Berita Kota Jambi

Proyek Pengolahan Limbah di Jambi Timur Tinggal Proses Penutupan Jaringan

Wali Kota Jambi, Syarif Fasha meninjau lokasi Waste Water Treatment Plant (WWTP)B1 Kota Jambi, di Kecamatan Jambi Timur, Selasa (25/7/2023).

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/M Yon Rinaldi
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha meninjau lokasi Waste Water Treatment Plant (WWTP)B1 Kota Jambi, di Kecamatan Jambi Timur, Selasa (25/7/2023). 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Wali Kota Jambi, Syarif Fasha meninjau lokasi Waste Water Treatment Plant (WWTP)B1 Kota Jambi, di Kecamatan Jambi Timur, Selasa (25/7/2023).

Hal ini untuk memastikan kesiapan langkah dalam meminimalisasi limbah air mengkontaminasi lingkungan

WWTP sendiri adalah sebuah sistem pengolahan air limbah yang secara khusus dirancang untuk mengolah limbah secara fisik, kimia, dan biologi.

Hasil dari pengolahan air limbah tersebut memungkinkan untuk dimanfaatkan kembali untuk aktivitas yang lain atau dibuang ke badan air.

Di mana, sistem tersebut akan mengolah air limbah dari aktivitas rumah tangga maupun industri dengan kapasitas dan beban pencemar yang beragam.

Sehingga bangunan WWTP cukup kompleks dan membutuhkan lahan yang luas untuk mengolah air limbah yang beragam tersebut.

“WWTP sudah dikatakan selesai dan sudah comisioning atau uji coba. Apakah berfungsi atau tidak. Juga limbah sudah disuplai dari IPAL tinja yang ada di perbatasan Muarojambi,” terang Fasha.

Baca juga: Serapan Anggaran Baru 38 Persen, Kepala BPKAD Muaro Jambi Akan Laporan ke Pj Bupati

Baca juga: Uang Kompensasi PKWT Tak Kunjung Dibayar, KSPSI Tebo Laporkan Perusahaan ke Disnaker

Hanya saja memang sebut Fasha, saat ini pada proyek nasional ini, hanya tinggal proses penutupan jaringan saja yang belum selesai.

Sehingga kata Fasha, dirinya meminta pihak rekanan, dalam hal ini Waskita dapat segera menyelesaikan pekerjaan tersebut.

“Rekanan berjanji November, kami sudah tekan rekanan melalui kepala balai, dalam waktu dekat segera harus selesai,” tegasnya.

Sebab kata dia, banyak masyarakat yang sudah resah dengan aktivitas pengerjaan jaringan tersebut. “Untuk WWTP nya sudah selesai tidak ada masalah. Dari air limbah pertama RT dan sampai hasil bersih. Nanti 50 persen dibuang ke sungai tidak ada pencemaran. 50 persen lagi dikembalikan ke rumah tangga untuk pencucian, seperti mencuci kendaraan dan lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jambi, Dibyo S menyebutkan, kegiatan peningkatan pelayanan air limbah domestik melalui penyediaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Kota Jambi dilaksanakan melalui program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP).

Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) Kota Jambi memiliki kapasitas 7,500 m3/hari, dengan potens pelayanan mencapai 10.300 Sambungan Rumah (SR). IPALD ini menggunakan teknologi Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR), yaitu teknologi pengolahan limbah secara biologis yang termasuk dalam kelompok attached growth reactor.

“Air limbah domestik yang dihasilkan dari daerah layanan tersebut nantinya akan disalurkan melalui jaringan perpipaan dengan panjang sekitar 40 km menuju Rumah Pompa di Kelurahan Rajawali,” sebutnya.

Selanjutnya air limbah dipompa dan disalurkan menuju IPAL yang berada di Kelurahan Kasang. Air limbah ini akan diolah dan air hasil olahannya akan dibuang ke badan air setelah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah pada tahap awal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved