Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 2 November 2025 - Kesetiaan Akan Diuji Seumur Hidup

Bacaan ayat: Markus 14:31 (TB)  Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 2 November 2025 - Kesetiaan Akan Diuji Seumur Hidup

Bacaan ayat: Markus 14:31 (TB)  Tetapi dengan lebih bersungguh-sungguh Petrus berkata: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua yang lain pun berkata demikian juga.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Pada kenyataannya hidup beriman akan terus berhadapan dengan ujian seumur hidup.

 Ujian pertama akan berhadapan dengan sikap kritis dengan berbagai-bagai pertanyaan yang memerlukan jawaban tentang kebenaran yang diyakini. Kebenaran sejati pasti akan tahan uji.

Memahami bahwa  Allah yang Benar itu kekal dan tidak berubah, maka kebenaran-Nya pun pasti tidak pernah berubah.

 Setiap konteks dalam ruang dan waktu yang terus berubah akan menguji.

Kebenaran yang benar akan terus tampil sebagai kebenaran dalam segala konteks kehidupan. Ujian kedua ialah berbagai-bagai serangan yang mencoba meruntuhkan lewat penderitaan dan aniaya. Ini situasi nyata yang akan terus dihadapi oleh orang percaya.

 Bukan hanya tentang para pembenci yang melakukan tindakan anarkhi untuk menganiaya, namun berbagai kesukaran dan kesulitan kehidupan akan menguji apakah mampu bertahan dalam iman yang dimiliki ketika yang dialami tidak seperti yang diekspektasikan.

Pernyataan Yesus memicu para murid untuk merespon.

Mereka tidak ingin dianggap main-main ketika memutuskan untuk mengikuti Yesus sebagai Guru.

Itu sebabnya ketika Yesus menyatakan bahwa mereka akan terguncang imannya, seperti domba yang tercerai-berai karena gembala dipukul, demikian para murid akan menghadapi situasi yang sama. 

Dengan gagah berani Petrus tampil dengan pernyataan iman yang kuat, "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak." 

Dan rekan lain pun melakukan hal yang sama. Justru disinilah titik krusialnya, ketika kesetiaan dijadikan sebagai prestasi dan prestise dalam kehidupan, akan sangat rentan untuk jatuh pada kesombongan rohani yang berbahaya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved