
Jurnal:
1. Pluralisme dan Konsekwensinya: Catatan Kaki untuk Filsafat Politik’ Nurcholish Madjid, Paper PSIK Universitas Paramadina (2007).
2. Feminisme versus Kearifan Lokal, Jurnal Perempuan 57 (2008).
3. Representasi, Kedaulatan, dan Etika Publik, Jentera Jurnal Hukum 20 (2010).
4. Feminist Ethics against Stigma of Theocracy-Patriarchy: a Reflection of 2014 Presidential Election, Jurnal Perempuan (2014)
5. Jalan Ideologi dalam Negara Demokrasi, Konfrontasi: Jurnal Kultural, Ekonomi Dan Perubahan Sosial (2015).
6. Feminist Pedagogy: A Political Position, Jurnal Perempuan 21 (2016).
Ditantang Benny Rhamdani
Pengamat poltik Rocky Gerung ditantang Barisan Rakyat Indonesia Kawal Demokrasi (Barikade) 98 agar tidak berlindung dibalik kebebasan berpendapat soal ucapan yang diduga menghina Presiden Jokowi.
Tantangan itu disampaikan Benny Rhamdani selaku Ketua Umum DPN Barikade 98.
Baca juga: Terungkap Alasan Bareskrim Polri Tolak Laporan Relawan Jokowi Soal Dugaan Rocky Gerung Hina Jokowi
Dia menyampaikan tantangan itu buntut dari pernyataan akademisi tersebut viral dan dianggap melakukan penghinaan.
Atas pernyataanya itu, Rocky Gerung dilaporkan ke Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya.
Namun laporan ke Bareskrim Polri ditolak lantaran belum adanya klarifikasi dari Presiden Jokowi.
Sementara laporan ke Polda Jaya telah diterima.
Terkait penyataan tersebut, Rocky Gerung mengklaim bahwa yang disampaikannya itu biasa dalam debat politik.
Dia juga menegaskan bahwa apa yang disampaikannya itu merupakan hak dan pandangan politiknya sebagai warga negara.
Berbeda dengan Rocky Gerung, Benny Rhamdani menyebutkan bahwa pengamat politik merupakan sosok yang tidak berani.
"Rocky Gerung itu bukan pemberani," kata Benny, Selasa (1/8/2023) kemarin.
Benny mengatakan bahwa Rockky Gerung saat ini berusaha mencari pembenaran atas yang disampaikan dan menyinggung banyak pihak.
"Ketika muncul serangan balik, dia akan sembunyi dan katakan, 'Bagaimana bisa pikiran saya diadili? Bagaimana bisa hak demokrasi saya harus berhadapan dengan masalah hukum'," kata dia.
Menurut Benny, jika Rocky pemberani, dia seharusnya bersikukuh menyatakan bahwa apa yang ia sampaikan mutlak benar adanya. Bukan malah mencari pembenaran dan berlindung di balik kebebasan berpendapat di alam demokrasi.
"Kalau dia pemberani dia harus mengatakan, 'Apa pun yang saya katakan itu adalah kebenaran bagi saya dan saya siap mengambil risiko apa pun'. Rocky Gerung selalu menghindar," jelas Benny.
Lebih lanjut, dalam konsolidasi yang dihadiri sejumlah organisasi relawan Jokowi, kata Benny disimpulkan bahwa penindakan terhadap Rocky melalui jalur hukum, akan terus ditempuh. Walau telah diterima di Polda Metro Jaya, laporan polisi lainnya juga akan dibuat.
Baca juga: Diskominfo Kembangkan Smart City Melalui Peningkatan SPBE Pemerintah Kota Jambi
"Hari ini konsolidasi kita memutuskan mulai besok semua organ relawan dan semua rakyat di pusat maupun daerah akan melakukan pelaporan hukum terhadap Rocky Gerung di daerah semua polda masing-masing dilakukan serentak secara nasional," papar Benny.
Pelaporan itu, seiring dengan aksi turun ke jalan yang akan dilakukan pada 10 Agustus 2023 mendatang. Rencananya, puluhan ribu pendukung Jokowi ini akan menuntut penegak hukum mengusut tuntas kasus Rocky ini.
"Berbarengan dengan itu kita konsolidasi pada tanggal 10 Agustus kita akan turun baik kawan-kawan yang ada di daerah maupun di pusat. Di pusat kita sudah tetapkan tadi 10 ribu yang akan menggugat meminta Rocky Gerung ditangkap dengan cara turun ke jalan di Jakarta dan semua daerah," jelasnya.
Benny menegaskan, Jokowi tak memerintahkan relawan maupun pendukung, untuk membelanya dari pernyataan Rocky Gerung tersebut. Relawan, kata Benny mengambil tindakan ini atas inisiatif masing-masing.
Jokowi sendiri, menurut Benny sebelum ini telah meminta relawan tak menyikapi secara berlebihan apalagi sampai melanggar hukum, atas setiap hinaan serta serangan yang dialamatkan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Kita nggak pernah komunikasi dengan Pak Jokowi, Pak Jokowi nggak tahu soal ini. Kalau istana tahu laporan itu pasti laporan kita diterima, tapi Pak Jokowi tidak tahu, ini membuktikan Pak Jokowi tidak mengintervensi demokrasi," tandasnya.
Rawat Perdana dengan Tema Kondolidasi Nasional Tangkap Rocky Gerung dilaksanakan di Kantor Barikade 98 dengan dihadiri 300 orang mewakili 60 Organ.
Adapun keputusan konsolidasi nasional tersebut adalah Gerakan Nasional akan ditandai dengan pelaporan ke Polda di 38 Propinsi serentak secara nasional. Konsolidasi aksi serentak secara nasional di 38 propinsi pada tanggal 10 Agustus.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Boy William Kembali Panggil Ayu Ting Ting dengan Sebutan Istri: Jangan bohong lu
Baca juga: Nathalie Holscher Mulai Berani Pamer Video Pakai Baju Terbuka, hingga Tato di Dadanya Terlihat Jelas
Baca juga: Puluhan Brimob Bersenjata Disiagakan di Bareskrim Sebelum Panji Gumilang Ditetapkan jadi Tersangka
Baca juga: Rocky Gerung Ditantang Benny Rhamdani: Jika Berani, Jangan Berlindung Dibalik Kebebasan Berpendapat
Artikel ini diolah dari TribunJabar.id
| Sosok Iskandar Sitompul, Ungkap Anak Nakal Capai 35 Juta: Eks Kapuspen TNI, Adik Ruhut Sitompul |
|
|---|
| Sosok Kak Seto Bela dan Puji Dedi Mulyadi Masukkan Anak Naka ke Barak Milier: S1-S3 Psikologi UI |
|
|---|
| Sosok Lenis Kogoya, Eks Stafsus Jokowi Jadi Stafsus Menhan Buronan KKB Papua: Pangkat Letkol Tituler |
|
|---|
| Total Harta Kekayaan Ahmad Luthfi, Gubernur Jateng yang Tolak Kebijakan Dedi Mulyadi Capai Rp10,2 M |
|
|---|
| Profil Ahmad Luthfi, Eks Kapolda Jadi Gubernur Jateng Sebut Dedi Ngarang Soal 'Seret' Siswa ke Barak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/20230801-Presiden-Jokowi-Rocky-Gerung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.