Exit Tol Tempino Butuh 65 Hektare Lahan, Ternyata Begini Kondisinya

Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi mengharapkan bantuan Pemerintah Provinsi Jambi untuk menyelesaikan permasalahan terkait fasum tersebut.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
TRIBUNJOGJA.COM
Ilustrasi desain jalan tol yang ada di atas Selokan Mataram. 

Tim yang dimaksud, yaitu Tim Penyelesaian Pembebasan Lahan Tol Jambi-Betung.

"Dilanjutkan lagi tim itu, karena ada hubungan terkait Penlok. Saya minta tim itu kembali aktifkan lagi. Semua instansi kembali dilibatkan," ujarnya.

Bukan hanya mengenai penlok, tim ini juga akan membicarakan mengenai tanah milik Supriyadi, musala, permakaman dan MIN supaya hambatan terkait pembangunan jalan tol dapat teratasi.

"Pembangunan musala dan tanah makam, kita bisa minta bantuan ke perusahaan secara kemanusiaan ke ahli waris. Tinggal sekolah MIN pembangunannya diatur sesuai perencanaan. Dan terlapor ke Kemenag. Saya minta tim Penlok untuk menelusuri ini," ucapnya.

"Tim segera rapat, dari mulai penlok, ganti rugi lahan tambahan, permakaman, tanah Pak Suryadi, musala dan sekolah MIN. Dalam waktu dua minggu, tim ini saya harap dapat selesai," pungkasnya.

13 Bulan

Proyek tol Bayung Lincir-Tempino Seksi 3 bakal digarap selama 13 bulan.

Apabila dihitung dari Junia 2023, maka jalan bebas hambatan itu bisa dioperasikan pada Juli 2024 mendatang.

Beberapa waktu lalu, Kepala Satuan Kerja Jalan Tol Seksi 3 Bayung-Lincir, Benny, menyampaikan pihaknya mendapat tugas untuk menyelesaikan proyek jalan tol di Provinsi Jambi.

"Mulai dari batas Sumatra Selatan sampai Tempino sepanjang 15,47 kilometer kita mendapat tugas ini harus selesai dalam kurun waktu 13 bulan," katanya.

Struktur jalan tol yang berada di Desa Sungai Landai dan Desa Muaro Sebapo Kecamatan Mestong Muaro Jambi ini berupa timbunan.

"Nanti strukturnya di sini berupa timbunan terus ada beberapa over pass dan exit tol di sini," ujarnya.

Penyedia jasa pada pembangunan jalan tol seksi 3 ini adalah KSO PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya dan PT Brantas Abi Praya dengan nilai kontrak Rp1,615 triliun.

Akhyar, dari PT Hutama Karya, mengatakan pihaknya mendapat amanah untuk membangun Jalan Tol Bayung Lincir-Tempino Seksi 3 ini.

"Sesuai dengan kontrak sebenarnya harus selesai Desember 2024. Hanya saja berkaitan dengan percepatan, maka pembangunan jalan tol ini sudah bisa beroperasi di Juni 2024," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved